chapter II - seorang pembunuh bayaran

1.1K 153 6
                                    

Happy reading
______________________________________

Pagi hari menyambut dunia dan meninggalkan malam yang gelap gulita,sinar sang mentari sangat menyilaukan mata yang membuat gadis yang tinggal di apartemen itu terbangun karena silau nya sinar sang mentari.

Matanya perlahan terbuka menampilkan dinding dari apartemen itu yang berwarna putih susu.

Kemudian pandangannya mengedar menatap sekeliling ruangan nya tersebut.

Lalu ia angkat tubuh nya untuk duduk dipinggir kasur.

"Huh...gue harus ketemuan ama hiro sebelum terlambat."
Ucap (name) sambil melihat jam dinding pada kamar nya itu dan berjalan kearah kamar mandi.

Ia putar kenop pintu kamar mandi itu dan mendorongnya masuk.

Segera (name) masuk dan menutup serta mengunci kamar mandi nya.

Suara gemericik air mulai terdengar dari kamar mandi itu menandakan bahwa (name) sedang mandi.

Setelah selesai mandi ia segera menuju lemari pakaian nya dan memakai baju nya itu.
Baju rajut tanpa lengan yang berwarna merah dan celana jeans sepaha.

Setelah selesai dengan kegiatan nya (name) keluar dari apartemen nya dan mencari kontak hiro.

Lalu tiba-tiba ia mendapat pesan dari hiro.
'gue ada diUwU cafe'

(Name) Pun langsung menuju mobil sport hitam nya yang terparkir dihalaman depan apartemen.

Langsung ia buka pintu mobil dan memasuki mobil tersebut.
Lalu melajukan mobil itu dengan kecepatan rata-rata.

Saat sampai di UwU cafe dia memarkirkan mobilnya di tempat parkiran dan menuju ke dalam UwU cafe.

Dapat ia lihat disana sesosok perempuan berambut mullet dengan surai rambut berwarna putih yang sedang mengobrol dengan seseorang disana.

Mata perempuan itu sedikit melirik (name) dan langsung mengakhiri perbincangan nya tersebut.

Langkah kaki terdengar mendekat kearah (name) dan menepuk bahu nya pelan.

"Lama enggak ketemu,gimana kabar lu?"tanya perempuan itu-hiro dengan senyum tipis nya.

Lalu dibalas senyum juga oleh (name).
"Lama juga enggak ketemu,baik kok."

Lalu kemudian mata hiro melirik penampilan gadis didepan nya itu.
"Keren juga style lu,(name)."
Dan langsung dibalas senyum tipis (name).

"Udah bahas nya,mending langsung ke-inti nya aja."

Kemudian hiro mengajak (name) keluar dari UwU cafe dan menuju pinggir parkiran.

"Gue ada pekerjaan buat lu."hal tersebut langsung mendapat tatapan semangat oleh (name).

"Apa?"
Terlihat senyum miring terpatri di bibir hiro dan menatap (name) dengan tatapan tajam.

"Jadi pembunuh bayaran.mau ga?"
Pupil mata (name) mem bola mendengar perkataan yang keluar dengan enteng nya dari mulut teman nya itu.

"Gila! Gue di gaji kagak-"

"Di gaji,gue enggak sembarangan nawarin pekerjaan ini buat lu,dan gue udah tau seberapa berpengalaman lu di bidang ini.jadi gue enggak ragu buat jadiin lu pembunuh bayaran di bawah naungan gue."
Penjelasan panjang lebar hiro mendapat tatapan intimidasi dari (name).

"Tapi,Gue kesini buat ngerubah hidup gue,hiro."tolakan (name) malah mendapat tawa menggelegar hiro.

"Lu yakin? Lu ga mau nyari tau pembunuh orang tua lu?"
(Name) Terdiam mendengar ucapan yang dilontarkan oleh hiro,dia menunduk dan mengambil nafas nya dan dibuang nya dengan kasar.

DESIDERATUM  [TOKYO NOIR FAMILIA X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang