#26 - Ujian Masuk Leonia: Epilog

9 3 0
                                    

Sejak awal pembentukan Republik Shanan, Kota Jeras dikenal sebagai kota kriminal. Rekor enam tahun lalu, Kota Jeras mencatatkan sebanyak 8000 kasus kriminalitas terjadi sepanjang tahun, dengan tambahan kira-kira 4000 kasus lain yang tidak terekam. Reputasinya begitu terkenal, hingga orang-orang atas tahu harus ke mana kalau mereka ingin melakukan sesuatu tanpa harus mengotori tangan mereka.

Itulah kenapa, ketika Bunny mendengar kalau Mira Tully berasal dari sana, dia tak sebegitunya terkejut.

"Hei, berapa jam lagi? Punggungku sudah pegal!" Keluh Mira Tully yang tengah duduk dengan tangan diborgol, dijaga empat orang Wild Dogs, termasuk Louis. Tidak ada yang menjawab keluhannya.

Setelah ujian masuk khusus peserta undangan selesai, Mira Tully dan rekan-rekannya langsung dibawa ke markas divisi pertahanan untuk diinterogasi. Untungnya, Mira bersikap kooperatif meski tak semua pertanyaan dijawab. Dari sana, divisi pertahanan mendapat informasi kalau Sophia Greene dan Philip Emmett masih hidup di suatu tempat. Mira akan berbagi informasi, asal teman-temannya dibebaskan. Bunny sebetulnya sudah memiliki dugaan, tapi dia memilih untuk menyetujui kesepakatan.

Empat jam sudah mereka berada di mobil, melintasi jalan tol negeri, melewati enam kota. Tentu saja yang diperbolehkan pergi adalah Wild Dogs. Hanya mereka yang mendapat pengakuan dari orang kemiliteran dan kepolisian sekaligus. Tempat yang mereka tuju, sesuai dugaan Bunny, adalah Kota Jeras.

"Louis, kita sampai," kata Rafi yang menyetir di depan.

Louis menekan radio mini di kerahnya, kemudian berbicara, "Wild Dogs, injak rem. Kita sampai."

Dua mobil Divisi Pertahanan Leonia diparkirkan di dalam sebuah ruko yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Lebih aman dan lebih rahasia. Seluruh anggota Wild Dogs turun dari kedua mobil, berkumpul di luar ruko. Rafi dan Ettore yang menyetir mobil kedua memasang sistem keamanan dahulu sebelum ikut berkumpul.

"Semua di sini?" Tanya Louis.

"Sudah semua, ketua." Jawab Kansui Etsune, tangan kiri Louis yang paling dia percaya.

"Bagus. Pasang penyamaran kalian. Kita langsung pergi ke sana."

"Dimengerti."

Masker dipasang, bukan masker biasa. Louis juga memasangkannya pada Mira Tully. Ketika tombol pada filter masker ditekan, selubung cahaya bersinar menyelimuti wajah. Sekarang, di kamera apapun, wajah mereka akan tampak seperti wajah orang lain.

"Wild Dogs, mulai berjalan."

"Roger."

Setelah pintu geser ruko dikunci, mereka bergerak. Mira Tully berjalan di tengah, dikelilingi enam orang Wild Dogs. Dia melirik sekitar, kota tempat dia dilahirkan, juga tempatnya melakukan dosa besar.

"Etsune", gunakan ilusi."

"Aku tahu."

Seorang pemuda berambut putih di samping Louis, mengayunkan kedua jari tangan kanannya yang bercahaya di udara. Cahaya itu menari-nari, memanjang dan melilit mereka semua seperti secarik kain, kemudian perlahan menghilang. Sosok mereka tak berubah dari penglihatan masing-masing, tapi di mata orang luar, yang dapat dilihat hanyalah gerombolan gelandangan kurus yang tengah mengais mencari makan.

Kota Jeras memang biasanya sepi. Jarang ada wisatawan ingin datang ke sana, secara dari tingkat kriminalitas saja sudah meragukan orang lain untuk datang. Meski begitu, Louis tetap waspada. Karena beberapa kriminal di kota itu bekerja sistematis. Jika terlihat mencurigakan sedikit saja, mereka akan ketahuan

Kansui Etsune, tujuh belas tahun. Memiliki etre enhancer-type unik bernama «Nine Tails». Salah satu teknik yang dia miliki adalah "ilusi enam mata", yang artinya kekuatan ilusi yang dia punya bisa menipu, bahkan orang dengan mata super seperti Bunny sekalipun. Walau, dengan kecerdasannya, Bunny bisa segera lepas dari ilusi itu.

Midnight WolvesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang