"𝘉𝘢𝘯𝘨 𝘫𝘶𝘯, 𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘮𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨?"
"𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢, 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘢𝘩 𝘤𝘶𝘮𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘤𝘢𝘯𝘥𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘵𝘢𝘥𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘢𝘬𝘶 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘣𝘪𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶"
.................................................................................................................................................................
"Soo, itu sudah 7 tahun yang lalu, ayah hanya ingin menghargai nya saja" ucap Vendra lagi.
Jisoo menghela nafas nya dan membuangnya kasar.
"Bukan masalah 7 tahun lalu, aku benci Bunda, KARNA BUNDA AKU JADI MEMPUNYAI PENYAKIT SIALAN INI!!!"
Vendra lagi lagi terkejut, putrinya itu biasanya tidak meninggikan suaranya jika sedang berbicara dengan yang lebih tua.
"Jisoo."
Jisoo memalingkan wajahnya, dan menjatuhkan kalung itu.
"Maaf... " lirih nya pelan.
Vendra meraih tangan Jisoo, dan ia memeluknya.
"Tidak ini salah ayah, Ayah yang harus meminta maaf" ucap Vendra, sambil ia mengelus belakang rambut
"𝘈𝘭𝘳𝘪𝘨𝘵𝘩, 𝘪𝘧 𝘺𝘰𝘶 𝘸𝘢𝘯𝘵 𝘵𝘰 𝘵𝘩𝘳𝘰𝘸 𝘪𝘵 𝘢𝘸𝘢𝘺 𝘰𝘳 𝘳𝘶𝘪𝘯 𝘪𝘵, 𝘥𝘰𝘯'𝘵 𝘤𝘳𝘺 𝘢𝘯𝘺𝘮𝘰𝘳𝘦 𝘱𝘳𝘪𝘯𝘤𝘦𝘴𝘴"
Vendra mengusap air mata Jisoo, "don't cry princess, ayah tidak mau melihat princess ayah nya menangis lagi oke".
Jisoo hanya mengangguk, "maaf tadi Sooie,meninggikan nada bicara depan ayah.."
Vendra tersenyum hangat, "tidak papa, ini salah ayah".
"Sudah diminum kan obatnya?" tanya Vendra.
"Humm, udah tadi" jawab Jisoo, Vendra melirik ponsel Jisoo yang masih terhubung anak dengan telepon.
"Ayah kebawah lagi ya, hapus dulu itu air matanya malu sama pacarnya, udah gede nangis".
"Ish, ayahh~".
Setelah Vendra keluar dari kamar Jisoo, ia kembali duduk.
Jisoo terkejut saat ingin mematikan mutenya, "sialan, ga kepencet...."
𝙍𝙖𝙣𝙙𝙞𝙠𝙖
𝘜𝘥𝘢𝘩 𝘩𝘮?
U-udah
Dik, tadi kamu-
𝘈𝘬𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘮𝘢𝘢𝘧, 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘬𝘢𝘭𝘶𝘯𝘨 𝘯𝘺𝘢?.
T-tidak papa sebenernya, ini. (Jisoo menunjukan kalung nya itu)
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. (Kira kira kalungnya kaya gitu, tapi pengait nya udah putus)
𝘊𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬, 𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘬𝘢𝘱𝘢𝘯?
Lah kenapa jadi tanggal ultah ku sih yang?
𝘠𝘢𝘢, 𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘯𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘫𝘢.
30 Desember masih lama
𝘖𝘸𝘩, 𝘰𝘬𝘦 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘯𝘥𝘢𝘪𝘯 𝘺𝘢
Eh?
𝘎𝘢𝘱𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘤𝘦𝘸𝘦 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨
G-gapapa sih
𝘐𝘥𝘶𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘩, 𝘭𝘶𝘤𝘶 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘴𝘪𝘩 𝘢𝘣𝘪𝘴 𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴
Diem ya!
𝘐𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘩, 𝘰𝘩 𝘺𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘬𝘦𝘮𝘰, 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘢𝘶 𝘣𝘢𝘸𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩?
kemana?
𝘈𝘥𝘢 𝘥𝘦𝘩, 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩?
Boleh, jemput ya
𝘚𝘪𝘢𝘱𝘱 𝘱𝘳𝘪𝘯𝘤𝘦𝘴𝘴.
><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>
cukup lama mereka berbicara random.
"Jisoo sayang" panggil Juna, Jisoo menoleh Juna ternyata baru pulang setelah 4 jam di sekolah Pya.
"Baru pulang, betah bet kek nya."
"Hhe, tadinya mau nunggu sampe selesai tapi baru inget belum mandi."
Dengarin ucapan Juna itu membuat Jisoo tertawa, "hahahaha, siapa suruh langsung pergi gitu aja"
"Biarin, itu juga kamu ga bosen dari semalem teleponan sampe sekarang hm?"
Jisoo sih bodo amat dengan ucapan sahabatnya itu.
"Mandi sono, bauu"
Juna meloring matanya, baru saja ia merebahkan dirinya, tapi sahabatnya ini menyuruhnya mandi.
"Bentar lagi Soo, baru juga rebahan"
"Ga ada bentar lagi, cepetan sana, pusing aku nyium bau nya"
"Ck, iya iya"
Jisoo terkekeh pelan melihat sahabatnya itu, ia memukul pelan pantat Juna.
"Apasih, suka ya sama pantat pangeran"
"Idih, lama lama aku lempar tripot nih"
Juna segera berlari dari pada kena lemparan maut seorang Jisoo.
"woi, kan ada dikamar kamu, kok disini?!"
"BIARIN, HUUU"
_____________________________________________________________________________________________Tbc, jangan lupa vote nya hhhee.

KAMU SEDANG MEMBACA
BINTANG || Terbit✅
Teen FictionSUDAH TERBIT ⚠️ TERSEDIA DI TOKO OREN YA⚠️⚠️ Folow sebelum membaca!! meninggalkannya "Dik, kalo kamu nanti liat bintang yang palinggggg bersinar, itu aku" Jisoo Narenda Putri. Gadis yang memulai kisah cinta nya namun ia harus berpisah dengan oran...