kastil

859 67 0
                                    

      

Dua hari perjalan yang panjang kapal pesiar itu akhirnya sampai di Darmaga pulau. Benar kata Dominic pulau itu sangat indah bahkan kastil tua itu berada di pegunungan.

Dominic meminta seseorang merawat kastil itu dan terlihat sekali bahwa suruhan Dominic merawatnya dengan baik.

Sampai didalam kastil itu, semuanya terpaku kepada keindahan kastil  dan tentunya pemandangan pulau disini tak kalah cantik dari pulau wisata.

Dominic dan Abian bergandengan tangan menuju kawasan sekitarnya mereka menikmati keindahan dari sisi kastil. Mereka begitu menikmati udara segar dari pengunungan dan menikmati momen kebersamaan mereka.

Dominic tersenyum tipis melihat bagaimana bahagianya istrinya.

"Dua hari lagi hari ulangtahun pernikahan kita, kau mau apa?."

"Dibanding hadiah, aku mau kita melakukan misi." Abian menatap intens suaminya itu yang menatapnya juga.

Dominic sedikit heran tapi dia mengangguk.

"Misi apa?."

"Nanti saja akan kuberi tahukan, sekarang mari kita masuk kedalam. Hari sudah senja."

Dominic mengangguk dia menarik pinggang Abian dan mencium bibir itu dengan lembut, Abian memutar bola mata malas tapi dia membalas ciuman Dominic.

Sejak hari itu, Dominic selalu saja mengumbar kemesraannya dengannya, tak jarang Abian akan malu atau salah tingkah dengan kelakuan Dominic. Meski begitu Abian menerima dengan tulus.

Ciuman itu terlepas, Dominic menatap intens Abian yang masih terengah-engah.

"Ayo kembali, aku mau mendengarkan misi apa yang kau rencanakan."

Mereka berdua segera masuk kedalam kasti dan disuguhkan pemandangan orang tua mereka yang sedang menikmati makam malam.

Keduanya ditawarkan untuk makan bersama tapi mereka menolak dengan halus, sebab mereka ingin mandi terlebih dahulu sebelum makan malam.

Lalu keduanya pergi kekamar yang sudah disiapkan oleh pengurus kastil.

.
.
.
.

"Misinya dimulai setelah ayah, ibu dan ayah mertua pergi dari pulau ini. Dan hanya kita berdua yang harus melakukan misinya."

"Pemenangnya dapat apa?."

"Belum aku pikirkan."

"Kalau aku menang, kau harus menuruti keinginan suami."

"Cih! Iya-iya. Kalau aku menang selama dua tahun anda tidak akan mendapatkan jatah."

"Mana bisa begitu!."

Dominic tidak percaya pada ucapan Abian, hey mana bisa dia menahan diri untuk menyentuh istrinya itu. Bisa gila dia, sudah cukup sampai setahun dia tidak menyentuh tubuh Abian itupun membuatnya frustasi.

Abian tersenyum kemenangan melihat Dominic kesal sendiri, diam-diam Abian menyeringai.

"Sepakat, kan? Tidak boleh membantah."

Dominic kesal sendiri tapi dia mengangguk singkat menatap datar istrinya itu yang terkikik. Mereka berdua berjabat tangan seraya tersenyum bisnis.

"Baiklah, tuan Dominic yang terhormat siap-siap anda akan kalah."

"Misinya belum mulai, nyonya Malfoy. Dan aku tidak akan kalah." Abian tertawa hambar dia mengeratkan genggamannya pada Dominic.

Mereka tersenyum tapi bila melihat dengan mata batin ada percikan kilat diantara keduanya.

Keduanya bersungguh-sungguh untuk misi kedepannya.
^⁠_⁠^

"Baiklah, mari kita habiskan waktu sebelum misi itu dimulai."

Dominic menarik tubuh Abian sampai pria itu terlentang dan Dominic menindihnya, Dominic menenggelamkan wajahnya pada leher Abian.

Sedangkan Abian pria itu sibuk dengan ponselnya dengan tangan sebelahnya mengelus lembut rambut Dominic.

Abian sedang sibuk memilih foto mana yang akan dia posting, dia ingin memamerkan hubungan mereka di media sosialnya dan membuat iri musuhnya itu.

Abian punya banyak teman dan tentu saja musuhnya banyak juga tapi dibandingkan dengan mereka, ada satu orang yang membuat Abian kesal dan iri dengan orang itu.

Orang itu selalu membuat dirinya kesal dan marah, orang itu selalu mengejeknya tidak punya hubungan dengan suaminya. Dan dia selalu memamerkan hubungannya didepan Abian.

Tentu Abian marah, dia berjanji dengan orang itu akan memposting foto dia bersama dengan suaminya.

Kebetulan mereka ada secuil momen, Abian memposting foto mereka, tapi orang itu selalu mencari celah untuk membuatnya marah.

Mengatakan ini itu yang tidak jelas, dan orang itu mencoba memprovokasinya. Tentu saja Abian terpancing namun dia harus bersikap tenang dulu sebelum menjatuhkan orang itu.

Setelah memposting lebih dari sepuluh foto, Abian menonaktifkan komentar. Dia tidak ingin melihat komentar orang itu, bisa-bisanya nanti dia akan terpancing lagi Abian tidak ingin hubungan mereka diketahui banyak orang.

Yah walaupun dia sudah terlanjur memposting foto mereka:)

Abian meletakkan ponselnya dan sekarang dia merasa agak sesak karena tubuh Dominic menindihnya. Dia mencoba menyingkirkan Dominic dari tubuhnya, tapi pria bison itu tidak mau menyingkir malahan dia semakin erat memeluknya.

"Anda berat, bisa lepaskan aku?."

Hanya gumaman yang tidak jelas dari Dominic, pria itu malah menjilat lehernya dan tangan besar itu tidak mau diam.

Abian mengerutkan dahinya, dia mencoba menyingkirkan dirinya dari Dominic tapi pria itu semakin berani menyentuhnya.

"Hey! Tangan anda, ah! Jangan menyentuhnya!."

Mata Dominic ia pejamkan tapi tangannya dan mulutnya tidak mau diam, mulut serta lidahnya menjilat dan menghisap leher Abian sedangkan kedua tangannya sibuk menggerayangi tubuh Abian.

Abian kesal tapi dia tidak bisa berbuat banyak jadi dia menjambak rambut Dominic sampai pria itu membuka matanya. Abian menatap tajam Dominic yang dibalas sang empu tatapan datar.

"Jangan menyentuhku!."

Dominic diam tapi bibirnya melengkung sempurna, dia mengangkat tubuhnya sedikit yang dimana membuat Abian lega karena tubuh besar itu tidak menindihnya lagi.

Dominic mengukung istrinya, wajah Abian yang menggoda dan tubuh itu sedikit terbuka karena baju Abian ada yang terbuka sedikit. Pemandangan yang indah sekaligus membuatnya horny.

"Mau berolahraga malam?"

"Hah? Ap- hmmm."

























.
.
.

Tolong vote nya, ya😉

Home Life After Two Years✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang