Masihkah kau mencintaiku?

608 38 3
                                    

Happy Reading 😚

   Wonwoo sudah membuat laporan soal Jisoo di kantor polisi dan sekarang dia berusaha menenangkan Jihoon yang begitu khawatir, dia takut hal buruk terjadi pada putra semata wayangnya.
Ditengah kegundahan hati keluarga Jihoon, sebuah mobil berhenti didepan rumah keluarga Lee dan Soonyoung keluar dari mobil dengan menggendong Jisoo yang sudah tidur pulas.

Rasa bahagia dan sedih bercampur aduk, Jihoon langsung mengambil Jisoo dari gendongan Soonyoung, tanpa mengucapkan apapun Jihoon masuk kedalam rumah begitu juga ayah dan ibu Jihoon. Sudah jelas mereka tak menyambut kedatangan Soonyoung, Wonwoo langsung menghalangi Soonyoung untuk masuk.

" Untuk apa kamu kemari Kwon Soonyoung?"

"Aku ingin bertemu anak dan suami ku " Wonwoo tersenyum kecut

"Anak dan suami kamu bilang? Selama 7 tahun ini kamu kemana saja Soonyoung? Sudah lupa ? Kamu menelantarkan mereka berdua hah !"

" Semua itu terjadi karena kesalahan pahaman dan aku sangat menyesal maka dari itu aku datang kemari untuk minta maaf "

Wonwoo naik pitam dan langsung meninju wajah Soonyoung sungguh Soonyoung tidak tahu malu . Mungkin urat malu nya sudah putus hingga dia sama sekali tidak merasa berdosa  atas perbuatan yang dia lakukan.

Mendengar keributan diluar rumah, Jihoon keluar untuk menghentikan mereka berdua .

"Kalian berdua hentikan , tolong jangan buat keributan disini !"

"Jihoon kita perlu bicara ?"

"Tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi Soonyoung!"

"Jihoon maafkan aku, aku salah paham dan tidak memercayai mu ! Aku benar-benar menyesal !"

Plakkk

Jihoon menampar wajah Soonyoung.

"Sudah cukup Kwon Soonyoung! Tolong jangan ganggu kehidupan ku  lagi , hidup ku dan Jisoo sudah sangat bahagia ! Sebentar lagi aku akan menikah dengan Wonwoo jadi aku mohon pergi lah dari hidup ku "

"Kamu dengar itu Kwon Soonyoung?"sahut Wonwoo kemudian Wonwoo dan Jihoon masuk kedalam rumah meninggalkan Soonyoung yang sangat terpukul.

****

Soonyoung rasanya benar-benar sudah putus asa, harapan nya untuk bisa bersama dengan Jihoon dan Jisoo harus dia kubur dalam -dalam .
Rasa nya hidup pun sudah tidak berguna lagi, Soonyoung berdiri dengan putus asa di sebuah jembatan,  dia menatap kosong ke arah air dibawah jembatan.

Mungkin mati adalah pilihan terbaik untuk nya, Soonyoung bersiap untuk melompat , tapi Hansol dan Mingyu berhasil menggagalkan niat buruk Soonyoung.

Mingyu memukul wajah Soonyoung agar sadar bahwa apa yang akan dia lakukan itu adalah salah.

"Apa kamu sudah gila Soonyoung? Semua permasalahan itu ada jalan keluar nya! Jangan lakukan hal bodoh seperti ini lagi !"

"Mingyu benar, kamu ini Kwon Soonyoung si arogan, mana boleh bertindak bodoh seperti ini ! Ayo kita bicara !"

Skip

Soonyoung menceritakan semuanya pada kedua sahabat nya itu, mereka tidak menyangka Soonyoung ternyata masih berharap pada Jihoon dan ternyata yang dulu terjadi hanya sebuah kesalahan pahaman saja . Tapi salah paham itu sangat fatal,  seperti nya akan sulit bagi Jihoon untuk menerima Soonyoung kembali, apalagi sudah ada Wonwoo disamping nya.

"Kukira kamu serius dengan Nagyung, tak kusangka kamu masih memikirkan Jihoon "

"Jangan sebut sebut nama Nagyung lagi! Dia hanya Wanita egois !"

"Ya baiklah, Mingyu mungkin kita harus membantu sipayah ini untuk bisa kembali bersama dengan cinta nya "

"Ya kurasa juga begitu Hansol "

****

Keesokan hari nya Hansol dan Mingyu mengajak Jisoo untuk jalan- jalan,  mereka merencanakan sesuatu untuk menyatukan kembali Soonyoung dan Jihoon. Mereka juga sudah menyuap pemilik rumah sakit agar Wonwoo diberi tugas agar selalu sibuk dan tak bisa menemui Jihoon hari ini.

Jihoon langsung mendatangi Soonyoung saat Jisoo tak ada sekolah nya, dia yakin Jisoo pasti bersama dengan Soonyoung, memang nya siapa yang suka bertindak sesuka hati selain Soonyoung.

"Dimana kamu sembunyikan Jisoo?"

"Jihoon ada apa? Baru datang langsung marah-marah?"

"Tidak perlu basa basi Soonyoung, dimana Jisoo ? Kalau kamu mau menekan ku jangan gunakan Jisoo, Soonyoung "

"Jimin aku sungguh tidak mengerti kamu bicara apa? Aku sungguh tidak bersama dengan Jungmin jika tidak percaya silahkan cari sendiri!"

Jihoon langsung mencari Jisoo keseluruhan ruangan, tapi dia belum menemukan Jisoo dimana pun. Jihoon kemudian membuka kamar tidur mereka dahulu, nuansa kamar nya ditata mirip dengan kamar saat Jisoo baru dibawa pulang dari rumah sakit . Membuat Jihoon termenung dan kembali bernostalgia kemasa masa indah mereka.

Air mata menetes dari kelopak mata Jihoon, ini bukan waktu nya untuk mengingat masa lalu, Jihoon kemudian berbalik dan melihat Soonyoung berdiri menghalangi pintu.

Jihoon berusaha menghindari tatapan Soonyoung, tapi Soonyoung tak membiarkan Jihoon pergi dari kamar itu dia malah mendekap nya dengan erat.

"Lepaskan aku Soonyoung!"

"Tidak Jihoon aku tidak akan melepaskan mu ! Aku mencintaimu dan aku ingin kita bersama kembali !"

"Jangan bicara omong kosong Soonyoung! Kita sudah tak bisa bersama lagi !"

"Kenapa?" Soonyoung menatap wajah Jihoon.

"Karena aku tidak mencintai mu lagi, perasaanku padamu sudah mati Soonyoung! "

"Kamu bohong Jihoon! Tatap mata ku aku bisa melihat rasa itu masih ada Jihoon"

Jihoon mendorong tubuh Soonyoung dan berlari keluar dari kamar dengan air mata yang bercucuran . Saat membuka pintu dia melihat Jisoo bersama dengan Mingyu dan Hansol. Putranya baik- baik saja, Jihoon langsung memeluk Jisoo.

"Bubu..bubu kenapa menangis? Apa Paman baik menyakiti bubu?"

"Tidak nak, bubu hanya takut terjadi sesuatu pada mu,  lain kali jangan pergi dengan orang asing lagi !"

"Tapi dua Paman ini sangat baik Bubu , mereka tidak jahat "

Jihoon menangis memeluk Jisoo, dia bersedih bukan karena Jisoo pergi dengan Hansol dan Mingyu tapi karena ucapan Soonyoung yang begitu menyayat hati . Begitu mudah nya bagi dia untuk mengucapkan kata -kata ingin kembali. Dia tak pernah tahu penderitaan yang selama 7 tahun ini Jihoon rasakan, Soonyoung tidak tahu.

Tbc

Sorry for typo

Thanks for reading

Voment and follow me 😉

Marriage with Mr Arrogant [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang