Epilog

746 47 1
                                    

Sebuah keluarga sederhana dengan adanya kepala keluarga, istri serta anak menambah kesan keharmonisan keluarga itu.

Abian dan Dominic merasakan bagaimana menjadi orang tua bagi anak-anak mereka. Walaupun melelehkan dan menguras emosi tapi mereka menikmati masa kanak-kanak anaknya yang hendak beranjak dewasa.

Luca Antoni Malfoy

Anak semata wayang mereka yang penuh energik dan rasa ingin tahu yang berlebihan.

Luca anak yang menggemaskan tingkahnya kadang membuat Dominic kesal setengah mati. Bagaimana tidak, anak itu merebut semua perhatian Abian darinya.

Dominic cemburu

Abian selalu memilih memperhatikan anaknya ketimbang dirinya. Dominic merasa seperti orang asing yang masuk kehidupan mereka.

Nah, seperti saat ini. Dominic baru pulang dari kantornya dan dia disambut oleh istri manisnya itu. Baru hendak mencium bibir Abian tapi tangisan Luca membuat Abian panik dan meninggalkan Dominic sendirian disana.

Dominic mengusap kasar wajahnya setelah itu dia turut menyusul Abian. Luca akhir-akhir ini sangat rewel dan Abian tidak bisa jauh-jauh dari anaknya itu.

"Sst... Tenang, sayang." Mendengar suara Abian membuat Luca berhenti menangis.

Anak itu bahkan mengais-ngais tangannya ingin menyentuh wajah Abian. Abian mendekatkan wajahnya dan Luca tertawa karena itu.

Dominic melihat pemandangan itu tersenyum tipis ada rasa tenang yang hinggap di dadanya, rasa lelah selama bekerja sudah terbayar melihat Abian bersama anaknya itu.

Dominic menghampiri Abian, membungkuk sedikit mencium kening Abian dan menatap anaknya yang memandangnya polos.

"Kenapa dia belum tidur, bukankah sudah waktunya untuk tidur."

Abian mendengus pelan, "Luca sangat rewel, Dominic. Luca tidak bisa aku tinggalkan sendirian walaupun sudah ku tidurkan dia."

"Dia akan menangis saat ku tinggalkan." Dominic mengusap rambut Abian berusaha menenangkan pemuda itu.

"Maaf, aku tidak bisa menjaga Luca beberapa hari ini. Kau tidur saja duluan biar aku yang menidurkan Luca."

Tentunya Abian menolaknya karena Dominic baru saja pulang pasti pria itu juga kelelahan. "Jangan, biar aku saja. Kau pasti kelelahan baru pulang."

"Aku tahu kau lelah, Abian. Biarkan aku bermain sebentar dengan anakku."

Mau tidak mau Abian mengangguk, jujur saja Abian sangat lelah mengurus Luca seorang diri terlebih Dominic sangat sibuk dengan semua pekerjaannya di kantor.

Abian berbaring diranjang menghadap langsung ke ranjang kecil milik anaknya, bisa dia lihat Dominic menggendong Luca dan berusaha menidurkan Luca.

"Dominic, letakkan saja Luca ke box itu. Dia pasti tertidur nyenyak." Abian sedikit menguap kecil.

Box yang dimaksud Abian adalah ayunan kecil yang dibeli oleh Dominic saat kelahiran bayi mereka. Box itu perlu digoyangkan seperti ayunan, Luca sangat suka dengan box ayunan itu.

Dominic menuruti saran Abian, dia meletakan Luca di box itu dan mendorongnya. Tidak lama kemudian bayi kecil mereka sudah terlelap nyenyak, Dominic tersenyum tipis melihatnya. Lalu Dominic mengambil kelambu dan melingkarkan kelambu itu pada box ayunan.

Setelah selesai Dominic pergi ke kamar mandi. Setelah berganti pakaian dia menghampiri Abian yang sudah terlelap dalam tidurnya.

"Sweet dreams my wife."

Banyak momen dari mereka berdua bersama dengan baby Luca, akhir kisah mereka masih panjang dan banyak lika-liku kehidupan yang mereka jalani terkhusus untuk sang anak yang mulai beranjak dewasa.

   End

Saya sangat berterimakasih kepada pembaca semua yang mau melihat atau membaca cerita saya.

Next nanti akan ada cerita baru dari box saya, nantikan ya😉















Mau cerita anaknya Dominic dan Abian?

Home Life After Two Years✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang