CH 17 END 🔞

1K 63 19
                                    

Apa? Hyunjin akan melepaskan begitu saja ayahnya setelah semua yang telah terjadi? Minho tak habis fikir dengan Hyunjin.

"YAAK! KAU SINTING HYUNJIN!"

Hyunjin menulikan telinganya kali ini, ia benar-benar tidak sampai hati untuk membunuh ayahnya sendiri. Kemana keberanian, dendam dan amarah yang sudah Hyunjin tumpuk selama bertahun-tahun ini pergi? Di saat kesempatan sudah di depan mata, ia menjadi luluh, rasa belas kasihan itu muncul menghancurkan semua dendam kesumatnya.

"aku benar-benar akan mengampuni semua dosa yang telah kau lakukan ayah, asal kau benar-benar merubah sikapmu, dan melepaskan Felix serta Minho, dan berjanjilah untuk tidak lagi mengusikku" 

Hyunjin mengehela nafas panjang dan berat, menurunkan senjatanya, menunggu respon dari Tuan Hwang yang hanya terdiam sembari memegangi dadanya yang terus mengeluarkan darah.

"a-aku.."

Tuan Hwang terbata, nyeri di dadanya semakin menusuk, akalnya  berusaha meproses setiap kata dari anaknya

"Turunkan ego anda Tuan Hwang, saya mohon"

Mereka berempat menoleh ke arah suara, Bangchan dan Jisung telah membuka pintu kamar Tuan Hwang, dengan wajah babak belur, sepertinya mereka berdua berhasil membereskan anak buah Tuan Hwang dan anak buah Changbin.

"saya menghormati Anda sudah seperti ayah saya sendiri, namun perbuatan anda kali ini saya pun tidak mendukungnya, saya tahu anda menyayangi Tuan Muda melebihi apapun" Bangchan melanjutkan kalimatnya

Tuan Hwang memejamkan matanya, menengadahkan kepalanya.

"a-aku ingin Hy-Hyunjin bahagia" Tuan Hwang berkata lirih

"kebahagianku ada pada Felix ayah, kebahagianku tinggal itu saja setelah kau renggut Ibu dariku" Hyunjin menjawab, suaranya masih bergetar, ia masih dendam, Hyunjin tak pernah bohong

"membunuhmu hanya akan menjadikanku sama sepertimu, dan aku yakin Ibu tidak akan suka"

Tuan Hwang menatap Hyunjin lamat, baru merasakan anaknya sudah benar-benar dewasa sekarang, ia menyesal telah kehilangan waktu bertahun-tahun sampai tak sadar Hyunjin sudah menjadi sedewasa ini. 

"maafkan aku, Hyunjina" Tuan Hwang menudukkan kepalanya dalam

Hyunjin tersenyum kecil, melempar senjata yang sedari tadi ia genggam ke luar jendela. Ia tak membutuhkannya lagi sekarang.

.

.

Hyunjin memeluk Felix erat, menciumi berkali-kali pucuk kepala kekasihnya itu, mengusap lembut peluh keringat dan lelehan air mata yang tak berhenti mengalir dari kedua manik Felix.

"jangan menangis terus sayang" Hyunjin tersenyum lembut, memandangi wajah Felix dengan hidung memerah dan mata sembab

"terima kasih Hyunjin" Felix berusaha menghentikan isakannya, tersenyum tulus menatap Hyunjin.

Keduanya kini memandangi beberapa mobil ambulance pribadi milik keluarga Hwang menjauh dari kediaman Tuan Hwang. Jeongin, Tuan Hwang dan anak buahnya membutuhkan tindakan medis dan perawatan. Mereka semua akan dirawat di rumah sakit pribadi milik keluarga.

Hyunjin menoleh saat bahunya ditepuk pelan dari belakang. Bangchan tersenyum kecil, "terima kasih Tuan Muda untuk kemurahan hatimu"

Mendengar pujian itu Hyunjin hanya mendecih main-main, "hentikan Bangchan, dan berhenti memanggilku Tuan Muda"

Bangchan tertawa, "sampai kapanpun kau tetap anak Tuan Hwang, karena itu aku akan tetap memanggilmu Tuan Muda" 

"terserah kau saja" Hyunjin sudah malas menanggapi, memilih  mengeratkan rangkulannya pada bahu sempit Felix yang menggigil kedinginan.

Hide and Seek {HyunLix}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang