15. Be careful, Asteria!

172 33 9
                                    

Dengan bantuan Justin, Asteria sudah tahu dimana tempat Liliana dirawat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan bantuan Justin, Asteria sudah tahu dimana tempat Liliana dirawat. Justin tanpa di minta bantuan pun, dia dengan mandirinya memberitahu Asteria. Asteria cukup berterimakasih pada laki – laki itu.

Asteria melangkahkan kakinya dengan tergesa – gesa. Asteria sudah tidak sabar ingin melihat kondisi Liliana. Dia menghentikan langkahnya, kini dia sudah ada di depan pintu berwarna putih itu.

Menghirup udara dalam – dalam, serta melepaskan secara perlahan. Asteria baru saja ingin membuka pintu itu, namun pintu itu sudah terbuka duluan dari dalam.

Mata Asteria melebar dengan alis yang terangkat, dia sangat terkejut melihat Jinan yang ada di depannya. Padahal Asteria sudah menebak – nebak bahwa Jinan di jam segini pasti sedang mengajar.

"Mas Jinan?" Gugupnya.

Asteria memang sudah terbiasa dengan wajah Jinan yang ekspresinya selalu dingin, namun kali ini rasanya sangat berbeda. Asteria menundukan wajahnya.

"Mau ngapain kesini?" Suara Jinan kini terdengar.

"Aku mau jenguk tante Lili." Jawab Asteria yang masih menundukan pandangannya.

"Enggak boleh." Tolak Jinan.

Asteria sudah tahu jawaban yang akan diberikan Jinan padanya. Dia kini berani melihat wajah Jinan.

"Mas, please, maafin aku. Aku beneran pengen lihat keadaan tante Lili. Tolong biarin aku lihat dia, sebentar aja ... " pinta Asteria.

Asteria merapalkan doa dalam hatinya, berharap ada keajaiban Jinan menginjinkan dirinya menengok Liliana.

"Enggak." Jawab Jinan yang kukuh akan pendiriannya.

Doanya tidak terkabul, meski begitu Asteria punya cara lain. Dia kini memaksa masuk kesana, namun lagi – lagi gagal. Jinan menahan tubuh Asteria dan mendorong Asteria cukup kencang.

Saking kencangnya Asteria sampai tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya. Dia hampir saja akan terjatuh, beruntungnya ada seseorang yang menangkap tubuh Asteria dari belakang.

Dada Asteria berdebar sangat kencang, bahkan bahunya naik turun. Dia menoleh pada seseorang yang baru saja menyelamatkan dia.

"Vian?" Asteria memang terkejut karena dirinya hampir terjatuh, namun dia lebih tekejut saat melihat yang menolongnya itu Vian.

Vian melirik Asteria dengan tatapan khawatir. Tak lama kini tatapan Vian berubah menjadi sinis ketika melihat Jinan.

"Lo enggak perlu kasar begitu sama Belle. Kalau enggak ada gue, Belle bisa aja jatuh dan ngebentur lantai!" Teriak Vian pada Jinan.

Sudah bertahun – tahun Asteria kenal dengan Vian, baru kali ini Vian terlihat sangat marah bahkan berteriak cukup kencang.

Vian membetukan posisi Asteria, kini Asteria berdiri di sebelah Vian. Tak hanya itu, Vian mengenggam tangan Asteria.

Hi, Husband!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang