BAB 17

402 48 5
                                    

Afan mengelus rambut devi, air mata pun turun membasahi pipinya, tubuh nya bergetar ketika melihat istrinya terpuruk dalam kondisi ini

"Aku berjanji siapapun yg menyakiti mu akan menjadi urusan ku"batin devi

Tak kuasa melihat nya, Alvaro memilih pergi

Mala menatap sepasang suami istri itu

"Aku tau Al tulus tapi aku tau siapa yg paling tulus"batin mala lalu pergi

Afan melepaskan pelukan itu, menyeka airmata yg mengalir deras diwajah Devi, lalu ia menggenggam tangan devi yg bergetar itu

"Semua butuh waktu,aku berjanji disepanjang waktu itu aku akan nemenin kamu sampai kamu bisa melupakan masa lalu kamu"ucap afan

Devi tersenyum."aku memang sakit tapi setidaknya aku lega, tidak kebohongan yg aku tutupi lagi, makasih fan mungkin jika tidak ada dukungan kamu,aku ga pernah berani "

Afan mengukir senyuman

"Seharusnya aku yg berterima kasih, karena kamu mau membuka hati kamu untuk aku"ucap afan menyeringai

"Boleh peluk kamu lagi?"ucap devi tersenyum

Afan tertawa kecil lalu ia mengangguk

Devi menangkap tubuh suaminya itu, meletakkan kedua tangan ditubuh pria itu,ia bisa merasakan kehangatan,terasa beban dalam dirinya tidak begitu berat lagi

Afan adalah rumah nya, tempat ia bercerita, tempat ia bersandar, tempat ia menangis, tempat ia bertenang,semua ada dalam diri pria itu, karena itulah alasan devi memberinya peluang
_____________________________________________

Jam menunjuk waktu pulang

Alvaro baru keluar dari parkiran dengan motornya,ia melihat devi berjalan dengan pandangan kosong, rasanya juga tak tega melihat ia menanggung beban sendiri,namun bagaimana ia bisa menyangka sekarang dirinya bukan lah siapa siapa hanya sekedar mantan yg pernah menjadi bagian hidup nya

"Ada orang lain yg lebih berarti dalam hidupnya, walaupun sebenarnya gua garela tapi aku tidak bisa mengalahkan kak afan,dia punya segalanya jauh dibanding aku"batin Alvaro terus memantau Devi dari belakang

TOT!!!

Suara klakson mobil menghampiri devi, Alvaro langsung menunduk wajahnya melihat siapa yg menghampiri mantannya

Devi melihat kearah kaca terlihat disana afan tersenyum

"Yuk bareng "ucap afan

Devi terdiam memikirkan, lalu ia menoleh kebelakang melihat siapa yg sedang memantau nya, sebenarnya ia ingin menolak ajakan afan karna takut mahasiswa lain melihat nya,namun ia harus terlihat bahagia, supaya al juga segera melupakannya

Devi mengangguk tersenyum,lalu ia segera masuk kedalam mobil afan

Lalu mobil itu pun segera berjalan, Alvaro terdiam melihat kedua orang itu pergi

"Kebahagiaan itu entah datang dari mana saja, dan gua tau suatu saat Devi bisa bahagia dengan cinta nya walaupun itu bukan gua , tapi siapa yg bisa melarang kebahagiaan seseorang"batin Alvaro lalu menghidupkan motor nya segera pergi

Devi melamun,ia bersandar dikaca mobil,afan sekali kali meliriknya

"Mengikhlaskan adalah bagian dari cinta, semoga kita bisa bahagia dengan pasangan kita masing-masing,maafin aku al "batin devi

Afan melirik Devi, lalu ia mengambil tangan devi lalu menggenggam nya

Devi tersenyum, lalu ia bersandar di bahu suaminya itu

hanya kamu devisa (Defan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang