BEXTON ADRIANNO
Children's and Women's Health Center of British Columbia, Shaugnessy
January 6th, 13.30 P.M
"Aku perlu memastikan kalau Gared ini dikurung dengan penjagaan ketat, dua tim mengawasi dia. Amankan semua anak buahnya," kataku serius. "Aku tidak ingin bekerja dua kali untuk menangkap manusia tak berguna itu."
Tiga polisi segera pamit undur diri padaku sementara aku berdiri di samping Calvin yang sedang sibuk mengurusi lima anak yang mendadak berteriak kesakitan karena chip yang dipasang Rapunzel tadi. Aku cukup yakin chip-chip itu digunakannya untuk mengancam anak-anak itu, dan kalau memang dia ingin mengancam mereka yang kabarnya meremehkan Rapunzel, kuakui, dia berhasil.
Untungnya mereka tak perlu diopname atau apalah, jadi aku tidak perlu lama-lama di sini. Masih banyak yang harus kuurus berhubung sudah jam setengah dua, dan cuaca di Vancouver sedang kurang bagus. Mendung dan berawan, angin di luar berhembus lumayan kencang.
Gared Yegorovich adalah seorang pencuri batu permata terkenal yang akhir-akhir ini susah ditemukan. Sekali lagi, dia bukan urusanku, tapi berhubung William pernah melibatkanku beberapa tahun yang lalu dan gagal menangkapnya karena saat itu dia menembakku dengan peluru beracun, aku jadi dendam dengannya. Kali ini, akulah yang mengacungkan pistol tepat ke jidatnya yang selebar lapangan terbang itu.
Tak jauh dariku, si nona Sierra sibuk memijit-mijjit kepalanya lembut. Kurasa dialah orang pertama yang siuman tadi, dan mendapatkan penanganan medis secepat mungkin. Tapi tentu saja, setelah diperiksa, mereka tidak bisa menemukan apa pun. Karena chip nya tembus pandang? Alah, tentu saja bukan. Itu lebih karena jasaku yang mengatakan kalau mereka kena panic attack karena melihat orang gila bertelanjang bulat dan digigit ular 10 kali di 10 tempat terlarang.
Jadi, mereka selamat dari interogasi yang tak diinginkan.
Bayangkan kalau para dokter yang gila pengetahuan itu langsung mengadakan CT Scan dan menemukan chip di dalam tubuh mereka. Bisa-bisa mereka masuk New York Times dan jadi tajir mendadak.
"Om, bagaimana dengan Gared?" tanya Sierra pada Calvin.
"Tenang saja, dia sudah mampus di penjara sana. Kamu sendiri bagaimana?"
"Baik. Kurasa, misi kedua berhasil diselesaikan dengan baik," kata Sierra sambil menoleh kearah teman-temannya yang lain. "Tinggal misi ketiga. Tapi kita belum tahu apa isinya. Mungkin aku akan cari saja di tas Javier," katanya lalu mengambil tas si Javier yang masih mampus dan mulai menggali-gali.
Tapi, ada perubahan ekspresi yang mendadak. Awalnya dia terlihat sedikit bersemangat, seperti tak sabar ingin menghabisi misi-misi tak jelas ini, tapi mendadak dia terdiam sambil memasang wajah penuh kerutan, membuatku ikut-ikutan mengintip ke dalam apa yang dilihatnya. Kali ini, dengan lebih panik, dia mengeluarkan semua isi tas Javier, dan masih membongkar-bongkar seluruh resletingnya.
"Di mana?" gumamnya sambil tetap mencari. "Oh, God, ini gawat. Gawat gawat gawat gawat."
"Sierra?" tanyaku, membuatnya tersadar dan langsung membereskan isi tas Javier yang dia keluarkan tanpa ijin. "Kehilangan sesuatu?"
"Jurnalnya," jawab gadis itu polos. "Jurnalnya tidak ada."
Aku mengangkat sebelah alisku. "Bagaimana bisa tidak ada?"
"Aku tidak tahu, pak detektif," jawabnya frustrasi. "Argh! Javier, bangun kamu, Jav!"
Dan seakan mendapat ciuman dari putri, si Javier itu langsung membuka matanya dan tersenyum lebar melihat wajah Sierra, tapi langsung pucat saat melihat wajah si gadis yang ikutan pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
TFV Tetralogy [4] - Journal Of Truth (2015)
Gizem / GerilimBuku 4☑ The Forest Voyage - Journal of Truth [Completed] "Kalian lelah mengikuti permainan kami, bukan? Bagaimana kalau kali ini kita bermain bersama?" Tidak ada yang lebih menyebalkan daripada terpisah di dua tempat berbeda untuk menyelesaikan...