Jam menunjuk pkl 21:00 , malam ini afan mengizinkan istrinya tidur di ranjang, sementara ia tidur disofa
Afan terus memerhatikan gerak gerik istrinya itu yang terlihat tidak bisa tidur,devi membolak-balik badannya tidak bisa memejamkan mata
Afan segera bangkit dari tidurnya, kemudian menghampiri istrinya yg kesusahan itu
"Gabisa tidur ya?"tanya afan sekarang sudah ada didepan istrinya
Devi menatap suaminya itu,heran biasa jam segini sang Dosen Uda tidur
"Kenapa gak bisa tidur?"ucp afan yg tadi tidak mendapatkan jawaban kali ini ia menekuk lutut nya kearah istrinya yg masih terduduk ditepi ranjang
Devi menghembus nafas kasar,afan dapat merasakan beban istrinya, kemudian ia menggenggam anak jari istrinya
Kemudian devi menatap bola mata yg ke coklatan milik suaminya
"Pikiran aku tidak tenang fan"ucap devi kemudian kembali menunduk
Afan mengelus rambut devi, lalu ia tersenyum, menaikkan dagu istrinya dengan anak jari
"Cari angin yok?"ucp afan kemudian berdiri, sembari menggenggam tangan devi
Saat hendak pergi, Devi menghentikan langkahnya, membuat afan menoleh kearahnya
"Kenapa?"tanya afan
"Kamu gak tidur?"tanya Devi
Sungguh kejutan bagi afan,ia tersenyum baru kali ini ia mendengar sebutan 'kamu' dari seorang devi
Afan mendekat kan wajah lebih dekat ke wajah devi, lalu ia tersenyum
"Aku gabisa tidur,kalo istri aku ga tidur duluan"ucap afan kembali menggenggam tangan devi yg tadi hendak dilepas
Tanpa sadar Devi tersenyum, membiarkan suaminya menggenggam tangan nya
__________________________________________Adara sedang membaca buku dihalaman rumah, sedikit terkejut saat sepasang suami istri itu keluar dari pintu
Adara menoleh, matanya fokus ke tangan keduanya yg sekarang menggenggam
Devi sadar dengan perhatian yg dituju adiknya itu,ia sempat melepaskan tangannya dari genggaman afan, namun afan kembali menggenggam nya, membuat devi heran
Adara menunduk, sekarang iya yakin bahwa dia sudah terjebak jatuh cinta ke suami kakaknya,ini diluar dugaannya, semakin ia menatap devi dan afan bermesraan, semakin sakit rasanya
"Dar"seru afan, membuat Adara kembali menatap keduanya
"Kita mau keluar cari angin,kamu mau ikut?"tanya afan kemudian
"Kalo aku ikut,akan semakin sakit rasanya, apalagi harus menghadapi kebucinan mereka yang sungguh tidak bisa aku hadapi "batin adara
"Engk kak,masi ada tugas "jawab adara sedikit tersenyum
"Yaudah kalo gitu,aku sama devi mau keluar dulu, kamu yakin gapapa dirumah sendiri?"tanya afan kembali
Devi sungguh canggung saat afan terus menggenggam tangan nya,namun ia juga merasa aneh biasanya Adara suka menggoda mereka, tapi mengapa sekarang ia bersikap seperti cemburu?
"Gapapa ka"jawab adara
"Kita keluar dulu ya"ucap afan sungguh semangat sembari membimbing devi keluar dari halaman rumah
Adara terus memerhatikan arah punggung keduanya
"Apa bener mereka udah saling cinta ya?"tanya Adara pada diri sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
hanya kamu devisa (Defan)
Romancediluar sana memang ada banyak wanita lebih darimu namun aku memilih mu karna aku tau keinginan itu datang dari hati bukan pilihan mata,akan ku akhiri hidup ku dalam dekapan mu, tidak akan pernah ku lepaskan sampai waktunya untuk pergi dari hidup i...