pesta

768 62 0
                                    


"Apa?!"

"Galak sekali."

Abian kembali menatap cermin dia sedang merias diri sedangkan Dominic pria itu terus menggodanya dengan tatapan mesum bahkan tangan pria itu menempel erat di bongkahan pantat Abian.

Abian hanya membiarkannya saja, asalkan Dominic tidak menganggu kegiatan merias wajahnya. Abian menggunakan make-up tipis agar wajahnya segar dan cantik, setelah itu dia menggunakan lipstik merah di bibirnya.

Dominic melihat bibir istrinya yang merah sempurna menjadi tidak senang, padahal tanpa lipstik bibir Abian sudah merah.

Tangan kekar itu menyentuh bibir istrinya dan mengusap kasar bibir Abian sampai lipstik itu belepotan. Abian, tentu saja marah dia dengan kasar menyingkirkan tangan Dominic dan menatap tajam si empu.

"Dominic! Apa yang kau lakukan?."

"Jangan gunakan lipstik itu."

Abian mendelik ke arah Dominic, "Bibirku akan pucat bila tidak pakai lipstik."

"Benarkah? Aku punya cara agar bibirmu bisa merah sempurna tanpa lipstik itu, Abian."

"Apa?."

Dominic tersenyum miring dan Abian melihat itu menjadi was-was, dia ingin  lari dari pria itu, alarm berbahaya berbunyi di kepalanya. Tapi Dominic lebih sigap darinya, pria itu menangkup wajah Abian dan mencium bibir Abian.

Abian memberontak dia memukul-mukul dada Dominic agar pria itu berhenti menciumnya. Ciuman Dominic agak kasar dan terburu-buru bahkan Dominic tidak segan-segan menghisap bibirnya kuat membuat bibir Abian kesemutan.

Ciuman itu terbilang cukup lama Abian sudah hampir kehabisan napas dan akhirnya Dominic menyudahi ciuman itu. Abian meraup udara segar agar masuk kedalam paru-parunya, baru kali ini Abian berciuman hampir mati.

Dominic mengusap bibir Abian yang bengkak dan merah, seperti kata Dominic bibir itu sudah merah tanpa lipstik.

"Warnanya lebih bagus daripada warna lipstik. Aku benarkan, Abian?."

Abian tidak mengatakan apapun dia masih sibuk menghirup udara segar, setelah beberapa saat Abian melemparkan bantal kearah Dominic. Jangan tanyakan dimana Abian mendapatkan bantal itu.

Dominic yang dilemparkan bantal oleh Abian malah tertawa bukannya marah, Abian tentu saja marah dia berkali-kali memukul Dominic dengan bantal.

"Sialan! Aku hampir mati kehabisan napas, Dominic!."

Dominic terus tertawa sampai rahangnya sakit, dia menahan kedua tangan Abian dan berusaha menghentikan pukulan Abian.

"Baiklah aku minta maaf, hm?."

Abian tidak menjawab dia masih menatap tajam Dominic. Dominic tersenyum simpul, dia mengambil kotak yang ada disaku jasnya dan memberikannya pada Abian.

"Hadiahku untukmu, Abian. Happy anniversary yang ke tiga, sayang."

Abian mengulum senyumnya, dia tidak bisa menapik kalau dia terharu dengan Dominic. Selama dua tahun terakhir Dominic tidak pernah mengucapkan hari ulangtahun pernikahan mereka bahkan memberi hadiah saja tidak pernah. Dominic akan mentransfer uang sebagai ganti hadiahnya.

Abian selama ini selalu iri dengan semua temannya yang memamerkan hadiah dari pasangannya sedangkan dia, dia tidak pernah mendapatkan hadiah dari Dominic. Meski Dominic mentransfer uang kepadanya tapi itu sangat berbeda.

Abian juga tidak mengeluh soal ke irianya kepada semua orang, Abian akan selalu memendam rasanya.

Tapi kini semua sudah berubah, Dominic selalu memanjakannya. Abian bersyukur kalau Dominic berubah jadi dia harus berubah juga dari kebiasaan hidupnya dulu. Terlalu asik dengan dunianya sendiri sampai-sampai dia melupakan hubungan mereka.

Abian ingin memberikan sebuah kasih sayang, cinta dan perhatian lebih dengan Dominic.

Dia akan berusaha membuat momen pernikahan mereka semakin lengket dan mesra.

"Terima kasih."

Dominic tersenyum lembut, tangannya mengelus pipi Abian.

"Sama-sama, mana hadiahku?."

"Nanti, ayo kita ke bawah pestanya sudah mulai."

Dominic sedikit cemberut tapi dia mengangguk, mereka berdua pergi ke pesta yang berada dihalaman kastil. Pesta itu tidak besar ataupun mewah, hanya pesta kecil dan pesta barbekyu. Itu keinginan Abian yang tidak ingin pestanya terlalu mewah, Abian ingin menikmati momen bersama keluarganya.

Disana banyak sekali para keluarga berkumpul bahkan Laura gadis kecil itu ikut juga, mereka kesini pakai helikopternya Dominic. Semua sudah di atur oleh Dominic agar keluarganya yang lain ikut juga.

Melihat kedatangan mereka, seluruh keluarga menyambut kedatangan mereka dengan tepuk tangan, mereka juga mengucapkan selamat hari jadi pernikahan mereka.

Laura yang melihat paman kesayangannya datang langsung saja berlari kearah mereka, tangan gadis itu membawa sebuah buket bunga yang indah.

"Paman!."

Dominic dan Abian menghampiri Laura saat melihat langkah Laura agak oleng, dengan sigap Dominic mengangkat Laura, gadis itu terkekeh kecil.

"Paman, Aura memberikan bunga ini untuk kalian! Aura juga yang menghias buket bunga ini, bagus kan?."

Abian mengambil buket bunga itu, "Bagus dan cantik, Aura sangat hebat menghiasnya."

"Hehe, Aura gitu loh."

Abian mengusap rambut Laura, gadis kecil itu sangat cantik dengan balutan gaun berwarna biru cerah, rambut Laura dibiarkan tergerai indah dengan hiasan bunga mawar disamping telinganya.

"Sekarang ayo kita makan daging."

"Em! Aura mau makan daging yang banyak!."

Kedua pasangan itu terkekeh bersama, lalu mereka menghampiri ibu Abian yang sibuk memanggang daging bersama Anna.

Mereka duduk bersama keluarga lainnya. Mereka berbincang bersama dan bersenda gurau.

Abian menatap bulan yang bersinar terang dimalam hari dan melihat taburan bintang yang indah, dia memeluk Dominic sedangkan Dominic mengelus tangan Abian yang berada dipangkuan nya.

"Happy anniversary, Dominic. Mari kita berjanji dan buktikan kepada kita sendiri bahwa kita bisa hidup berdampingan bersama."

"Jangan ada lagi hubungan acuh diantara kita, kita baru memulai hubungan dan kedepannya pasti banyak ujian yang kita hadapi."

"En, terima kasih untuk semua ini. I love you, my wife."

"I love you too, my husband."

Keduanya tertawa bersama sambil memandang langit malam yang begitu indah.

                                   














        

.
.
.

Tolong vote nya, ya😉

👋Dadah

Sampai jumpa

Home Life After Two Years✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang