Jika mobil Irene masih bagus, sudah jelas dia tidak akan diberikan mobil baru sekalipun dia yang memintanya. Sudah pasti Jean yang memberikan mobil tersebut, mobil yang selama ini menjadi incaran Irene namun dia tidak pernah mendapatkannya.
Mobil lama Irene ada di rumah orang tuanya, Jean yang meminta supaya mobil itu disimpan di sana, kalau Irene mau mengambil mobilnya kembali bisa dipakai lagi atau digunakan sama supir pribadi Irene seandai kata mobil Irene mogok ditengah jalan jadi Irene tidak harus menunggu mobil yang diservice dan orang tua Irene tentu saja setuju dengan pemikiran Jean.
Setibanya mereka di mall, mereka langsung berbelanja memang tujuan mereka sudah jelas berburu barang baru yang tentunya sangat mahal. Tidak perlu diragukan lagi, mereka memang sekelompok orang kaya yang suka menghabiskan uang orang tua mereka, beruntungnya mereka karena orang tua mereka tidak marah atau melarang mereka.
Mereka berkeliling dan mengambil barang-barang yang mereka sukai, berjam-jam mereka mencari barang di satu toko akhirnya mereka memutuskan untuk membayar. Saat Irene mau membayar menggunakan kartu kredit miliknya, sayangnya tidak bisa membuat dia heran bahkan semua kartu kredit dia diblokir.
Mau tidak mau Irene menggunakan kartu debit dari Jean, soalnya kartu debit dia tidak cukup membayar semua belanjaan mereka apalagi uang saku tiap bulannya selalu habis dia gunakan untuk makan-makan. Sejujurnya dia tidak enak menggunakan kartu dari Jean, namun dia juga tidak bisa mengembalikan barang yang sudah dibawa ke kasir.
Di sinilah perbedaan Jean dengan Irene, jika Irene boros dan suka berfoya-foya berbeda dengan Jean yang membeli barang sesuai keperluan dan kebutuhan saja dan uang saku maupun uang hasil kerjanya selalu dia simpan atau diputar untuk modal. Jean tidak marah jika nominal di kartu yang baru dia berikan habis begitu saja, asal Irene bahagia sudah cukup untuknya.
Kalau bukan Irene yang habisin uang Jean, siapa lagi? Jean saja tidak akan menghabiskan uang sebanyak itu, orang tuanya juga tidak pernah mau terima uang dia karena mereka punya perusahaan juga dan kekayaan mereka tidak perlu diragukan lagi. Sahabat Jean? Dia tidak punya, saking sibuknya dia dengan kerja sampai-sampai dia tidak ada sahabat sama sekali, sekedar teman tentu banyak.
Sehabis berbelanja, mereka memutuskan untuk makan di restoran yang ada di mall. Lagi dan lagi Irene yang membayar mereka, bukannya mereka tidak ada uang hanya saja mereka akan menganti uang Irene sehabis mereka makan atau berbelanja. Tentu Irene tidak mau mereka bayar balik, kekayaan orang tua dia masih banyak untuk sekedar mentraktir para sahabatnya belanja atau makan.
Bodohnya Irene, dia melupakan satu hal penting. Dia sudah menikah, Jean selalu bilang dia menjadi tanggung jawab Jean sekarang. Otomatis, orang tuanya tidak akan memberikan uang padanya. Jelas semua yang dia gunakan adalah uang Jean, sayangnya dia masih tidak menyadari hal itu. Sehabis makan, mereka pulang ke rumah masing-masing apalagi hari sudah sore.
20 menit di perjalanan akhirnya Irene sampai di rumah, dia mandi dan berganti pakaian lalu dia menelepon sang Papa untuk menanyakan kenapa kartu kredit dia diblokir dan uang bulanan dia tidak dikirim. Lantas siapa yang akan membayar kuliah dan hidup dia sehari-hari? Apa dia akan ketergantungan dengan Jean?
"Sore Pa," sapa Irene melalui telepon.
"Sore sayang, tumben telepon Papa, ada apa?" tanya Leon sang papa.
"Kartu kredit aku kenapa Papa blokir? Uang bulanan juga tidak dikirim? Nanti Irene bayar kuliah dan belanja dari mana?" protes Irene panjang lebar, Leon yang mendengarnya hanya terkekeh pelan. Leon pikir ada hal penting apa sampai Irene menelepon dia ternyata hanya hal kecil.
"Apa Jean tidak berikan kamu uang?" tanya Leon penasaran.
"Dia kasih aku kartu dan aku pakai tadi untuk belanja sama makan," balas Irene jujur.
"Sayang, dengerin Papa, sekarang kamu tanggung jawab Jean, jadi kamu minta uang dari Jean bukan sama Papa atau Mama lagi. Dan kamu harus kurangi sifat boros kamu, uang yang kamu pakai hasil kerja keras Jean bahkan dia tidak pernah pakai uang itu untuk boros," jelas Leon panjang lebar membuat Irene terdiam.
Irene diam untuk mencerna perkataan Leon, apa maksud dari hasil kerja keras? Apa Jean bekerja? Bukannya orang tua Jean kaya dan dia baru kuliah semester 1? Anehnya lagi, Jean tidak pernah pakai uang itu untuk boros, jadi sebanyak apa uang di kartu yang Jean berikan bahakan belanjaan dia yang ratusan juta saja masih bisa membayar makanan yang jutaan.
"Sudah ya Pa, aku tutup dulu," tutup Irene yang bisa dikatakan tidak sopan.
Setelah menutup telepon, Irene memutuskan untuk ke ruang tamu. Dia menonton TV sekaligus memikirkan perkataan Leon, sejujurnya dia tidak enak juga menggunakan uang Jean dan bagaimana caranya juga dia menggantikan uang yang sudah dia pakai kalau orang tuanya saja tidak mau memberikan uang padanya lagi?
Sementara di tempat Jean, sehabis dia kuliah, dia langsung ke kantornya. Beruntungnya dia memiliki kecerdasan di atas rata-rata, makanya kuliah dia tidak terganggu dengan pekerjaan dia sebagai CEO perusahaan. Di kantor, karyawan menyapa dia dan dia sapa balik. Saat mengerjakan tugas dia, dia mendapat notifikasi pengeluaran dari kartu yang dia berikan pada Irene, dia hanya melihat nominal yang Irene gunakan hari ini.
Jean bisa menyimpulkan kalau Irene orang yang boros terlihat dari pengeluaran hari ini, namun dia tidak akan marah. Dia akan bekerja keras supaya dia tidak mengecewakan dan membuat Irene sedih, dia tahu Irene dimanjakan orang tuanya. Dia tidak mau setelah Irene menikah dengannya Irene malah menderita, jika hidup Irene dulunya boros dirinya akan menerima dan dia tidak keberatan jika uang di kartu itu habis, nanti dia bisa isikan kembali.
Saat jam 4 sore, Jean memutuskan untuk pulang ke rumah. Dia merapikan dulu berkas-berkas yang akan dia kerjakan di rumah, lalu pamitan sama sekretarisnya. Walau dia punya sekretaris juga, tidak mungkin tugasnya dia dilimpahkan semua. Lagipula dia sudah terbiasa juga kerja di rumah, tidak ada yang melarangnya juga.
Setengah jam di perjalanan akhirnya Jean tiba di rumah, dia melihat Irene sudah berganti pakaian santai. Dia tahu Irene pasti pulang lebih dulu karena Irene hanya kuliah, tidak seperti dirinya yang kuliah sambil bekerja. Dia berjalan melewati Irene, dia tidak akan menganggu Irene yang lagi bersantai. Dia memilih masuk ke kamar untuk mandi setelah itu dia menuju dapur untuk memasak, di sana dia memasak makanan dengan bahan yang ada asal disukai sama Irene.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
34. Young Marrige
Short StoryBudayakan membaca sebelum lanjut! Cerita ini GxG (Girl x Girl) Kalau kalian tidak suka atau trauma (phobia) atau masih bocah sebaiknya mingat dari sini, jangan asal main report saja! Karena kalian yang salah masih terus baca, sudah tahu ada peringat...