12. Kakak sebenarnya siapa?

23 5 6
                                    

Gadis dgn serang putih Abu-Abu itu dibuat bingung dgn dua gadis atau kakak kelas nya itu. Mengapa keduanya membawa dirinya ke pemakaman?

"Kita ngapain ke sini kak?" tanya Zea yg berada di belakang kedua gadis itu.

"Mau jenguk seseorang!" ucap Laura sambil tersenyum simpul ke arah Zea.

Zea hanya mengangguk menanggapi ucapan Laura. Ia masih di buat bingung, siapa sebenarnya orang mau mereka jenguk di TPU ini.

Namun langkah nya berhenti kala kedua gadis itu berhenti di sebelah makam. Ia kembali di buat bingung mengapa kakak kelas nya berhenti di dekat makam ayahnya.

"Kakak sebenarnya siapa? Kenapa berhenti nya di dekat makam papa nya Zea?" tanya Zea masih dgn perasaan bingung nya.

"Jadi benar ini makam ayah kamu?" bukannya menjawab Auryn justru bertanya dgn ekspresi sendu.

"Iya ini makam punya papa nya Zea!"

Auryn maju selangkah mendekati Zea, tanpa Zea duga, kakak kelasnya itu langsung memeluk nya. Zea semakin dibuat bingung. Dirinya beralih menatap Laura yg hanya diam menyaksikan keduanya.

Laura yg paham maksud dari tatapan Zea hanya mengisyaratkan untuk membalas pelukan Auryn terhadap nya. Zea? Gadis itu menurut ia membalas pelukan kakak kelasnya.

Setelah sekitar 3 menit pelukan terlepas. "Akhirnya gua bisa nemenin lo, Alifa Zea Amanda!" ucap Auryn dgn air mata di pelupuk matanya.

"Maksudnya?"

"Papa kamu! Dia juga papa gua Zea, gua anak pertama nya dari istri pertamanya, namun nyokap gua meninggal saat gua lahir di dunia! Hingga satu tahun setelah nyokap gua meninggal, papa nikah sama mama lo, dan akhirnya lo pun lahir di dunia... Gua Cinta Auryn Rahima, saudara tiri lo!" ucap Auryn menjelaskan sambil mengelus baru nisan ayahnya.

"Jadi Zea punya kakak?" ucapnya yg masih syok dgn satu kenyataan ini.

"Iya, Auryn kakak lo! Kita ke Jakarta karena mau nyari lo, itu permintaan dari bokap lo, dia ngirim surat sebelum dia meninggal ke Auryn!" jelas Laura sambil mendekati Zea.

Tangan nya terulur mengelus pundak Zea. "Lo udah gak sendiri! Lo punya saudara Ze!" ucapnya dgn senyuman lembut.

Zea hanya menganggukkan kepala, lalu berjalan mendekati Auryn yg tengah berjongkok di samping makam sang ayah.

Dirinya pun ikut, ia bingung sekarang ia harus bilang apa?

***

Seminggu telah berlalu, kini Zea ikut tinggal dgn sang kakak, walaupun hanya kakak Tiri tapi keduanya layak nya saudara kandung.

"Zea, lo berhenti kerja aja, ya!"

Bukan sekali tapi ini yg ke ribuan kali Auryn membujuk Zea untuk berhenti. Dirinya tidak tega jika adiknya terus menerus bekerja. Harus nya dirinya saja yg bekerja.

"Engga kak, Zea tetap mau kerja, Zea mau belajar mandiri!"kekeh Zea.

Auryn hanya menghela nafas lelah, ia pikir merayu adiknya ini gampang, tapi ternyata susah, Zea dia teguh dalam pendiriannya.

"Eh lo berdua udah buka grup chat sekolah belum?" tanya Laura yg baru turun dari lantai atas.

"Emang ada apa?" tanya Auryn. Zea mengangguk setuju dgn pertanyaan Auryn.

"Nih!"

"Nih!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐓 & 𝐙 {ᴛɪᴀɴ&ᴢᴇᴀ} ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang