Happy Reading 😚
Wonwoo membawa Jihoon ke rumah sakit tempat ia bekerja, dari melihat kondisi nya saja Wonwoo tahu bahwa Jihoon tengah hamil. Tapi sebenarnya apa yang terjadi ? Mengapa mereka berkeliaran dijalan malam- malam sambil bawa koper ? Wonwoo tahu bahwa Nyonya Kwon tak menyetujui pernikahan Soonyoung dan Jihoon tapi itu 7 tahun yang lalu lantas apakah sekarang nyonya Kwon masih menentang hubungan mereka ?
"Wonu apa yang terjadi pada ku ?" Sahut Jihoon lirih
"Jihoon seharusnya kamu menjaga kandungan mu dengan baik, mengapa kamu malam-malam berkeliaran di jalanan ?"
"Cerita nya panjang, tunggu tadi kamu bilang apa ?"
"Kamu hamil Jihoon, menginjak dua Minggu "
"Apa ? Tidak mungkin, ini tidak mungkin ? Mengapa aku hamil? Seharusnya aku tidak hamil sekarang ? "
"Jihoon kenapa ekspresi mu begini? Bukankah seharusnya kamu senang? Kamu tidak perlu cari ayah dari bayi itu seperti dulu kan ? Soonyoung sudah menjadi suami mu apalagi yang kamu takutkan ?"
"Apa Soonyoung tahu aku hamil? "
"Belum dia ada diluar bersama Jisoo, apa harus aku beri tahu dia sekarang ?"
"Tidak , jangan Wonu aku mohon !" Jihoon menahan tangan Wonwoo, sebenarnya Wonwoo tidak mengerti kenapa dengan Jihoon kenapa dia tidak mau Soonyoung tahu bahwa dia hamil ?
Skip
Merasa Jihoon sangat lama didalam bangsal Soonyoung dan Jisoo masuk kedalam, Soonyoung langsung cemburu melihat Jihoon sedang memegang tangan Jihoon. Soonyoung langsung melepaskan tangan Jihoon dari tangan Wonwoo dan memperingatkan Wonwoo bahwa Jihoon adalah milik nya. Soonyoung masih harus berwaspada pada Wonwoo karena dia bisa saja masih mencintai Jihoon . Dan mungkin membenci dirinya karena merusak pernikahan Wonwoo dan Jihoon dua bulan yang lalu.
Tapi Wonwoo berdalih bahwa dia sudah merelakan Jihoon dengan Soonyoung dan tak berniat mengganggu hubungan mereka berdua, justeru ia akan mendoakan untuk kelanggengan hubungan mereka.
Kemudian Wonwoo bertanya apa yang sebenernya terjadi pada mereka mengapa berkeliaran di pinggir jalan Malam -Malam. Soonyoung sangat gengsi untuk bercerita bahwa dia diusir dari rumah sewa mereka, apalagi harus bercerita pada rival cinta nya, tidak akan pernah tapi Jihoon malah menceritakan semua nya . Dan akhirnya Wonwoo tahu, sungguh Soonyoung sangat malu, ini benar-benar kejadian paling memalukan seumur hidup nya.
****
Wonwoo mengajak Jihoon dan keluarga nya kesebuah rumah dinas yang rumah sakit sediakan untuk Wonwoo tapi memang tak Wonwoo tinggali untuk itu ia meminta Jihoon untuk tinggal disana secara gratis.
Tentu saja Soonyoung mencium aroma mencurigakan disini, tinggal secara gratis tidak mungkin, pasti ada sesuatu apakah Wonwoo sedang merencanakan sesuatu pada hubungan nya dengan Jihoon? Atau jangan- jangan ini hanya sebuah trik untuk menarik perhatian Jihoon?
Sebenarnya Soonyoung tidak sudi tinggal dirumah dinas Wonwoo tapi tak ada pilihan lain . Nanti kalau sudah dapat pekerjaan baru Soonyoung akan segera keluar dari rumah dinas Wonwoo.
"Kalau butuh apa- apa jangan sungkan ya... telepon saja aku, terutama kamu Jihoon" Wonwoo melirik kearah perut Jihoon lalu pergi.
"Sepertinya dia masih ada rasa pada mu "
"Soonyoung ayolah bukan saat nya untuk cemburu, kita harus memikirkan cara bagaimana kita bisa mendapatkan pekerjaan sekarang "
"Iya aku pasti akan memikirkan cara nya, tapi Jihoon kamu sakit apa ? "
"Aku baik-baik saja ...aku hanya sedikit kelelahan "
"Maafkan aku, aku tidak becus menjadi suami, maafkan aku Jihoon" Soonyoung mendekap Jihoon, hal ini membuat Jihoon berpikir bahwa sudah benar dia menyembunyikan kehamilan nya, dia tak ingin menambah beban untuk Soonyoung. Hidup susah seperti ini pasti sangat berat bagi Soonyoung, Jihoon sangat menyesal membuat hidup Soonyoung menjadi kacau. Kalau tahu bahwa akhirnya dia hanya akan membuat Soonyoung susah, mungkin sebaiknya waktu itu dia menikah saja dengan Wonwoo.
*****
Telepon dirumah sudah berkali-kali berdering, Jihoon sedang mengepel lantai dan dia langsung berlari kearah telepon dan mengangkatnya.
Itu telepon dari Wonwoo dia menanyakan bagaimana keadaan Jihoon, apakah baik baik saja ? Wonwoo sangat khawatir pada janin diperut Jihoon, tentu saja Jihoon berkata bahwa dia baik-baik saja ,dia tidak mau Wonwoo mengkhawatirkan nya.
Meski mendengar langsung bahwa Jihoon baik- baik saja tetap saja Wonwoo tak percaya, sebentar lagi jam istirahat mungkin lebih baik Wonwoo menemui Jihoon dan memberikan makanan.
Skip
Seseorang mengetuk pintu rumah, Jihoon segera membuka pintu nya dan ternyata itu adalah Wonwoo dengan plastik besar ditangan nya berisi makanan.
Wonwoo mencari -cari Soonyoung dan Jisoo mereka tidak ada ?
Jihoon kemudian menjelaskan bahwa Soonyoung sedang mencari pekerjaan dan Jisoo sekolah belum pulang, mungkin sebentar lagi.Wonwoo memberikan makanan yang begitu banyak pada Jihoon karena tadi nya dia mau makan siang bersama Soonyoung dan Jisoo juga.
"Astagah Wonwoo ini terlalu banyak, kamu pasti mengeluarkan uang banyak untuk ini "
"Tidak usah bahas uang lah, cepat makan nanti kalau dingin tidak enak, soal Jisoo dan Soonyoung nanti mereka bisa makan sendiri kan ? Kamu harus pikirkan janin mu juga, dia butuh nutrisi Jihoon" Wonwoo mengelus perut Jihoon seolah dia adalah ayah dari bayi itu.
"Jihoon aku pulang !"Soonyoung langsung naik pitam melihat Wonwoo sedang menyentuh perut suami ya, dia memukul wajah Wonwoo berkali- kali . Untungnya ada Hansol dan Mingyu yang melerai mereka berdua.
****
Hansol dan Mingyu tak sengaja bertemu dengan Soonyoung dijalan mereka lalu mau bertamu kerumah Soonyoung dan jika mereka berdua tidak ada mungkin Soonyoung sudah menghabisi Wonwoo.
Wajah Wonwoo penuh lebam, Jihoon mengompres nya dia justeru lebih memperdulikan Wonwoo dari pada Soonyoung. Soonyoung sangat kesal melihat mereka begitu dekat, ingin nya Soonyoung menghajar Wonwoo sampai puas.
"Tolong maafkan Soonyoung dia tak bisa mengendalikan emosi nya "
"Sifat nya sangat buruk, seharusnya aku tidak melepas kan mu untuk nya Jihoon "
"Heh apa maksud mu Wonwoo! Aku peringatkan ya, jangan coba- coba untuk mendekati suami ku atau aku akan benar -benar membunuh mu !"
"Soonyoung sudah lah tahan emosi mu !"sahut Hansol
"Kamu sadar diri Soonyoung kamu sudah menjadi ayah, harus bisa kontrol emosi !"
"Kalau kamu seperti ini terus, Jihoon bisa stres dan itu akan berpengaruh buruk pada Jan ...."
"Wonu !" Jihoon memotong kalimat Wonwoo yang belum selesai di ucapkan.
"Berpengaruh pada apa hah ? Apa cepat katakan !"
"Ya ampun sudah jam segini, Jisoo harus dijemput dari sekolah "
"Biar aku saja "sahut Wonwoo seraya pergi dan tentu saja Soonyoung semakin kesal. Wonwoo itu seperti nya harus diwaspadai.
Tbc
Sorry for typo
Thanks for reading
Voment and follow me 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage with Mr Arrogant [ END ]
Fiksi PenggemarSebuah malam penuh mimpi buruk, Kwon Soonyoung dan Lee Jihoon melakukan ons. Ketika Jihoon menyadari bahwa dirinya hamil lantas ia meminta pertanggungjawaban pada Soonyoung namun yang Soonyoung tawarkan sebuah pernikahan kontrak. High Rank 🏅: •2#wo...