BAB 15

531 59 6
                                    

Devi terus berlari,iar mata tak henti menetes, sementara afan tak berhenti mengejarnya

Betapa kecewanya dia,seakan ini hanyalah mimpi,mengapa harus terjadi??

Tak ada rasa sakit sesakit ini yg pernah ia alami, bagaimana bisa ia percaya, seorang yg sgt ia cintai, sudah menyakiti untuk kesekian kalinya

Rasanya berat mengatakan putus dari nya, tapi kekecewaan telah menghakimi nya, sehingga ia harus melawan perasaan cintanya

Mungkin dulu Dulu ia bisa menerima kebohongan pacarnya itu,namun kali ini bagaimana caranya untuk menerima kenyataan,dia akan menjadi seorang ayah dari anak orang lain,dan bagaimana bisa iya berani melakukan hal semurah itu kepada orang lain yg ia katakan hanya sekedar mata

Devi sudah tak sanggup untuk berlari, seluruh tubuhnya bergetar

Hujan turun membahasi dirinya, sementara Afan menghampiri nya

"Dev"ucap afan

Devi menoleh, langsung ia peluk tubuh suaminya, sangat berat rasanya jika ia timbang sendiri

Air mata tak berhenti mengalir,tak hanya devi,AFAN pun menetes air mata,ia mengelus rambut devi

"Jangan nangis Dev, jangan nangis,hati aku gak kuat"ucap afan membuat devi bisa merasakan kelemahan dari jati diri suaminya

Devi melepaskan pelukan itu, lalu menatap suaminya

"Ajarin aku bagaimana caranya, menerima kenyataan yg pahit ini,aku tidak sekuat itu untuk menerima kenyataan yang gabisa aku terima "ucap devi menangis histeris

Afan mengelus pipi devi,entah berapa kali air mata itu menurun membasahi pipi afan, sungguh langka bagi devi melihat afan selemah dan meneteskan air mata seperti ini

"Aku pernah bilang kan, sekuat kuatnya manusia pasti ada titik lemahnya juga,gak ada manusia yg bisa kuat menerima kenyataan yg tak sanggup ia terima, semesta tidak melarang kita untuk menangis,dunia tau hidup itu tidak selalu untuk bahagia "ujar afan menyeka air mata devi

"Aku gabisa kayak dulu,yg bisa menerima semua kebohongan nya,kali ini hati aku bener bener hancur fan, dengan cara apa agar aku bisa melupakan perkataan keysa, kenyataan bahwa dia akan menjadi seorang ayah dari anak yg dikandung mantannya"ucp devi

"Rasanya aku tidak sanggup untuk hidup, untuk apa aku hidup jika aku di sengsara kan perasaan aku yg tersakiti, rasanya sakit fan,aku tidak pernah berfikir bahwa Al akan melakukan itu "sambungnya

Afan mengelus pipi devi, setelah menyeka air matanya sendiri

"Jangan pernah merasa sendiri,ingat aku, kita akan melewati nya bersama,aku tau kamu butuh bimbingan untuk melewati semua itu, makanya aku yakin,apa alasan tuhan mempertemukan kita "ucp afan kemudian menggenggam tangan devi

"Aku tau ini sulit untuk kamu terima,tapi terkadang penyesalan di awal itu lebih baik, agar kita bisa memperbaiki nya, tidak ada kebahagiaan tanpa kesusahan, mungkin ini pelajaran agar kita bisa memperbaiki, melewati, menerima dan mengikhlaskan apa yg terjadi,aku yakin ini semua hanya lah proses menuju kebahagiaan"ucap afan tersenyum

Alangkah terharu nya devi mendengarkan nasehat dari afan, terkadang mendengar nasehat dari nya adalah sebuah obat untuk menenangkan hatinya

"Bagaimana aku bisa membalas semua kebaikan kamu, bagaimana bisa aku menghapus semua rasa sakit yg kamu terima dari ku?,aku tidak tau dengan cara apa aku membalas kebaikanmu yg tak hanya berterima kasih?"tanya devi serius

Afan tersenyum, untuk kedua kali atau seterusnya dia akan mendengar sebutan 'kamu' lagi dari devi

"Kuncinya adalah tersenyum,mau gimana pun keadaan kamu,mau bagaimana pun ujian melukai kamu, tetaplah tersenyum hadapi semua itu dengan sabar, sabar tidak akan mengecewakan hasil, jgn terlihat lemah, tersenyum lah buktikan bahwa dunia ini tidak hanya tentang nya, tidak bertujuan untuk bersedih "ujar afan kembali tersenyum

hanya kamu devisa (Defan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang