Chapter XX - AKHIR

507 67 1
                                    

______________________________________

                 HAPPY READING
______________________________________

30,September,01.22 AM.

Semenjak kejadian hari itu,(name) terlihat murung dari hari ke hari,tidak ada semangat hidup dalam dirinya,Bahakan nafsu makannya pun berkurang.

tapi,beruntung sekarang tubuhnya sedikit bisa digerakkan,karena obat pelumpuh saraf itu tidak di suntikkan berlebihan pada tubuh (name).

kalau saja obat itu terus-menerus disuntikkan alhasil mungkin (name) bisa lumpuh karena dosis nya yang semakin tinggi,tubuhnya tidak akan bisa bergerak lagi,Bahkan hanya mengangkat jari-jemari sekali pun ia tidak akan bisa nantinya.

(name) menghela nafas beruntung merasa caine dan Rion masih memiliki sisi yang baik(?) kepada (name).

dan sekarang (name) sedang duduk di tengah-tengah kasurnya.
ia menemukan kedua kakinya dan memeluk lutut putihnya.

dari pintu tiba-tiba terdengar sebuah suara yang mengalihkan pandangan sang gadis.

(name) melirik kearah pintu dengan ekor matanya,menunggu siapa yang datang.

pintu dibuka perlahan lalu menampilkan Rion dengan pakaian kerjanya.

ia berjalan kearah kasur sembari menekuk lengan baju miliknya.

"bagaimana hari mu,baik?" - tanya Rion sembari memperbaiki dasinya yang sedikit longgar,dia berdiri tegak didepan (name).

sedangkan sang gadis hanya diam tidak menjawab pertanyaan pemimpin mafia itu.

"hey,what wrong?" - tanya Rion sambil melihat (name) yang masih menyembunyikan wajahnya di tekukan kedua lututnya.

lalu, terdengar suara helaan nafas dari rion,lalu kemudian dia duduk di pinggir kasur.

"makan.jangan gak makan.nanti sakit." - ucap Rion tiba-tiba sambil mengelus surai hitam (name) yang berantakan karena terus-menerus berada dikamar.

"ayo,biar ku gendong." - ajak Rion lalu berdiri dari duduk nya.

(name) tidak merespon semua ucapan Rion,terlihat dari gestur tubuhnya dia merasa tidak nyaman.

"(name),come here..." - ucap Rion sambil mengangkat tangannya kearah depan dan mengayunkan nya beberapa kali.

(name) lagi-lagi diam.

"come here,(name)." - kali ini suara Rion terlihat berat bahkan sekarang pun tangan Rion sedang berada di pundak (name).

merasa sangat gadis yang tidak kunjung menjawab,Rion akhirnya menggendong (name) ala bridal style dan membawanya turun dari lantai dua.

sesampainya dibawah terlihat berbagai orang dengan surai yang berbeda sedang berbicara serius.

lalu saat Rion muncul bersama (name) mereka semua langsung terdiam.

Rion berjalan kearah sofa dan menurunkan (name) diatas sofa lalu menduduki dirinya sendiri pada sofa empuk itu.

Rion kemudian melipat kedua kakinya dan memeluk pinggang sang gadis bersurai hitam panjang itu.

"oke,siapa yang mau berbicara dulu,sebelum nanti aku bakal berbincang serius?.." - tanya Rion sambil menatap anggota yang lain.

hening,tidak ada yang berbicara sedikit pun dan pada akhirnya Rion menghela nafas pelan.

"kalau sudah tidak ada yang ingin kalian bicarakan,biar aku memulai mengapa semuanya dikumpulkan disini," - ucap Rion sambil mengeratkan rangkulan pada pinggang sang gadis.

caine sedikit melirik tangan Rion yang memegang pinggang gadis itu,dan kemudian kembali menatap anak-anak yang lain.

"berkumpulnya kalian disini,beralasan karena aku,caine dan (name) akan segera keluar kota." - ucap Rion to the poin pada perbincangan nya.

hening,mereka masih mencerna kata perkata yang keluar dari mulut sang pemimpin mereka sekaligus figur ayah yang mereka rasakan.
tepat beberapa detik kemudian gin langsung angkat bicara Dnegan permasalah itu.

"kalau boleh tahu,karena apa kalian ingin keluar kota." - tanya gin sambil menatap mata Rion tajam.

"hm?...untuk itu,kalian akan tahu nanti." - ucap Rion dengan nada yang rendah.

" kenapa papi rahasia in?" - tanya souta muak akan keheningan yang ada di ruang tengah.

"nanti,sou tahu..." - lagi dan lagi Rion berbicara seperti itu membuat mereka semua penasaran akan apa yang dirahasiakan oleh pemimpin mereka.

"tidak ada yang dibicarakan? oke,aku akan tutup perbincangan kita," h ucap Rion lalu berdiri dari tempat duduk nya,dia kemudian langsung menarik tangan (name) dan membuatnya berdiri.

(name) yang belum siap pun akhirnya hampir terjatuh,tapi Dnegan segera Rion menangkap nya.

"lain kali jangan melamun jika ada orang yang berbicara didepan mu,itu tidak sopan." - titah Rion sambil menarik (name) keluar entah kemana.

tetapi yang pasti menjauhi yang lain.

sedangkan Caine terdiam lalu menatap satu-persatu anggota nya.

"maaf tiba-tiba banget kasih info nya..." - mohon caine sambil menatap mereka prihatin.

kemudian Mia yang mendengarnya pun hanya menggeleng pelan.

disusul oleh echi.

"kalau boleh tahu,kapan berangkatnya mi?" - tanya echi pada mami tercinta nya.

"besok."

     "percuma aku kabur,kalian sudah keterlaluan."

"bagus,jika kau mengerti (name)"

                 TO BE CONTINUED

tinggal satu chapter lagii guyssss!!!

DESIDERATUM  [TOKYO NOIR FAMILIA X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang