CH 16

422 45 4
                                    

Pikiran Hyunjin menjadi kalut, melihat ayahnya berhasil menemukan Felix, ditambah bagaimana kekasihnya itu sedang dilecehkan di depan kedua mata Hyunjin sendiri. Seluruh tubuhnya bergetar, genggaman pada senjatanya semakin mengerat hingga buku jari-jarinya memutih. Senjata milik Bangchan, Hyunjin menatap senjata itu sepintas

"sialaan!!!" Hyunjin mengumpat marah, menatap tajam ayahnya yang hanya terkekeh mengejek, sambil memeluk erat Felix yang tak berhenti menangis.

"Kalian keluarlah!" suara memerintah Tuan Hwang menggema di rumah itu, mengagetkan Hyunjin dan Bangchan. Mereka saat ini dikepung oleh anak buah Tuan Hwang, beberapa dari antara mereka adalah bodyguard yang terluka akibat perkelahian dengan anak buah Hyunjin, sampai pada sebuah kenyataan menyadarkan Hyunjin jika-

"Changbin??!!" Hyunjin menatap tak percaya anak buah yang sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri, "kau? kau sudah berubah menjadi brengsek hah?" Hyunjin berteriak marah, habis sudah semua akal sehat Hyunjin. Semua orang-orang disekitarnya tidak ada yang bisa ia percaya sekarang.

Sementara Changbin hanya menunduk, menghindari tatapan tajam kedua manik Hyunjin yang seolah menyala semerah api neraka. 

"hahahaha.. jangan salahkan dia anakku, bagaimanapun juga kesetiaan hanya milik Tuan Hwang, ayahmu ini"

"Chan!!" 

Hyunjin dan Bangchan terhenyak mendapati Jisung diseret oleh salah satu anak buah Changbin, kedua tangannya terikat

"lepaskan Jisung! urusanmu hanya denganku, Minho dan Felix bukan? jadi lepaskan dia" suara Hyunjin bergetar, menahan emosi yang beraduk menjadi satu, ia sadar kondisinya saat ini sudah diujung tanduk, tak ada yang bisa ia lakukan sebelum memastikan Felix dan Jisung selamat.

"kau benar anakku, jika dari awal kau bersikap mudah seperti ini, maka aku takkan susah payah kan?" Tuan Hwang memberikan kode kepada anak buahnya untuk melepaskan Jisung. Segera Jisung berlari memeluk Bangchan.

"ikuti aku Hyunjin, dan yang lainnya jangan ada yang berani bergerak satu senti pun!" Tuan Hwang memerintah, memaksa Felix dan menyeretnya berjalan masuk kedalam sebuah kamar, diikuti Hyunjin yang sebelumnya memberikan kode kepada Bangchan untuk menurut saja. 

Dan di sinilah mereka bertiga, di kamar utama milik Tuan Hwang.

"duduklah dulu anakku, sudah lama kita tak berbincang sebagai ayah dan anak sejak ibumu meninggal" ucap Tuan Hwang memaksa Felix untuk duduk di sebelahnya, masih tetap dengan mengekang erat Felix agar tidak lari.

Hyunjin mendecih, "tidak perlu berbasa-basi, dan aku perlu ingatkan lagi, ibuku meninggal karena kau yang membunuhnya!" 

"ahh.. itu hanya kecelakaan kecil anakku, aku tidak bermaksud untuk membunuhnya" Tuan Hwang menjawab santai. Felix menatap tak percaya pada Tuan Hwang, benar-benar ayah yang biadab, sementara dapat Felix tangkap wajah memerah Hyunjin menahan emosi yang seharusnya sudah meledak-meledak sedari tadi, tapi Felix tahu kekasihnya itu berusaha mati-matian untuk menahannya.

Hyunjin menghembuskan nafasnya kasar, menutup kedua matanya rapat-rapat, berusaha mencari akal sehatnya yang tercecer, ia tidak bisa gegabah lagi kali ini. "apa maumu?" Hyunjin bertanya lurus, menatap tajam ayahnya.

Tuan Hwang tersenyum lebar, "masuklah Jeongin" 

Hyunjin dan Felix menoleh kearah pintu lain yang terbuka di kamar Tuan Hwang, tak berselang lama Jeongin masuk, menatap Hyunjin dan Felix sekilas kemudian berdiri di belakang Tuan Hwang yang sedari tadi duduk di ranjang bersama Felix. 

"kau bertanya apa mauku kan Hyunjin? aku akan melepaskan Felix untukmu, asal lakukan dengan Jeongin di depanku, sekarang!" Tuan Hwang menyunggingkan senyum miring, sembari membelai pelan pipi kanan Felix, menunggu reaksi Hyunjin yang langsung melotot tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

Hide and Seek {HyunLix}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang