2 tahun kemudian, Jean sudah lulus kuliah. Dia memilih semester pendek untuk mempersingkat waktu dia kuliah, hasilnya sangat memuaskan juga dia mendapat nilai terbaik dari seluruh angkatan dan bisa dikatakan dia yang paling muda. Berhubung dia sudah lulus kuliah, pikiran dia juga sudah mulai dewasa.
Selama 2 tahun ini juga hubungan Jean dengan Irene berjalan dengan baik, mereka semakin dekat dan mengenal satu sama lain. Hari ini, mereka melakukan honeymoon sekaligus program bayi tabung untuk Irene.
Soal honeymoon yang seharusnya setelah Irene lulus, Irene tunda karena Irene tidak mau mereka pergi jalan-jalan sedangkan orang tua mereka mengharapkan cucu. Jadi Jean menyetujui hal ini, mereka honeymoon sampai Irene benar-benar berhasil dalam program bayi tabungnya.
Ditambah mereka akan menetap di luar negeri juga selama 3 bulan setelah program berhasil sampai Irene dinyatakan boleh kembali dan janinnya baik-baik saja. Soal kerjaan, semua diurus Sean selama mereka honeymoon jadi dia bisa tenang saja tanpa memikirkan kerjaan.
Beberapa bulan mengikuti program, Irene dinyatakan hamil. Tentu saja Jean dan keluarga mereka bahagia mendengarnya, mereka meminta dia untuk menjaga Irene dengan baik.
Tanpa mereka suruh pun, Jean akan menjaga Irene sepenuh hati. Kenapa Irene yang mengandung? Irene yang meminta, Irene mau dia hanya menafkahi keluarga apalagi dia yang paling paham sama dunia kerja dibanding Irene.
Sejujurnya Jean tidak masalah mau mengandung juga, dia tidak mau Irene kesakitan saat melahirkan namun Irene tetap kekeh pada pendiriannya jadi dia hanya mengikuti saja.
Dalam hal menjaga, Jean selalu over sampai-sampai Irene pusing walau begitu Irene tidak akan marah sama dia malah menyukainya, sepertinya bayi dikandungannya juga suka diperhatikan.
3 bulan kemudian setelah Irene mengandung, rencana awal mereka yang ingin kembali harus batal. Orang tua mereka menyuruh mereka menetap di sana sampai Irene melahirkan, orang tua mereka tidak mau mereka harus bolak balik untuk kontrol kandungan saja.
Jean tidak menolak, apa yang orang tua mereka katakan ada benarnya juga. Apa Irene menolak? Tidak, walau sedikit kesal karena mereka tidak bisa kembali ke rumah, dia tetap memikirkan kondisi dia dan anaknya.
Irene tidak mau Jean kuatir, jadi dia menyetujui keputusan mereka. Tenang, walau mereka di luar negeri sekalipun tetap saja mereka nyaman tinggal di sana.
Jean sudah membeli rumah kecil untuk mereka menetap di sana selama mereka honeymoon, tidak mungkin mereka tinggal di hotel terus menerus dalam waktu yang tidak pasti.
Sekalipun Jean banyak uang, dia lebih suka tinggal di rumah dibanding hotel dan Irene juga setuju jika mereka membeli rumah kecil walau ditinggal sementara waktu.
6 bulan kemudian saat Irene akan lahiran, semua keluarga datang bahkan Jean menemani Irene saat persalinan, tidak mungkin dia meninggalkan Irene saat berjuang melahirkan buah hati mereka. Untuk jenis kelamin, sudah jelas mereka tahu.
Jean bersyukur anak mereka kembar lawan jenis, setidaknya orang tua mereka tidak perlu memaksa mereka lagi jika ingin cucu perempuan atau laki-laki karena dia tidak mau Irene kesakitan lagi saat mengandung atau melahirkan walau itu hal wajar untuk perempuan.
Tentu saja orang tua mereka senang, cucu pertama mereka kembar bahkan mendapat kebahagiaan lebih saat cucu mereka lawan jenis.
"Siapa nama anak kalian?" tanya Sean menatap Irene dan Jean bergantian.
"Josh Ivano Samuel Wilz & Joy Ivanka Samuel Wilz," balas Jean membuat mereka puas.
Soal nama, Irene menyerahkan ke Jean sepenuhnya karena dia bingung mau menamakan apa anak mereka dan dia juga yakin Jean pasti memberikan nama yang baik untuk anak mereka.
Untuk nama sendiri memang Jean sengaja menggunakan inisial nama dia dengan Irene termasuk nama keluarga masing-masing, karena Irene berperan penting dalam melahirkan si kembar.
Sekalipun nama panggilan dari Jean untuk kedua anaknya diawali dengan huruf J tidak akan masalah karena keluarga mereka bisa memanggil nama apa pun mau Josh dan Joy atau Vano dan Vanka terpenting masih nama kedua anaknya.
Berhubung si kembar sudah lahir, mereka akan kembali setelah umur kedua anaknya 5 tahun. Kenapa begitu? Kedua anak mereka masih kecil, mereka tidak tega kembali sekarang.
Sean dan Galeno membiarkan mereka untuk menikmati waktu bersama, keduanya tidak mau cucu mereka tidak mendapat perhatian dari Jean yang sibuk kerja. Masa Irene baru lahiran, Jean sudah sibuk kerja saja.
Jean tahu dia tidak mungkin meninggalkan Irene, namun kerjaan dia juga sudah numpuk, tidak mungkin dia melimpahkan ke Sean terus menerus, hal inilah yang membuat Sean dan Galeno tegas supaya Jean fokus saja sama keluarga kecilnya.
5 tahun sudah berlalu dengan cepat, umur anak mereka sudah 5 tahun bahkan kedua anak mereka sangat pintar dalam segala hal bahkan bahasa pun anak mereka fasih. Hari ini, Jean dan keluarganya kembali ke rumah mereka.
Josh dan Joy senang, mereka tidak sabar melihat rumah tempat kisah kedua orang tua mereka menjalin kasih. Walau mereka senang tinggal di sini, tidak menutup kemungkinan kalau mereka sangat penasaran dengan rumah kedua orang tuanya.
Mereka kembali menggunakan pesawat pribadi, Jean melakukan ini supaya keluarganya nyaman dan tidak dikejar waktu penerbangan juga. Berjam-jam di pesawat, mereka tiba di tempat kelahiran Jean dan Irene.
Mereka tentu saja dijemput sama supir dari keluarga Irene, tidak mungkin mereka pulang menggunakan taksi walau bisa saja namun Galeno menolak dengan tegas. Setibanya mereka di rumah, Jean mengajak mereka berkeliling lebih dulu termasuk di mana kamar kedua anaknya.
Kamar yang sudah Jean sesuaikan dengan kesukaan mereka, sungguh mereka yang melihat kamar masing-masing sangat kagum bahkan buku-buku yang mereka beli pun ada di kamar mereka.
Sedangkan Irene heran dengan semua ini, rumah mereka berubah drastis bahkan ruang kerja Jean diubah menjadi kamar dia sama Jean dengan konsep kesukaan dia.
Lalu ke mana perginya semua buku Jean? Tentu saja diangkut ke kamar Jean di rumah orang tuanya, tidak akan muat kalau buku Jean ditaruh di ruang kerja.
"Sejak kapan rumah direnovasi?" tanya Irene mengutarakan kebingungannya.
"Saat kamu melahirkan anak kembar, tidak mungkin mereka satu kamar dan tidak mungkin juga kita cari rumah baru," balas Jean jujur.
Bukannya Jean pelit, dia bisa saja membelikan Irene rumah sebanyak apa pun yang Irene inginkan, hanya saja dia yakin Irene akan menolaknya apalagi rumah ini banyak kenangan mereka, tidak mungkin Irene rela meninggalkan rumah ini. Dia tidak keberatan merubah semua demi keluarga, selama mereka bahagia saja sudah cukup.
"Mom, apa kami akan menetap di sini?" tanya Joy menatap Jean.
"Tentu sayang," balas Jean mengangguk kecil.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
34. Young Marrige
Short StoryBudayakan membaca sebelum lanjut! Cerita ini GxG (Girl x Girl) Kalau kalian tidak suka atau trauma (phobia) atau masih bocah sebaiknya mingat dari sini, jangan asal main report saja! Karena kalian yang salah masih terus baca, sudah tahu ada peringat...