BINTANF-6||Cie berdua

88 53 0
                                    

"𝘚𝘦𝘳𝘪𝘶𝘴 𝘥𝘦𝘩 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘨𝘰𝘮𝘣𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘺 𝘸𝘰𝘳𝘭𝘥, 𝘮𝘺 𝘩𝘦𝘢𝘳𝘵"

"𝘚𝘵𝘰𝘱 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘶𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘣𝘪𝘶𝘴!"

................................................................................................................................................................................................................

Walau Jisoo menghindari Randika,pada akhir nya mereka kekantin berdua dan bertemu kembali dengan teman temannya itu.

"widihhh berdua ciee" ucap Hani menggoda Jisoo.

Jisoo memutar matanya malas, "diem deh, jan bikin bet mut!" kesal Jisoo.

"udah terima aja, sekalian jadian." ucap Satya. Jisoo melemparkan permen, dan permen itu pas selali masuk kedalam mulut Satya.

"woww goll, hahahaha" ucap Adila kini ia tertawa karna melihat semuanya

"Bisa goll gitu, ututu kasiannya sayang nya aku" ucap Hani ia meledek Satya lalu mengelus rambut Satya layaknya anak anjing.

Kita tinggal kan drama itu, mari melihat Juna dan Naura yang sekarang tidak sengaja bertemu.

********

"ah, maaf barangmu menjadi jatuh karna ku" ucap Juna ia tidak enak karna tadi menabrak Naura.

Naura tersenyum kikuk, "tidak papa ka, salah ku sendiri karna menunduk saat berjalan" ucap Naura.

Juna terkekeh pelan, "sudah itu artinya kita berdua sama sama bersalah" ucap Juna ia memberi barang milik Naura yang jatuh tadi.

"Kau mau kemana?" tanya Juna, Naura tampak membenarkan rambutnya sebelum menjawab pertanyaan Juna.

"umm itu kak, aku mau ke ruang dance tapi kata nya dipindahin ini aku lagi nyari ga tau tempatnya hhuu" jawab Naura.

"Kau club dance?" tanya Juna lagi, Naura hanya mengangguk.

"kalau begitu ayo bersamaku" ucap Juna ia mengajak Naura untuk pergi bersama.

"O-oke aku dibelakang kak " ucap Naura menerima ajakan Juna namun ia akan berjalan dibelakang nya.

Juna tentu tidak suka bahkan jika berjalan berdua dengan Jisoo pasti Jisoo di sebelahnya bukan belakang... Juna meraih tangan Naura dan menggandeng nya.

"Berjalan disampingku saja, aku tidak suka jika masa depan ku berjalan dibelakang" ucap Juna ia menggombal sedikit, itu membuat Pipi Naura memerah.

"Yatuhan, tampan sekali dan apa ini?! Aku ingin pingsannnnnn" batin Naura berteriak.

*******

"aku ingin melihat ruangan mu boleh yaaa? " tanya Randika ia ingin melihat ruangan Jisoo.

"mau ngapain coba,lagian ruangan ku seperti yang lainnya" ucap Jisoo sambil ia memasukkan cemilan tadi kedalam tasnya.

"Gapapa, boleh yaa" ucap Randika lagi kali ini dia sedikit memaksa.

"yasudah, ayo ingat hanya melihat dan masuk oke!" Jawab Jisoo.

𝘿𝙞𝙧𝙪𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣

Randika takjub dengan ruangan Jisoo. Rapih, bersih.

"Maaf ya berantakan" ucap Jisoo ia membenarkan bantal yang terjatuh dibawah.

"santai, tapi mana ada berantakannya yang rapih gini"ucap Randika.

Jisoo hanya tersenyum lalu ia duduk di kursi kerjanya dan Randika duduk disofa.

"Kau setiap hari disini ka?" tanya Randika,

"tidak, kalau ada tugas saja. " jawab Jisoo pandangannya tetap pada layar komputernya.

"Kau itu psikolog, kenapa tidak dokter saja" ucap Randika.

Jisoo mengerutkan keningnya tanda ia bingung maksud Randika itu apa.

"Yaaa karna nanti kalo aku sakit kamu yang periksa plus ngerawat aku" ucap Randika sedikit menggombal.

"Ckk, buaya" ucap Jisoo ia meledek Randika yang dari tadi menggombalinya.

"serius deh bukan gombalan, kamu itu my world, my heart" gombal Randika lagi, Jisoo melempar bantal yang ada didekatnya ke arah Randika.

"stop atau aku suntik bius!" ancam Jisoo sambil menunjukkan suntikan yang biasa ia simpan disana, untuk berjaga jaga nanti untuk pasiennya.

"Jangan dong nanti siapa masa depan mu ka".

_____________________________________________________________________________________________________

𝙃𝙖𝙡𝙤𝙬𝙬𝙬 𝙖𝙥𝙖 𝙠𝙖𝙗𝙖𝙧? 𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙣𝙮𝙖 𝙮𝙖 𝙨𝙖𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙠𝙖𝙘𝙞𝙬𝙬𝙬𝙬

BINTANG || Terbit✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang