BAB 22

428 46 4
                                    

Ketiganya berpelukan begitu erat

Tiba-tiba...

BUK!!

Adara pingsan,afan berhasil menangkap tubuh adara

"Dar,dar bangun dar!!"ucp defan panik

"Aye naon,non ,no adara bangun non"ucap bi marti

"Kita bawa kedalam dulu aja"ucap devi

Afan pun segera mengangkat tubuh Adara membawanya masuk kedalam

Afan membaringkan tubuh Adara ke tempat tidur,Devi segera mengambil minyak kayu putih lalu mengelus kan nya ke kening adara

Melihat ekspresi devi yg kelihatan panik,afan segera mengelus tubuh istrinya

"Tenang ya, semua akan baik baik aja"ucp afan berusaha menenangkan kondisi

"Gimana mau tenang fan, setelah bunda dan ayah gua gamau kehilangan lagi"ucp devi mulai menangis

"Adara cuma shock aja karena suasana dev,kamu jgn pikiran kemana mana,aku yakin Adara cuma kecapean doang kok"ucp afan lagi

"Iya non,betul atuh kata suami non,non tak usah atuh berfikir negatif"ucp bi marti

Devi terdiam menunduk,afan mengerti keadaan Devi saat ini,afan menarik tangan devi

"Bi titip Adara nya sebentar,dev Ikut aku bntr"

Tanpa menjawab afan langsung membawa devi keluar

"Kenapa lagi sih fan?"tanya devi

Tanpa menjawab afan langsung memeluk istrinya itu

"Kamu butuh tempat bersandar kan?aku tau kamu ga kuat,tolong berhenti berpura pura baik baik saja"ucp afan semakin erat memeluk istrinya

Mendengar ucapan itu,air mata devi sudah tak tertahan,ia kembali lemah, saat dipeluk oleh suaminya,ia pun membalas pelukan itu lebih erat

"Aku gatau gimana caranya aku bisa menerima keadaan fan, aku gatau gimana caranya aku ngelanjutin hidup disaat orang orang yg aku syg udah tidak ada lagi disisi aku"Isak tangis Devi

"Semua orang akan pergi, karena itu sebuah janji yg akan ditepati,maka kita juga harus siap disaat kita kehilangan orang orang yg kita syg, peran orang tua memang sngt sakit jika kita kehilangannya,tapi kekuatan, keikhlasan, dan ketabahan, adalah jalannya"ucp afan

"Aku tau kamu kuat,kamu bisa melewatinya, karena kamu tidak sendiri,ada aku , keluarga ku dan adara,kamu harus tetap kuat karena masih ada perjalanan yg akan kamu hadapi,ada impian yg harus kamu kejar dan ada tanggung jawab yg harus kamu tugaskan, semua butuh waktu untuk ikhlas tapi waktu akan membiasakan hingga kamu bisa melupakan rasa sakit itu,kita coba bersama ya"lanjut afan

Mendengar nasehat yg sngt menyentuh hati itu, Devi semakin erat memeluk tubuh suaminya itu,rasa sakit mulai mereda ketika mendengar nasehat dan memeluk tubuh suaminya itu

"Malam ini mau langsung pulang?"tanya afan

Devi melepaskan pelukan lalu melihat rumahnya

"Iya kita langsung pulang kalo adara udh siuman, karena semakin lama disini semakin aku merasa sakit mengingat momen yg sudh ku lewati bersama bunda dan ayah"ucap devi

Afan menyeka air mata devi

"Are you okey?"tanya afan sambil memegang kedua pipi devi

Devi mengelus kedua tangan afan yg diletakkan di pipi nya

"Selama ada kamu yg nyemangatin dan nasehati aku,insyaallah semua akan terasa ringan"ucp devi tersenyum
___________________________________________

Mata Adara mulai terbuka

hanya kamu devisa (Defan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang