8

1.4K 192 77
                                    

Selamat membaca...
.
.
.
Aku akan sering dobel update... Biar cepet tamat juga hahahaha...
.
.

***

Naruto masih asik memandangi wajah sang istri yang masih terlelap dengan nyenyak. Bibirnya menyunging senyum manis yang mampu membuat kaum hawa menjatuhkan hati padanya. Membelai sayang surai yang berserakan menutupi wajah cantik wanitanya.

"Cantik sekali," gumamnya lirih seorang diri. Naruto sadar, Hinata memang sangat cantik sedari pertama kali ia bertemu. Namun saat itu didalam benak Naruto, Hinata adalah pribadi yang lembut dan anggun. Namun kenyataannya, istrinya ini sangat bar-bar dan sedikit tomboy. Naruto terkekeh, mendaratkan satu kecupan dikening Hinata lalu membenahi selimut yang turun.

Naruto beranjak dari ranjang, tidak lupa memakai boxernya. Matanya memindai sekitar kamar hotel yang disewanya. Dimana baju miliknya dan Hinata berceceran dimana-mana. Naruto menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Agaknya, semalam mereka memang sedikit kelepasan. Memunguti pakaian yang berceceran, Naruto melihat kemeja istrinya yang sudah tidak berbentuk. Lelaki itu lagi-lagi terkekeh geli. Naruto akan bebersih lalu keluar membeli beberapa potong baju dan dalaman untuk istrinya kenakan.

Hinata terbangun dari tidurnya, mendesis ketika merasakan tubuhnya kaku dan sakit. Matanya mengerjap pelan, menoleh kesamping mencari intensitas suaminya namun nihil. Hinata berusaha duduk meski rasanya sangat malas sekali untuk melakukan hal apapun sekarang ini. Hinata memerah malu ketika ia ingat semalam baru saja melepas perawannya bersama sang suami.

Ohhh, Hinata tidak akan melupakan malam pertama mereka. Matanya melihat ada stik note, sudah jelas itu dari suaminya. Hinata mengangguk saat sudah tau kemana perginya sang suami. Tertatih-tatih menuju kamar mandi, Hinata merasakan kakinya lemas dan sedikit perih dibagian kewanitaannya. Tapi tidak apa-apa, yang penting suaminya terpuaskan. Hahahaha.

Hinata mandi dengan cukup lama, merendam tubuhnya dengan air hangat agar kembali fresh.

Naruto masuk kedalam kamar hotel, tidak mendapati istrinya diranjang. Naruto segera mengetuk pintu kamar mandi, "Hinata, kau didalam?" Tanya Naruto.

"Ya," jawab Hinata.

Lalu tidak ada lagi suara dari balik pintu, memudarkan pikiran kotor Hinata yang sedari tadi bertengger diotaknya. Bagaimana tidak, Hinata berpikir Naruto akan masuk kedalam dan kembali mengulang percintaan mereka di kamar mandi.

Naruto duduk di sofa, ia meringis ketika banyak sekali pesan masuk ke ponselnya. Ya, Naruto melupakan ajakan Sai.

Sai

Kau dimana, rubah???!

Naruto

Aku di hotel bersama istriku..

Sai

Sialan kau rubah...! Kau menyusul saja, nanti aku akan kirimkan alamatnya.

Naruto

Oke.

S

ai tidak lagi membalas pesan dari Naruto mungkin pria pucat itu benar-benar kesal dengan Naruto saat ini. Bagaimana tidak kesal, jika kalian harus menunggu seseorang sampai pagi hari. Ternyata yang ditunggu sedang in the hoy di hotel.

Hinata keluar dari kamar mandi menggunakan bathrop, wajahnya memerah ketika melihat atensi Naruto yang sedang asik melihat ponselnya.

"Sudah? Ini pakaianmu, maaf merusaknya semalam." Naruto berkata santai setelah ia sampai didepan Hinata.

Bear The BurdenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang