Part 7

769 44 0
                                    

Entah sihir dari mana, Jean yang awalnya tidak bisa tidur tidak lama langsung tidur. Irene senang melihat Jean terlelap, dia juga tidak mau Jean bergadang dan tidur tidak teratur. Setelah memastikan Jean tertidur, Irene pelan-pelan melepaskan pelukannya dan memutuskan untuk ke kamarnya.

Irene ke kamar untuk mengerjakan tugas kuliah sekaligus mencatat apa yang dipelajari hari ini dari para sahabatnya, dia tidak mungkin mengerjakan tugas di saat dia menjaga dan merawat Jean.

Sejam melakukan tugas kuliahnya, Irene mengirim email ke dosennya dan kembali ke kamar Jean. Dia kembali rebahan di ranjang Jean dan membenarkan posisi seperti tadi, dia mulai terlelap apalagi dia sangat lelah hari ini.

Keesokan harinya, rutinitas Irene seperti sebelumnya dan dia bersyukur Jean tidak demam namun dia tetap menjaga dan merawat Jean sampai benar-benar pulih. Dia tidak mau Jean kenapa-kenapa, apalagi di sini hanya dirinya yang menjaga, tidak mungkin dia meminta orang tua menjaga Jean ditambah status dia sebagai seorang istri Jean.

2 hari Jean beristirahat total, akhirnya hari ini dia sudah sembuh dan bisa beraktivitas lagi meski begitu hubungan mereka kembali seperti dulu. Bedanya, Irene benar-benar menepati perkataannya.

Irene memasak makan malam untuk mereka, walau Jean ingin membantu tetap saja Irene menolak membuat Jean hanya pasrah dan membiasakan diri karena dia tidak mau Irene marah padanya.

Walau hubungan mereka kembali normal, ada hal yang berbeda. Berhubung Irene tidak mau Jean bekerja lagi di rumah setelah makan malam, jadi dia memutuskan untuk yidur sekamar dengan Jean.

Jean tentu saja kaget dengan tindakan Irene, dia tahu kalau dia terlalu memaksakan diri sampai membuat Irene kuatir bahkan merawatnya. Namun tidur sekamar dengan dirinya yang baik-baik saja, bukankah ini perubahan yang sangat mendadak? Iya, namun dia tidak menolak dan untungnya mereka tidak canggung saat tidur bersama.

Sebulan telah berlalu, banyak hal yang mereka lewati bahkan hubungan mereka yang awalnya cuek jadi lengket semenjak Jean sembuh dari sakitnya. Sesekali Irene akan diantar jemput sama Jean karene malas menyetir, Jean menuruti dengan senang hati.

Hari ini, Jean bertugas menjemput Irene di kampus. Dia membiarkan tugasnya ditunda demi menjemput Irene, sekretarisnya tidak akan heran jika dia keluar kantor secara tiba-tiba. Setibanya di kampus, dia malah melihat hal yang tidak enak. Setelah pria itu pergi, dia keluar dari mobil dan menghampiri Irene.

"Kalau Kakak mau cerai katakan saja, aku bisa menceraikan Kakak dan bilang ke orang tua kita," kata Jean tiba-tiba membuat Irene bingung.

"Apa maksudnya? Kenapa bahas cerai?" tanya Irene yang kesal.

"Kakak suka 'kan sama pria itu? Sekalipun ini pernikahan paksa bukan berarti Kakak bisa selingkuh, lebih baik Kakak minta cerai dan nikah sama pria itu dibanding selingkuh," jelas Jean mengeluarkan keluh kesahnya.

"Kami tidak ada hubungan apa-apa," balas Irene jujur.

"Bagi Kakak tidak ada hubungan, bagaimana dengan orang-orang yang melihat hubungan kalian? Kalian terlalu intim, bagaimana orang tua kita lihat? Aku harus bilang apa Kak?" jelas Jean membuat Irene bungkam.

Jean percaya dengan kata Irene, apalagi hubungan akan berjalan lancar jika percaya satu sama lain, hanya saja orang tuanya lihat bukankah mereka akan marah dan menyalahkan Irene? Irene tidak tahu kalau Jean berpikir sejauh itu, dia tahu dia salah sudah menyebabkan opini aneh yang beredar namun dia tidak menyukai Adrian sama sekali.

Sedangkan Sahabat Irene diam saja, mereka tidak bisa menyela karena mereka hanya orang asing yang tidak berhak ikut campur dalam masalah keduanya. Mereka juga membenarkan kata Jean kalau Irene dengan Adrian memang terlalu intim, tidak salah jika Jean curiga.

"Besok ada surat cerai, Kakak bisa tanda tangani dan hidup bahagia dengan pria itu. Rumah kita buat Kakak, aku akan kembali ke rumah Papa," tegas Jean memberikan kunci mobil lalu pergi begitu saja.

Jujur walau Jean percaya Irene tidak selingkuh, dia masih sakit melihat kedekatan Irene dengan Adrian. Dia mengajukan surat cerai supaya orang tua Irene tidak marah pada Irene jika suatu saat mereka melihat Irene dirangkul pria lain, dia melakukan semua ini demi Irene.

Jika ditanya apa Jean rela cerai dari Irene? Tidak, dia tidak rela. Dia hanya mau Irene bahagia, itu sudah cukup. Setelah dia pergi, Irene masih diam di kampus dan sahabatnya menepuk pundak Irene pelan membuat Irene menoleh ke arah mereka.

"Kamu suka Adrian, Iren?" tanya Viona dibalas gelengan.

"Tidak, aku hanya mengagumi saja," balas Irene jujur.

"Tidak salah jika Jean mengajukan surat cerai, kami yang sering melihat kamu sama Adrian saja berpikir kalian pacaran dan saling jatuh cinta. Bagaimana dengan Jean? Sudah jelas sama, pantas kamu dibilang selingkuh," jelas Alexa membuat Irene frustasi.

"Aku harus bagaimana?" tanya Irene menatap mereka.

"Kamu cinta sama Jean? Kalau cinta ya pertahankan, buat Jean membatalkan surat cerai itu. Kalau memang kamu cinta Adrian, mending tanda tangan saja surat cerai itu bagaimana pun Jean juga berhak bahagia," ungkap Viona.

"Pikirkan baik-baik Iren, Jean selalu baik sekalipun kamu tidak pernah peduli padanya. Jangan sia-sia orang seperti Jean, tidak semua orang bisa sepertinya," timpal Alexa.

Irene mengangguk, dirinya pamitan untuk pulang. Tentu dia pulang dengan mobil yang Jean tinggalkan, sedangkan Jean sudah pergi menggunakan taksi ke rumah orang tuanya. Jean akan menyuruh orang untuk mengambil barang-barangnya besok, setidaknya dia tidak akan menganggu hidup Irene lagi.

Setibanya di rumah, Jean langsung memeluk Helen membuat Helen dan Sean saling tatap-tatapan. Mereka bingung kenapa Jean datang-datang malah memeluk Jean, ada masalah apa sampai anaknya ini pulang di jam kantor.

Setelah puas memeluk, Jean melepaskan pelukan. Dia meminta maaf ke orang tuanya kalau dia tidak bisa mempertahankan pernikahannya dengan Irene, dia tidak mau menghalangi kebahagiaan Irene sama orang lain walau dia tahu Irene tidak suka Adrian namun dari segala hal Adrian sudah unggul, jika Irene mau pun mereka bisa langsung punya anak.

Helen dan Sean tidak marah, mereka juga meminta maaf jika mereka memaksa Jean menikah dengan Irene yang tidak dia cintai tanpa memikirkan perasaan Jean. Jean sendiri tidak marah, kalau boleh jujur awalnya memang dia tidak mencintai Irene bahkan berusaha sebaik mungkin supaya Irene suka padanya.

Nyatanya saat ini, Jean benar-benar mencintai Irene. Apa yang dia lakukan sejak pertama nikah selalu tulus untuk Irene, bedanya dia sekarang dia melakukan dengan penuh cinta.

TBC

34. Young MarrigeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang