Chapter 4. Solstice

21 7 0
                                    

Keesokan harinya, Marie pergi ke Gereja Solstice sesuai dengan saran ibunya. Gereja tersebut diberi nama Soltice karena letaknya di dataran yang lebih tinggi dan menghadap ke arah matahari terbit. Marie memang selalu mengikuti setiap peribadatan dan kegiatan yang dilaksanakan di Gereja Soltice sebagai bagian dari iman kepercayaannya. Akan tetapi, mendengar bahwa ibunya menyuruhnya pada kesempatan kali membuatnya harus menurutinya. Selama ini pun ia sering mengunjungi Soltice sehingga pikirnya tidak masalah untuk mengunjunginya untuk tujuan pribadi ini.

Keluarga Count Schneider memiliki wilayah Auvergne bagian barat dari Soverain. Terdapat satu kepercayaan mayoritas disertai dengan kepercayaan masyarakat berdasarkan pewarisan kemampuan atau bakat yang diterima. Keluarga Count Schneider dan masyarakatnya memiliki kepercayaan yang sama dan melakukan peribadatan di Gereja Solstice. Kemampuan yang diterima oleh keluarga Schneider dipercayakan juga bahwa itu adalah berkat dari Tuhan dan harus disertai pengembangan yang sesuai.

Marie sejujurnya jarang mempelajari penggunaan kemampuannya. Kemampuannya muncul tanpa ia sadari ketika sangat menghawatirkan keluarganya. Marie dapat melihat kilasan masa lalu atau kenangan ketika ia menyentuh benda-benda. Hal itu semakin sering terjadi ketika pikirannya sedang kosong, itulah sebabnya Marie mengisi heningnya dengan membuat animasi kecil di pikirannya.

Marie tahu bahwa ia harus mengenakan sarung tangan dari seorang Priest di Gereja Solstice. Ia mengatakan bahwa indra manusia memang merupakan hal pertama yang menyaksikan kenangan. Dalam hal ini, indra kulit Marielah yang bekerja dan memiliki kemampuan lebih itu dan ia harus mengontrolnya dengan menggunakan sarung tangan.

Marie datang dengan buah tangan berupa buah-buahan segar. Para Priest, Monk atau murid yang sedang belajar di Solstice memiliki gaya hidup sehat sehingga Marie berpikir untuk memberikan buah ketika berkunjung.

Seorang Priest menyambutnya ketika ia menginjakkan kaki di depan Kuil Solstice. "Saya memberi salam kepada Lady Schneider, kiranya berkat Tuhan menyertai Anda."

"Terimakasih, Priest Théodore. Saya melihat bahwa sekarang sedang musim berbuah, pasar sangat penuh dengan warna warni yang segar. Saya membawakan ini sehingga Priest dapat merasakan juga. Warna yang cantik, kan?" Marie melakukan sedikit basa-basi dengan Priest kuil tersebut.

Priest Théodore menerimanya dengan wajah yang tidak enak hati, tapi matanya tampak berbinar karena menerima sesuatu yang besar. "Lady seharusnya tidak perlu repot-repot. Kedatangan Lady Schneider sudah cukup membawa kehangatan di kuil ini."

"Priest terlalu memuji. Saya juga senang atas bantuannya terhadap keluarga saya dan juga tentang kemampuan saya."

"Lady ingin membicarakan mengenai kemampuan Lady? Mari, saya antar ke kantor untuk berbicara mengenai hal itu." Priest Théodore mengajaknya karena ia tahu bahwa keluarganya begitu merahasiakan kekuatannya. Setiap keluarga, terutama bangsawan menjaga dengan ketat rahasianya untuk mencegah terjadinya ancaman atau perbuatan yang buruk. Hanya yang bekerja pada kementrian keamanan dan hukum saja yang mengekspos kekuatan mereka miliki karena menunjang bidang karir mereka.

"Ah, lain kali saja, Sir. Tidak ada masalah dan selama ini kekuatan saya cukup membantu saya, kok. Saya merasa senang tapi karena itu semakin susah menentukan mana yang sesuai dengan saya." Marie menjawab dengan jawaban tertutup dan sedikit asal yang membuat Priest itu terdiam sejenak.

Namun, ia kemudian tersenyum memahami Marie. "Saya mengerti, Lady. Jika Lady ingin bercerita atau mengobrol apapun, saya siap mendengarkan."

"Terima kasih atas tawarannya, Tuan."

Selepas dari pertemuannya dengan Priest Théodore dan memanjatkan doa, Marie ingin mengunjungi sebentar kolam air mancur yang berada di belakang Gereja. Kolam air mancur tersebut memiliki ornamen burung merpati diatasnya yang melambangkan kehadiran Roh Kudus dan pembaptisan sementara air jernih yang memancar melambangkan air suci pembaptisan and berkat yang mengalir membasahi bumi seperti hujan yang turun dari cakrawala.

A Seer's Beyond SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang