22

549 74 2
                                    

Maaf jika membosankan.







































Hari penuh cinta, hari penuh kasih, hari penuh bahagia akan habis. Denting jam kini mulai bisa terhitung sebelum jarak menjadi pilunya.

Kibasan angin menyertai kesejukan hari menuju siang. Hangatnya kebahagiaan terus menyelimuti kisah ini, membuatnya semakin nyaman dan tak ingin mengganti kisah ini dengan kebahagiaan lain.

Meskipun semua permasalahan akan hilang dengan waktu tapi keraguan akan mendampinginya. Waktu bisa terlupakan tapi tidak dengan hal yang terukir setiap detiknya.

Kepastian adalah keinginan semua orang, kata aku milikmu akan mudah rapuh karena waktu. Hubungan tanpa status yang menjeratnya tidak bisa ia hindari, seperti kenyataan yang membawanya pada kisah cinta tabu. Rasa, seutuhnya satu hal yang sulit untuk ditolak.

Genggaman dan pelukan tidak bisa ia rasakan, sentuhan penuh kasih itu akan selalu jadi rindu. Bualan penghangat hatinya, hal lucu yang selalu membuatnya tertawa itu tak akan lagi ia dengar.

Pundak lebar sandaran yang nyaman untuknya tak lagi ia miliki. Surai hitam itu tak akan bisa ia lihat. Kecantikan sabit matanya tak lagi menemani senyumnya.

Kisah bisa terganti tapi cinta dan sang pemeran didalamnya sulit untuk tergantikan. Meski jarak yang mengancam hatinya tapi ia tahu Tuhan menyimpan hal baik dibalik kerisauan makhluknya.

Genggaman tangan itu ia rasakan, menghilangkan semua kegundahan dalam pikirannya. Senyuman manis itu selalu membuatnya tenang, apa ia akan mendapatkan pengobat rindu setelah kisah ini berganti?.

" Ada apa?." Tanya gadis yang tengah memboncengnya, namun ia hanya mampu menggeleng mengeratkan kembali pelukannya. Ia akan rindu dengan hal yang dilakukan gadis ini. Ia mampu mampu mematahkan permasalahan, tapi jika rindu itu penyebabnya apa ia bisa!?.

" Kita udah sampai."

Icha mendongakkan kepalanya saat melihat sebuah gapura bertuliskan suatu wisata alam yang cukup ramai. Ia meneliti tempat yang terlihat, beberapa sten makanan terlihat berjajar dengan rapi. Parkiran yang cukup luas dan juga terdengar gemuruh air dalam area wisata ini.

Setelah membayar parkir dan tiket masuk terlihat danau buatan yang begitu luas ada juga perahu bebek yang berjajar di atasnya. Meraka menyusuri seluruh area wisata mengikuti air yang turun dari ujung danau sampai mereka menemukan air terjun yang lumayan tinggi. Terlihat juga orang yang menikmati sejuknya air dibawahnya.

" Mau mandi?." Tanya Khala.

" Kan gak bawa baju ganti tadi!." Jawabannya dengan cemberut. Ingin sekali ia merasakan dinginnya air yang berjatuhan.

" Tenang, aku bawain tadi." Sahut Rachel yang juga ikut dalam rombongan.

" Mangkanya kamu lama siapnya." Ucap Icha.

" Tuh pacar kamu bikin orang lain ribet aja". Gerutu Rachel membuat sang pelaku nyengir.

" Pacar aku!, pacar orang lain mungkin. Penggantung gitu mau jadiin pacar aku." Sindir Icha dan menarik tangan Rachel mencari toilet.

Gelak tawa terdengar diantara teman-teman Khala, membuat gadis itu murung menekuk wajahnya.

" Kasian penggantung." Ucap Lutfi menambah gelak tawa diantaranya.

" Jangan sampai kebanggaan mu, aku gantung." Ancam Khala dan pergi menuju tempat ganti.

Teman-teman Khala kini berganti menertawai Lutfi, yang sudah mengamankan daging tak bertulang kebanggaannya.

K H A U L A HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang