bercerita kakak angkat dari Ciel Phantomhive yang ikut serta dalam mencari orang yang membunuh keluarganya dan membalaskan dendam keluarganya
Just fans fiction
Karakter : Black Butler
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cahaya mentari dengan indahnya mulai menerangi dunia. Cayena yang melihatnya, tak bosan bosannya menatap perubahan bulan menjadi matahari.
"My dear..... "
Seseorang memanggilnya dan memeluknya dari belakang dengan posesif.
"Ayo kita kembali ke dalam aku sudah tidak sabar menghabiskan waktu ku bersamamu lagi. " Ucap Undertaker sambil menyembunyikan wajahnya di balik leher wanitanya.
"...... Bisakah aku lebih lama melihat matahari ini?"
" My dear, kulitmu akan berubah menjadi rusak jika terkena matahari. Masih aku carikan cara untuk kamu bisa menikmati suasana siang hari. Sekarang mari bersenang-senang bersama" Balasnya sambil mengelus kepalanya. Dan tanpa babibu lagi, Undertaker langsung menggendongnya dan membawanya ke dalam rumah mereka.
"Tung-tunggu dulu. Aku masih belum siap."
"Siap tidak siap kamu harus siap my wife."
Meanwhile~
"Ahhhhkkkkk------........ SEBASTIAN!!"
"Yes my lord?"
"Ha ha... Ha.... Ha..." Ciel sedang berusaha menetralkan napasnya setelah mengacak-acak meja kerjanya.
Sebastian yang melihatnya membuat ruangan itu seperti kapal pecah hanya bisa memegangi kepalanya. Dengan hembusan napas pasrah, Sebastian pun bertanya.
"Apakah anda mau cemilan manis, bocchan?"
" Kamu kira aku anak kecil?"
"Hari ini saya membuat pie apel yang sangat cocok dengan teh anda nanti saat jam minum teh. Apakah anda mau mencobanya?"
" Siapkan itu setelah ini di rumah kaca."
"Yes my lord"
Meski keliatannya marah-marah, Ciel terkadang berperilaku seperti anak kecil disaat dia sudah lapar dan jam telah menunjukkan hampir menuju jam minum tehnya.
Dengan cekatan Sebastian mempersiapkan semuanya hingga membawa tuannya menikmati teh hari ini sambil menunggu tamu. Tak terasa, sang tamu pun hadir dan duduk di sebrang Sebastian.
"Jarang sekali kamu mengundangku lebih dulu, Ciel?" Perempuan dengan rambut merah sebahu yang cantik duduk dihadapannya dan sesekali menyisip tehnya.
" Bibi... "
"Sttt..... Aku tau kamu mau bilang apa. Cayena benar-benar hilang setelah kejadian itu hingga sekarang. Dengan kondisi parah, tidak mungkin ia bisa bertahan hidup dalam 4 bulan ini selain mati."
"Aku paham itu...."
"Apa kamu masih merindukannya?" ucapnya sambil mendekati Ciel. Tak ada balasan dari Ciel, Bibi Ann langsung membawanya dalam pelukan hangatnya.
" Aku tau ini berat, tapi relakan saja Ciel.... Cayena sudah bersama ayah ibumu disana." Sambil mengelus keponakannya yang sudah ia anggap sebagai anaknya.
Hari hari terus berlalu, namun Cayena merasakan sesuatu yang janggal dalam ingatannya. Seperti ada yang ia lewatkan, namun tak tau apa itu.
Keseharian yang dilakukan Undertaker bersamanya dapat mengalihkan perasaan aneh itu. Yahhh kesehariannya bersama Undertaker tidak lain adalah menjadi istrinya, membuatkan makanan, bersih bersih rumah yang selalu menutup jendelanya dengan gorden, dan..... Sepertinya bagian tugas terakhirnya tidak perlu kita sebut.
Setiap malam, Undertaker selalu mengajak Cayena pergi entah kemana dengan kereta kudanya. Namun setiap perjalanannya ia berakhir tertidur dan saat ia terbangun bersamaan dengan munculnya mentari ia tak mengingat apapun. Meski mencoba menanyakan hal apa yang mereka lakukan bersama, Undertaker pasti menjawabnya....
"Kamu bersenang-senang bersamaku hingga terlelap saat perjalanan pulang my dear. Apa mau kuulang kesenangan kita?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.