26. Lebih dari itu

123 25 6
                                    

2000 kata lebih, jangan lupa vote dan komennya, agar aku lebih semangat buat lanjut!☺️

"Bagus ya lo, baru datangin gue! Teman macam apa lo?!" Teriak Asteria pada Javas yang baru saja memasuki Apartemen Justin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagus ya lo, baru datangin gue! Teman macam apa lo?!" Teriak Asteria pada Javas yang baru saja memasuki Apartemen Justin.

Setelah berminggu-minggu tak bertemu, kini Javas muncul di hadapan Asteria dengan membawa semua makanan kesukaannya, yang dimasukkan ke dalam tas belanjaan besar. Tas itu terlihat penuh sesak, isinya hampir meluap keluar. Javas sudah terlihat kepayahan membawa semua barang itu, namun sekarang dia harus menghadapi teriakan melengking dari Asteria, yang tampak kesal karena teman masa kecilnya ini baru muncul setelah sekian lama.

Justin yang melihat, hanya mengamati tanpa berniat membantu Javas. Dia paham betul, kalau dia berada di posisi Asteria, mungkin dia akan bertindak sama—memarahi Javas tanpa ampun.

Javas tersenyum kaku, mencoba mencairkan suasana. "Hehe, maaf, Bel. Gue kan udah bilang kalau gue sekarang sibuk banget," jawabnya dengan suara lembut, sambil berjalan menuju meja dan meletakkan barang bawaannya. Padahal, tak ada seorang pun yang memintanya melakukan itu, tapi Javas melakukannya dengan santai, berusaha menghindari lebih banyak teguran dari Asteria.

"Sibuk apaan lo? Sesibuk – sibuknya lo, lo masih hubungin gue ya!" Ucap Asteria yang mengekori Javas.

"Aduh, Bel. Lo lupa ya? Gue ini calon bapak. Selain gue sibuk karena kerjaan, gue juga sibuk memenuhi semua ngidam istri gue yang aneh – aneh." Kata Javas yang berbicara soal kebenaran.

Istri Javas sedang mengandung, usia kandungannya sudah memasuki bulan keempat. Selama empat bulan itu pula istrinya mengindam hal yang aneh – aneh, membuat Javas sibuk beserta pusing menanggapi hal itu.

"Ngidam aneh kayak gimana?" Kata Asteria yang menuntut penjelasan.

"Salah satunya, dia ngidam pengen gue pake kostum mermaid , sehari – hari dia nontonin film mermaid . Nontonnya juga harus ditemenin sama gue. Sampai hapal gue jalan ceritanya." Keluh Javas yang kini mendudukan dirinya di sofa milik Justin.

"Terus lo turutin?"

"Iya lah, gue enggak mau anak gue ileran,"

"Haha, mampus! Gue senang banget dengernya, fix, anak lo pasti akan jadi bestie gue." Ujar Asteria diiringi dengan tawa. Dia sangat senang mendengar Javas yang memakai kostum mermaid , Asteria bahkan sangat mengucapkan terima kasih pada Cassandra, istri Javas, yang sudah membuat pusing Javas.

Justin mengeleng – gelengkan kepala melihat interaksi kedua sahabat ini. Dalam hati Justin bergerutu, pantas saja keduanya bersahabat, karena mereka sama – sama mirip. Justin ikut duduk di sebelah Asteria yang masih mentertawakan Javas, bahkan Istrinya itu tertawa sambil memegangi perut seakan puas melihat sahabatnya menderita. Membuat Justin ikut mengembangkan senyum, hanya karena melihat Istrinya tertawa.

"Kualat lo ngetawain sahabat sendiri." Gerutu Javas.

"Enggak apa – apa, daripada gue nangis terus mikirin hidup." Ucap Asteria yang sudah berhenti tertawa.

Hi, Husband!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang