Akademi Leonia dibangun sepuluh tahun setelah Republik Shanan berdiri.
Awalnya, pemerintah Shanan ingin membangun kembali instansi pendidikan setelah hancurnya dunia pendidikan seluruh dunia akibat perang besar yang terjadi antara manusia dengan arcane. Maka dari itu, sekolah-sekolah hingga perguruan tinggi dibangun kembali di lima tahun awal pendirian negara. Dengan bantuan arcane, semua itu bisa terjadi. Pembangunan cepat, kota-kota mulai kembali terlihat, hingga bentuk dari Negeri Raya Republik Shanan mulai tampak dari sepuluh tahun awal pendirian negara.
Namun, ada satu masalah. Pembangunan instansi pendidikan yang dilakukan ternyata khusus untuk pendidikan umum dan vokasi, yang mana ternyata tak mendukung pelatihan khusus arcane. Alhasil, arcane kehilangan kebijaksanaan mereka dalam penggunaan etre.
Petinggi Shanan takut jika hilangnya kebijaksanaan arcane dalam penggunaan etre akan berakhir pada penyalahgunaan etre yang memicu konflik lebih besar hingga perang di berbagai daerah. Untuk itu, dibangun lagi satu sekolah di satu kota besar, khusus untuk mendidik arcane dengan kurikulum khusus pengendalian etre. Sekolah itulah Akademi Leonia, sekolah pertama yang dibangun khusus untuk para arcane.
"Dan itulah yang tertulis di sini," ujar Theo setelah membaca keterangan yang terpampang pada dokumen yang dicetak di atas mimbar batu. Di depan mereka berdiri dingin patung dari kuarsa, diukir menyerupai Philonian Gerard Leonia, sang pendiri Akademi Leonia.
"Hee...."
Tris melepas topinya, meletakannya di dada, lalu membungkuk. Theo menatap, lalu mengikutinya. Benar, Philonian Gerard Leonia membangun Akademi Leonia karena tidak mau Arcane terpuruk. Dia ingin arcane muda berkembang, karena itu wajar bagi arcane untuk menaruh hormat padanya.
Didikan dari keluarga Venneri, meski Theo pikir Tris sedikit berbeda, tapi ternyata tidak juga. Tris masih memegang teguh rasa hormat, seperti konglomerat lainnya.
Setelah lima detik, Tris kembali mengenakan topinya. Dia menarik ujung lengan kemeja Theo beberapa kali. "Sekarang ke mana?" Tanya Tris.
Theo segera mengeluarkan ponselnya, melihat peta digital yang dia dapat dari memindai kode di ujung kiri kartu kamarnya. "Mari kita lihat," ujarnya, mencari titik mereka berada. "Museum Leonia, taman asrama... kalau mau kita agak ke selatan, lihat-lihat gedung departemen pendidikan umum."
"Kalau begitu ayo."
Dan mereka cepat beranjak. Tris berlari seperti anak kecil, sementara Theo berjalan cepat mengikuti. Museum Leonia tidak terlalu ramai hari ini. Tidak terlalu mengherankan, tempat itu memang selalu kosong di hari libur. Ketika musim sekolah tiba, biasanya para siswa berkunjung atau sekadar berkumpul di kafe sebelahnya.
"Itu adalah gedung keguruan. Mungkin lebih mudah disebut ruang guru. Arsitekturnya berlapis-lapis mirip bunga teratai, dengan puncaknya adalah ruang kepala sekolah. Bukankah terlihat unik?" Kata Theo, menjelaskan ketika dia dan Tris melewati gedung bertingkat dengan cat cokelat tua.
"Aku berpikir soal dana yang dihabiskan untuk membangunnya," sahut Tris, membuat Theo menatapnya tak percaya.
"Aku dengar gedung ini awalnya mansion pribadi Philonian Gerard Leonia. Ketika akademi dibangun, beliau memberikan mansionnya untuk dijadikan fasilitas akademi."
"Begitu terhormat."
Mereka berjalan turun menuju arah Selatan. Penanda arah terlihat di dekat gedung keguruan, menunjukkan kalau departemen pendidikan umum tinggal lurus sekitar dua ratus meter lagi. Tris dan Theo berjalan cepat. Wajah-wajah baru terlihat, tidak dikenal Theo, tidak mengenal Theo. Tapi Theo yakin beberapa dari mereka sadar siapa gadis yang tengah berjalan riang di depan. Bahkan mungkin orang-orang yang mengenalnya sedang mengintai saat ini, tapi itu bukan masalahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Wolves
FantasiArcane adalah manusia, hanya saja diberkahi kekuatan supernatural untuk melakukan berbagai hal di luar nalar-menyalahi hukum fisika. Theodore Morgan adalah seorang arcane, yang mana sangat dia sesali. Orang-orang menyebutnya aneh, tapi itulah dia. D...