your answers

476 33 0
                                    

Di tengah-tengah hujan badai malam hari, seorang anak berjalan menuju pintu masuk utama rumah yang megah. Tak peduli dengan keadaannya yang sudah menggigil, dia mengetuk pintu besar itu berharap seseorang membukakannya untuk dia. Hawa dingin semakin menusuk meski ia telah mengeratkan mantel yang dia gunakan.

Tak berselang lama, seorang pria tua membuka pintu. Ia terkejut mendapatkan tamu di malam badai. Merasa tidak tega membiarkan nya pergi dengan keadaan tersebut, ia mengajaknya masuk dan membawanya ke dapur untuk menghangatkan diri di dekat perapian. Kemudian ia meninggalkan anak itu sendiri. Sang anak hanya mendekati perapian dan menatap kosong ke api yang menyala itu.



"Tak kusangka tamu tak diundang itu adalah anak kecil."

Seorang pria lain masuk ke dapur bersama pria tua dibelakangnya. Saat si anak menoleh untuk melihat sumber suara, badannya tiba-tiba terlihat limbung dan jatuh ke lantai yang dingin.

Perasaan panik muncul dari kedua pria itu, dengan cepat keduanya mendekati dan mencoba membangunkan tamu itu. Terlihat risih dengan mantel yang digunakan, pria muda itu melepasnya. Sontak ia terkejut dengan tamu itu.

"Anak perempuan dari keluarga ......
Bawa dia ke kamar tamu dan urus semua keperluannya."

"Yes my lord"

Tuan rumah kembali menatap anak perempuan yang dibawa pelayannya pergi, ia tak menyangka temannya benar-benar menitipkan anaknya kepadanya. Yang berarti keluarga anak itu sudah hancur dan hanya meninggalkan nama dalam sejarah Inggris.

Butuh beberapa hari anak perempuan itu untuk pulih sebagian. Sang tuan rumah sesekali menyempatkan waktunya untuk melihat tamu kecilnya dan menggantikan istrinya yang istirahat setelah menjaga dan menemani si tamu kecil.

"Hei,apakah kau masih mengenalku?"

"... "

"Mungkin anda sudah lupa jika kita pernah bertemu, namun aku mengenal baik ayahmu."

" Ayah? "

"Baiklah, biar saya ulang, salam kenal, saya kepala keluarga Phantomhive, Vincent Phantomhive, putri. Anda sekarang berada di kediaman Phantomhive."

"...... Ayahku? "

" Saat ini saya sedang mencari kabar ayah anda. Sekarang anda lebih baik fokus ke pemulihan anda dan serahkan sisanya kepada saya. "

".......... "











Hari terus berganti, kabar tentang keluarga anak perempuan itu masih belum diketahui... Hingga ia mendengar nya dari percakapan tuan rumah dengan pelayannya.

"Mohon maaf tuan, kabar ini sudah tersebar di seluruh Inggris"

"Kau boleh kembali dan jangan sampai dia tau"

"Yes my lord"

Tanpa menunggu lagi, anak itu masuk ke ruang kerja tuan rumah dengan membanting pintu sekeras kerasnya.

"...... "

"Nona"

"Katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi."

"Tidak apa-apa Tanaka, kau boleh keluar"

"Baik tuan, permisi"

Pelayan yang bernama Tanaka itu pun keluar dan tak lupa menutup pintunya, membiarkan nona kecil dengan tuannya berbicara empat mata. Vincent melihat nona muda itu menatap nyalang padanya, seperti tatapan itu warisan dari ayahnya saat melihat orang lain dengan serius. Hembusan napas pasrah pun keluar dari mulutnya.

"Nona silahkan duduk, ini akan menjadi cerita yang panjang. Semoga anda mengerti."

Vincent akhirnya membuka mulutnya setelah membantu nona kecil itu duduk di sebrang kursinya. Dikabarkan bahwa keluarganya melakukan kudeta dan ingin mengambil alih kerajaan Inggris, namun hal tersebut gagal karena kebocoran informasi. Untuk menumpaskan pelaku kudeta, perdana menteri beserta parlemennya telah menurunkan perintah untuk membunuh penghianat beserta keluarganya dan juga membumihanguskan kediamannya. Berdasarkan berita itu, seluruh keluarganya telah menjadi mayat termasuk anak perempuan dihadapannya.

"Bagaimana mungkin?"

"Mungkin nona akan sedikit terkejut dengan cerita lain yang akan sampaikan, namun ini adalah cerita yang sebenarnya dan juga sebuah wasiat dalam surat yang ayah anda kirimkan. Apakah anda bersedia mendengarkannya?"

"....... Lanjutkan" Tangannya terlihat sangat erat meremas gaunnya.

Reynard Hillrose, ayah dari anak perempuan itu sudah lama berteman dengan Vincent hingga dia menjabat sebagai salah satu Parlemen pemerintahan Inggris. Namun, setelah kelahiran anak kembarnya, dia sengaja tidak menampakkan anak perempuannya dengan alasan fisiknya yang lemah, sedangkan anak laki-laki nya dia berikan pelajaran yang keras. Ia tau bahwa dia akan menjadi musuh Inggris karena kedua anaknya memiliki potensi untuk mengambil alih kerajaan. Sebelum hal buruk terjadi, dia telah mempersiapkan banyak rencana dan secara perlahan dia menerapkannya.

Berdasarkan rumor yang beredar, Reynard dikenal sebagai orang yang ahli dalam segala hal, baik politik, militer, dan bidang lainnya. Sehingga banyak bangsawan yang iri serta ingin merebutnya. Hingga pada akhirnya dia meninggal di kediamannya atas kejadian yang dinamai 'Scorched Hillrose'.

Vincent tiba-tiba berdiri dari kursinya dan kembali duduk dengan sebuah surat ditangannya.

"Nona, mungkin surat ini lebih ditujukan kepada Anda, silahkan dibaca."

Anak perempuan itu menerimanya dan dengan perlahan mengamati surat tersebut. Segel surat itu memiliki stempel keluarganya, dan saat ia membukanya dan melihat tulisan yang tidak asing. Dengan seksama ia membacanya.

Dear My daughter

Ayah minta maaf jika surat ini sampai ditanganmu. Ayah tidak sepenuhnya berharap surat ini diterima olehmu, namun jika benar-benar terjadi hal buruk dan ayah tak berada di sisimu, surat ini mungkin menjadi surat terakhir ayah.

Ayah bersyukur memiliki dirimu, saudaramu, dan ibumu di sisi ayah. Kalian adalah hal yang berharga untukku, meski aku harus mengorbankan posisi ini untuk melindungi kalian.

Maaf jika ayah sering mengurungmu di kamar, ayah hanya ingin kamu terlindungi dari ancaman makhluk buas.

------
Terakhir, apakah ayah boleh membuat permohonan kepadamu? Apakah kamu mau menjadi bagian dari keluarga Phantomhive, sebagai keluarga barumu? Ayah akan merasa tenang jika kamu mau menerima permohonan terakhir ayah. Love you my sweet heart.

Form your Father
Reynard Hillrose

Suara tangis kesedihan yang tertahan mulai memenuhi ruangan itu. Vincent berpindah tempat duduknya di sebelah nona kecil itu, sesekali dia menepuk pelan punggungnya.

"Jadi, apa jawaban nona?"

" Jika itu keinginan ayah, akan aku lakukan. Mohon bantuannya, Earl Phantomhive. "














TBC

never let you go againTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang