tidak ingin

928 67 2
                                    







Dominic saat itu tidak tahu lagi apa yang ia harus lakukan, yang dia tahu hanya berlari menuju kamar mereka dan memanggil dokter.

Melihat wajah menangis sang istri, dia tidak tahu beraksi seperti apa.

Wajah itu menunjukan kesakitan yang luar biasa, darah yang mengalir di paha istrinya itu membuat dirinya takut, hal yang terjadi kepada Abian.

Harusnya dia tahu, kondisi istrinya tidak baik-baik saja, seharusnya dia tidak memaksakan kehendaknya kepada Abian, seharusnya—

Ini salahnya karena tidak menanyakan kondisi istrinya, salahkan saja dia tidak memperhatikan bagaimana istrinya menahan rasa sakit.

Dominic mengusap kasar rambutnya setelah mendengar penjelasan dari dokter itu. Dokter perempuan itu sangat blak-blakan mengenai cara bermainnya.

"Sepatutnya anda harus melakukan sedikit lebih lembut kepada istri anda. Anda memang kuat diranjang tapi istri anda tidak sanggup menghadapi kuatnya anda diranjang."

"Beruntung kondisinya tidak separah saat dia pertama kali datang kepada saya."

Dominic menatap langsung dokter itu, apa maksud ucapan dokter itu?

"Apa maksud, mu?"

Dokter itu langsung menjawab, "Ini bukan pertama kalinya saya memeriksa kondisi istri anda. Abian sering sekali datang kepada saya, mengeluh tentang rasa sakit diperutnya."

Dokter itu berhenti berbicara, dia melirik Dominic yang masih menunggu dia berbicara.

"Pak Dominic, ada hal yang harus kita bicarakan."
.
.
.

Abian bangun dari tidurnya, dia tidak lagi merasakan sakit dibawahnya. Justru dia bersemangat untuk berfoto-foto di luar, dia akan foto bersama suaminya dan keluarganya. Kebetulan hari sudah mulai senja, pastinya ada sunset di laut.

Dia bergegas mengambil ponselnya dan kamera, setelah itu dia keluar mencari suaminya.

Sepanjang jalan dia tidak menemukan Dominic, Abian sudah menanyakan kepada orang tuanya dimana Dominic, tapi mereka menjawab tidak tahu.

Lalu Abian masuk kedalam restoran yang ada di kapal pesiar, tidak ada banyak orang di restoran. Dan dia juga tidak menemukan Dominic disana, Abian mulai kesal dengan Dominic yang tidak dapat dia temukan.

Abian berjalan-jalan di lobi kapal dan tak sengaja tersesat dibawah kapal. Dibawah kapal itu ada mesin untuk menggerakkan kapalnya, dia diam-diam memotret mesin kapal itu.

Lalu dia berjalan lurus, tempat itu sangat gelap jadi dia mengaktifkan fitur cahaya di ponselnya. Berjalan pelan karena lobi itu sangat sempit dan sampailah tempat dimana dia tidak ketahui.

Tempat itu ada banyak kaca transparan dan memperlihatkan pemandangan dibawah laut. Pemandangan seperti aquarium ikan tapi ini di laut.

Banyak hewan laut yang melintas di kaca transparan itu, mulai dari ikan-ikan kecil, ikan pari, kura-kura dan lain-lain.

Abian sangat takjub melihat pemandangan bawah laut, ini seperti dia pergi ke aquarium di kebun binatang.

Tempat ini sangat besar, pemandangan yang indah dan berwarna biru laut membuat Abian kalap memotret pemandangan itu. Tak lupa juga dia ber-selfie dengan hewan laut yang melintas didepan kaca.

Beberapa saat ada suara langkah kaki dari belakangnya dan dia merasakan ada seseorang yang memeluknya dari belakang.

"Abian"

Suara itu sangat rendah dan dingin, Abian tahu siapa orang yang memeluknya.

"Dominic?."

"Hm. Aku mencari mu."

Abian mengerutkan keningnya saat merasakan lehernya sedikit basah, dia menjauhkan lehernya dari Dominic saat pria itu menjilati lehernya.

Abian mendorong sedikit tubuh itu dan berhadapan langsung dengannya, dia dapat melihat dengan jelas bahwa wajah itu menatapnya dengan dingin.

Abian bingung tapi dia merasa bahwa Dominic sedang marah, tapi karena apa?

"Anda, kenapa?."

Dominic diam tidak langsung menjawab, dia membawa tubuh Abian masuk kedalam ke pelukannya.

"Maaf"

"Kenapa, anda meminta maaf?."

Abian membalas pelukan Dominic dia meredamkan wajahnya itu di dada bidang suaminya. Pertama kalinya dia menghirup aroma dari Dominic, bau tubuh Dominic membuatnya tenang.

Sedangkan Dominic memikirkan sesuatu, dia tidak ingin menyinggung Abian dan tidak ingin menyakiti istrinya itu lagi.

Tapi amarah yang ada didalam hatinya tak kunjung mereda saat dia selesai berbicara dengan dokter wanita itu.

Dia menghirup kasar aroma tubuh istrinya yang menjadi candu baginya, dia mengangkat Abian ala koala dan mendudukkan dirinya dibangku sehingga Abian berada dipangkuan nya.

Menyatukan kening Meraka berdua dan menatap satu sama lain.

"Abian, apa aku selama ini sudah keterlaluan?."

"Apa aku egois selama ini?."

"Apa, arti dari pernikahan kita? Apakah semacam sandiwara saja?."

Abian membeku mendengarnya, dia tidak tahu harus berbicara apa, tapi dia tidak terlalu memikirkan kondisi rumah tangganya sehingga rumah tangga mereka menjadi hambar meski ada sebuah gula didalamnya.

Abian dan Dominic memang tidak memikirkan pernikahan mereka, hubungan ini hanyalah sebuah kehormatan semata.

Tapi setiap rumah tangga pasti ada momennya, meski jarang tapi mereka berdua menikmati momen tersebut.

Abian ingat hari dimana dia...









.
.
.
Tolong vote nya, ya😉

Home Life After Two Years✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang