Vian memandangi Asteria yang kini sedang tidak sadarkan diri diatas ranjang rumah sakit. Vian sangat merasa bersyukur ketika Dokter berkata bahwa Asteria tidak dalam keadaan parah, Asteria tidak sadarkan diri karena dia tidak sengaja terkena balok kayu,bukan karena hal lain.
Begitupun dengan Vian, dia sempat merasakan kesulitan untuk bernapas, namun setelah ditangani oleh Dokter, Vian kini sudah mulai merasa baikan.
Jujur saja Vian masih merasa terkejut, perempuan yang dia cintai bisa saja kehilangan nyawanya hari ini. Vian tidak akan bisa menerima rasa sakit lagi dengan hal yang sama, yaitu ditinggal oleh perempuan yang dia cinta untuk selamanya. Cukup Lyra saja, jangan sampai Asteria.
Vian membenarkan posisi duduknya tatkala dia melihat pergerakan dari kelopak mata Asteria yang perlahan terbuka.
"Belle?" Panggil Vian pada perempuan yang baru saja kembali pada kesadarannya.
Vian dapat melihat Asteria yang sedang mengerjap – ngerjapkan mata, mungkin perempuan itu sedang merasa kebingungan.
"Asteria arabelle." Vian memanggil nama Asteria dengan lengkap.
Panggilannya kali ini direspon dengan baik oleh Asteria, perempuan yang sudah menjadi mantan istri palsunya itu kini menolehkan kepalanya.
"Vian, Cafe aku gimana?" Perkataan yang keluar dari mulut Asteria setelah sadar dari pingsannya adalah menanyakan kondisi Cafenya.
"Api yang membakar seluruh Cafe dan Toko bunga kamu, udah berhasil dipadamkan. Tapi ... " Vian menjeda perkataannya, merasa ragu untuk menyampaikan kondisi Cafe dan Toko bunga Asteria.
"Tapi apa?" Dengan tak sabar Asteria menunggu kelanjutan perkataan Vian, "nggak apa – apa, bilang aja."
"Cafe dan Toko bunga kamu ludes terbakar. Enggak ada satupun yang tersisa." Akhirnya Vian mengatakan hal yang menjadi keraguannya untuk dibicarakan.
Asteria mengigit bibir bawahnya, cairan bening mulai keluar dari sudut mata Asteria. Vian tahu bahwa hal ini merupakan hal yang terberat untuk perempuan yang dia cintai. Bahkan Vian masih ingat, bagaimana bahagianya Asteria saat mengatakan pada Vian bahwa Cafe dan Toko bunga impiannya sudah beres dibangun.
Vian kini mengenggam tangan Asteria, berusaha memberikan ketenangan untuk perempuan itu. "Aku tahu, ini berat banget buat kamu. Apalagi Cafe dan Toko bunga itu merupakan salah satu Impian kamu. Enggak apa – apa, Belle, yang terpenting kamu selamat."
Namun tetap bagian paling penting dari kejadian ini adalah keselamatan Asteria. Cafe dan Toko bunga, bisa dibangun kembali, meski harus melewati proses panjang. Akan tetapi jika Asteria yang tidak selamat, maka akan banyak hati yang merasa patah dan mati.
Vian tahu bahwa bukan hanya dia saja yang mencintai Asteria, Jinan dan Justin pun mencintai Asteria. Hanya saja, Vian tidak tahu, hati Asteria yang sebenarnya untuk siapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Husband!
أدب الهواةAsteria Arabelle memiliki lebih dari satu suami. Bukan suami sah, melainkan suami kontrak. Asteria membuka jasa Wife Rent yang dimana hanya asteria lah yang menjadi talent nya. Pada hari senin & kamis, Asteria akan menjadi istri kontrak dari Niskala...