The Show of Evil

170 22 0
                                    

Waktu terus berjalan, namun Cayena tak mendapatkan informasi lebih lanjut tentang adiknya. Ia terkadang kembali ke mansion yang telah direnovasi dan sedang membuka lowongan baru untuk beberapa posisi pelayan. Meski terlihat pulih, ia benar-benar menjadi lebih mudah curiga dan hanya sedikit mempercayai seorang pelayan yang hampir ia bunuh.

Ia hampir menyerah akan adiknya hingga saat ia  berada di hutan sekitar mansion mempersiapkan jebakan, ia melihat 2 orang asing.

"Hey apakah kita harus melakukan ini? ”
" Bodoh. Kalau kau mau dapat uang banyak hanya ini caranya. "
"Tapi bukankah kau tau kalau kita melakukan ini, kita dapat terbunuh?”
" Jika kau takut sana jangan ikut "
"Ta tapi.. "
"Kita hanya diperintahkan untuk membunuh wanita cantik ini bodoh. Bukankah itu mudah?”
"..... "
"Kenapa kau diam saja? Bukannya ini kesempatan sempurna untuk mendapatkan uang banyak? ”
" Oi.. "
"Apa? ”
" Di di belakang mu. Hantu ... " Pergi kabur
"Oiii... Cih  dasar penakut. Mana ada hantu disore hari. Ahkkk"




Tak berselang lama laki-laki yang kabur itu pingsan di dalam jebakan yang dipersiapkan Cayena. Dengan baju bersimpah darah, ia berjalan mengikuti jalan orang yang kabur itu. Setelah menemukan letak terakhirnya, ia memperhatikan orang itu tanpa menyentuhnya.

"Dasar tikus. Sepertinya aku membutuhkan tambahan pelayan setelah ini."



















Berpindah lokasi, di gubuk terjauh di kediaman yang dekat dengan lubang besar dan dalam. Dengan sebuah lilin, Cayena mulai menginterogasi pelaku percobaan pembunuhnya bersama  Pablo, pelayan baru yang dapat ia percaya sedikit setelah insiden 25 hari yang lalu.

Dengan siraman air dingin di malam hari, orang itu akhirnya terbangun dan menangis meminta ampun. Namun namanya juga Cayena yang hidup di dunia gelap, tentunya dia tak akan bisa kembali hidup hidup.

"Berikan semua informasimu, maka kamu bisa pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berikan semua informasimu, maka kamu bisa pulang. Mari kita mulai~"

Belum sampai Pablo memukulnya dengan cambuk kuda, dia menjelaskan semuanya. Dia mengatakan kalau yang memerintahkannya menjadi pelayan baru di Phantomhive dan membunuh wanita bernama Cayena, dia dan temannya akan mendapatkan banyak uang.
Orang yang memberikan tugas itu adalah pria berumur sekitar 40 tahun dengan badan gempal yang memakai baju mahal dan menggunakan kereta kuda saat mendatangi mereka, namun orang itu tidak memberitahukan namanya.

"Apa orang itu memberikan alasannya memintamu membunuh wanita itu?"

"Tidak tuan, namun saya sempat mendengarkan orang itu berbicara jika wanita itu belum mati maka upacara persembahan akan gagal."

"..... " Setelah mendengar hal itu, Cayena pergi keluar dari gubuk itu dan Pablo melanjutkan tugasnya, mengantarkan tikus itu ke rumah Bapa.  Tak berselang lama setelah suara jeritan menghilang, Pablo keluar dan melihat tuanya mengelus kudanya.

"My lady, saya menunggu perintah anda selanjutnya."

"Bereskan... Dan berikan ini pada keluarganya."

Sebuah kantong dilempar Cayena dan berhasil ditangkap Pablo. Saat dilihat isinya, Pablo hanya bisa menggelengkan kepalanya mengingat kepribadian tuannya.

"Anda terlalu bermurah hati nona. "

"Itu setara dengan informasi yang dia berikan. Sekarang kerjakan." Segera Cayena menaiki kudanya dan kembali ke kediamannya.

Sedikit demi sedikit kepingan puzzle sudah terkumpul dan sedikit menunjukkan keberadaan adiknya.


















Beberapa hari kemudian, Cayena  dengan penampilan yang sempurna pergi ke istana untuk peresmian gelar yang harus ia pegang untuk sementara, Countess Phantomhive.
Di tengah-tengah acara itu tentu saja banyak bangsawan berkumpul. Ada yang memandang Cayena dengan bangga dan ada juga yang memandangnya sebagai wanita licik.

Tanpa memedulikannya, setelah pemberian gelar itu Cayena mendekati seorang bangsawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tanpa memedulikannya, setelah pemberian gelar itu Cayena mendekati seorang bangsawan.

"Count Beval, lama tak berjumpa."

"Countess Phantomhive, selamat atas gelar mu."

"Terimakasih, Count Beval. Oh ya, sebelumnya saya ada ide bisnis baru yang ingin saya lakukan, apakah count Beval tertarik untuk menjadi salah satu pendiriannya? Jika anda tertarik, saya akan menyempatkan waktu untuk berkunjung ke kediaman anda."

"Hohoho, melihat bisnis mu yang masih berjalan dengan baik, tidak baik untuk saya menolaknya. Saya akan mengundang anda untuk pembahasan selanjutnya, terimakasih countess."



Dengan surat undangan yang ia bawa, Cayena datang memenuhi undangan count Beval, namun sang tuan rumah tidak diketahui keberadaannya. Hingga sang istri countess Beval pun meminta maaf atas kejadian yang tidak terduga dan akan mengkabari kembali Cayena.

Saat kereta kudanya meninggalkan area mansion Beval, Cayena tersenyum lebar dibalik kipas lipat yang ia buka. Tanpa diperintah, Pablo menyuruh kusir untuk mengantar mereka ke sebuah tempat terpencil.











"Count Beval, penggelapan dana untuk pembangunan jembatan, melakukan perdagangan budak ilegal, penjualan narkotik..... Dan masih banyak lagi. Apakah aku salah Beval?”

".... Mhh mhhh mhhh"

"Hahhahahaha aku anggap itu iya." Sambil melepas kain yang menghalangi Tuan Beval.
"Then..... Beritahu aku dimana adikku sekarang!"

"Dasar wanita licik...cuhh"

"Count Beval, apakah itu reaksimu setelah mengetahui kepribadian asli ku? Atau kau ingin pencapaianmu aku ambil semua? Ahhh tentu saja itu kurang seru... Bagaimana kalau aku melakukannya dengan perlahan?"

Sesekali Cayena memukul dia dengan cambuk  dan tertawa. Suara teriakan memekakkan telinga Pablo yang berjaga di luar. Ia sedikit meringis membayangkan hal yang dilakukan Cayena.




"Dia... Dia.... Sudah dibeli oleh orang yang aneh....."

"Katakan dengan jelas!”

" Dia dibeli oleh pelayan keluarga.........
Hanya itu yang saya tau....
Tolong hentikan ini"

".... Pablo."

"Yes my lady. "

"Bereskan tanpa ada sisa."

"Yes my lord."











Dipagi yang cerah, Cayena sedang membaca koran di rumah kaca ditemani teh. Disana terdapat berita kebusukan count Beval yang terungkap dan kematiannya yang tragis hingga membuat istrinya bunuh diri karena kelakuan suaminya. Lalu ditutupnya koran itu sambil melihat anak laki-laki dengan penutup mata di depannya.

"Apa kamu terkejut dengan topeng yang aku pakai Ciel?”











TBC

never let you go againTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang