Seorang pengendara motor sport fairing tengah melajukan motornya dgn kecepatan sedang. Namun tanpa disangka seorang pengendara mobil berlawanan arah tiba-tiba datang.
Dengan rasa panik yg menyelimuti remaja yg membawa motor itu, ia membanting stir motornya hingga berpindah jalur, untung saja ia bisa menahan bobot motor nya sehingga ia tidak terjatuh.
Namun berbeda dgn si pengendara mobil hitam itu, mobil yg tadi nya melaju seakan sengaja ingin menabrak remaja bermotor itu, kini, tertabrak di tiang listrik. Telihat asap mulai keluar dari mesin mobil tersebut. Remaja yg hampir di tabrak tadi hanya bisa berucap 'Alhamdulillah' namun setelah mengucapkan nya ia dibuat terkejut saat mengenali mobil yg tertabrak itu.
Dengan perasaan takut dan khawatir ia berlari menuju mobil dgn asap yg keluar di depannya.
Dengan bersusah payah Bastian, remaja itu terus menerus berusaha membuka kunci pintu mobil hitam yg ia yakini jika di dalam nya adalah ayahnya sendiri.
Asap semakin banyak yg keluar, Bastian semakin dibuat panik untuk mencari ide, entah kebetulan atau bagaimana terlihat batu besar di pinggiran jalan yg tak jauh dari posisi mobil tersebut. Tak mau menunggu lama Bastian pun segera mengambil batu tersebut.
Sedangkan para warga yg melihat nya hanya bisa berdoa, ingin mendekat pun mereka takut dan tak tau harus berbuat apa, ada jg yg tengah menelpon ambulans, dan ada jg yg menelpon pihak berwenang seperti polisi untuk mengurus kecelakaan itu.
Dengan kekuatan penuh Bastian memukul kan batu tersebut sekitar 3 kali akhirnya pintu mobil pun pecah, namun naas nya percikan kaca mengenai kedua mata Bastian.
Rasa perih langsung terasa, sakit yg ia rasa semakin menjadi-jadi saat ia mengucek pelan matanya. Tak tahan dgn rasa sakit dan tangannya yg mulai bercucuran darah akibat goresan kaca tadi membuat dirinya tumbang dan tak sadar kan diri.
Warga disana dibuat panik, seketika mereka membagi kelompok, ada yg menyelamatkan si pengendara mobil yg tak lain ayah kandung Bastian, dan ada pula yg lansung menghampiri Bastian yg sudah tergeletak tak sadar kan diri.
Ambulans pun tiba Bastian langsung diangkat dan dimasukkan ke dalam mobil, begitu pun dgn ayahnya yg sudah berhasil di selamat kan.
Ambulans pun pergi dari tempat kejadian, para warga mulai bubar, tepat saat semuanya sudah menjauh, mobil yg tadi hanya mengeluarkan asap kini terdengar suara ledakan, dan terlihat nya si jago merah.
***
Tia, wanita itu kini berlari menelusuri koridor rumah sakit, ia harus segera tiba di tempat dimana anak semata wayangnya tengah di tangani oleh dokter. Setelah mendapatkan panggilan dari rumah sakit diri langsung pergi tanpa memperdulikan teman-teman arisan nya.
Saat tiba di depan ruangan IGD tempat sang anak ditangani, diri nya hanya bisa duduk dan berdoa untuk anaknya.
Pintu ruangan sebelah tempat Bastian dirawat terbuka. Terlihat seorang dokter wanita dgn jilbab putih nya keluar. "Dengan ibu Tia Oliver?" tanya dokter tersebut.
"Iya, ada apa ya dok?"ucap Tia kembali bertanya, jgn lupa dgn raut panik di mukanya. Air mata nya mengalir di pipinya.
"Apa anda keluarga dari pasien Rahendra Atmaja?" tanya dokter wanita itu lagi.
"Iya, saya istri nya!" jawab Tia sambil menghapus jejak air mata di pipinya.
"Maaf Bu sebelumnya, kami dari pihak rumah sakit sudah berusaha semaksimal mungkin tapi Tuhan berkehendak lain, pasien atas nama Rahendra Atmaja kembali ke sang pencipta, pada hari Sabtu pukul 13:49, kami pihak rumah sakit turut berdukacita ya bu!" ucap dokter Winda prihatin.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓 & 𝐙 {ᴛɪᴀɴ&ᴢᴇᴀ} END
Random𝙹𝚍𝚕 𝙰𝚠𝚊𝚕 = {𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 ||𝐁𝐚𝐬𝐭𝐢𝐚𝐧||} 𝙹𝚍𝚕 𝙱𝚊𝚛𝚞 = {𝐓 & 𝐙 (𝐓𝐢𝐚𝐧&𝐙𝐞𝐚) } 𝐀𝐥𝐢𝐟𝐚 𝐙𝐞𝐚 𝐀𝐦𝐚𝐧𝐝𝐚 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘢𝘴𝘭𝘪 𝙕𝙖𝙫𝙞𝙚𝙧𝙖 𝙕𝙚𝙖𝙧𝙖 𝘼𝙙𝙚𝙡𝙖𝙧𝙙. 𝘎𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘭𝘶...