11

29 2 0
                                    

Happy Reading

Arga dan Apta duduk bersama mereka sedang berada di taman belakang sekolah sedang menikmati kebersamaan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arga dan Apta duduk bersama mereka sedang berada di taman belakang sekolah sedang menikmati kebersamaan mereka. Apta menyandarkan kepala di bahu Arga sambil memainkan tangan kekasihnya dengan lembut Meskipun Arga sibuk dengan ponselnya, dia berusaha untuk tidak mengganggu momen mereka Namun, urusan tentang turnamen basket sebagai kapten tim membuatnya harus fokus pada ponsel

Apta, yang memahami situasi Arga, menunggu dengan sabar. Dia mengelus tangan Arga lalu memanggilnya pelan "Arga"

"Hmm, kenapa? Bosan ya?" Arga menengok ke kekasihnya dengan senyum

Apta menggeleng pelan "Mau nanya" cicitnya sambil tetap mengelus tangan Arga

"Mau nanya apa, honey? Ngomong aja" jawab Arga, menaruh ponselnya dan merapikan rambut Apta yang sedikit berantakan Apta pun memperbaiki posisi duduknya agar bisa melihat wajah tampan Arga dengan lebih leluasa Dengan tangan yang mengelus rahang Arga, dia bertanya "Kenapa kamu mau sih pacaran bertiga?"

Arga tersenyum lembut dan menarik Apta ke pangkuannya. "It's okay dear, Aku nggak masalah kalau kita pacaran bertiga Arka itu kembaranku, dan aku tahu bagaimana sikap dan tingkah lakunya"

"Kamu nggak sakit hati?" Apta bertanya ragu

"Listen to me, baby" Arga menjelaskan dengan sabar "Dari kecil, Arka selalu ngalah sama aku. Dia selalu mengutamakan aku Jadi kalau dia mau pacaran bertiga juga aku nggak apa-apa"

Penjelasan Arga membuat Apta lega Dia memeluk erat tubuh kekasihnya dan mengecup bibirnya dengan penuh kasih. Di tengah keromantisan mereka, dua perempuan menghampiri "Sorry ngeganggu waktunya," ucap Naya, membuat Apta dan Arga menengok

Apta membalikkan badan, masih duduk di pangkuan Arga "Ada apa, Nay?" tanyanya agak canggung

"Aku mau bicara sebentar sama Arga, boleh kan?" Naya meminta izin. Apta merasa ini urgent jadi dia mengizinkan. Setelah turun dari pangkuan Arga Apta tersenyum mengangguk Arga yang mendapat pesetujuan lalu mengikuti Naya. Tersisa Adya dan Apta yang duduk bersebelahan meskipun agak     canggung

"Udah lama pacarannya?" tanya Adya datar

"Emm, baru," jawab Apta canggung sambil melirik ke Adya yang datar tanpa ekspresi. Mereka terdiam selama beberapa menit hingga akhirnya Arga dan Naya kembali menghampiri mereka

Apta, yang awalnya ceria, menjadi bingung melihat ekspresi marah di wajah Arga dan kesedihan di wajah Naya. "Yuk ke kelas, bentar lagi bel," kata Arga sambil menggenggam tangan Apta. Mereka pun melangkah bersama menuju kelas, meninggalkan rasa penasaran yang menggantung di benak Apta

di sepanjang pembelajaran apta kelihatan tidak fokus ia ingin sekali menanyakan perihal kemarahan itu namun karena bell ia jadi tak bisa menanyakan hal itu, pikiran² negatif mulai bermunculan apta sangat ingin menepis pemikiran jelek itu, ia menghela nafas cape dengan pikiran nya sendiri

di sepanjang pembelajaran apta kelihatan tidak fokus ia ingin sekali menanyakan perihal kemarahan itu namun karena bell ia jadi tak bisa menanyakan hal itu, pikiran² negatif mulai bermunculan apta sangat ingin menepis pemikiran jelek itu, ia mengh...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apta, woiii!" Glen melambaikan tangan di depan wajah Apta, yang masih asyik melamun. Suara kelas yang berisik saat istirahat tidak mampu membangunkannya dari dunia khayalannya

Apta tersentak. "eh sorry gw lgi ngelamun," katanya sambil segera merapikan buku-buku di mejanya. Glen hanya menggelengkan kepala, sudah lelah dengan tingkah laku temannya itu

"Eh, Glen. Gw udah ngasih tau kan ke lu?" tanya Apta saat mereka berjalan ke kantin

"Oh, berarti belum. Gw pacaran sama Arka dan Arga," ucap Apta santai. Glen mengangguk, tetapi baru beberapa langkah kemudian ia berhenti. Apta juga ikut berhenti

"Tunggu, lu pacaran sama Arka atau Arga?" tanya Glen masih dengan alisnya dikerutkan, bingung ny glen tau apta akan berpacaran tapi hanya dengan satu orang tidak mungkin dua kan

"Kalau bisa dua, kenapa harus satu?" pamer Apta dengan senyum mengejek

Glen menutup mulutnya, benar-benar kaget. Melihat reaksi Glen yang tercengang, Apta tertawa puas. "Udah lebay lu. Banyak yang lebih dari pada gw," kata apta sambil menarik glen agar terus berjalan ke kantin

Setelah duduk dan memesan makanan, mereka menunggu sambil bermain ponsel. Apta menaruh handphone-nya di meja dan menatap Glen sambil menghela nafas

"Len, gw khawatir deh," keluh Apta

Glen langsung mematikan ponselnya dan menaruh di meja. "Khawatir kenapa?"

"Itu loh tadi pagi pas gw lagi berduaan sama Arga, tiba-tiba si Naya datang Dia ijin ke gw mau ngobrol sebentar ke arga, gw ijinin lah siapa tau kan penting," kata Apta

"Hmmm, lalu?" Glen menyimak tanpa memotong cerita Apta

"Pas baliknya, ekspresi Arga marah sedangkan si Naya sedih. Gw jadi curiga, takut di antara mereka ada apa-apa" cerita Apta dengan wajah lesu ia sandarkan tubuh ny kedinding

Glen mengangguk, mengerti kekhawatiran temannya "Coba deh lu tanya baik-baik ke si Arga dulu. Tapi kalau dia nggak mau ngomong, lu cari tahu aja ke si Arka hubungan si Naya sama si Arga itu apa"

Apta mengangguk, paham. Ia tak mau menunggu lama, langsung menelpon Arga. Setelah sedikit menunggu, Arga akhirnya mengangkat

"Ya, kenapa sayang?" Apta mendengar suara berisik dari pelatih yang sibuk melatih anggota basket apta menyimpulkan  bahwa pacar nya itu sedang latihan

"Hmmm, kamu sudah makan belum?" tanya Apta

"Belum, tapi sebentar lagi istirahat buat makan
Emang kenapa?" balas Arga

"Aku kesana ya, bawa bekal buat kamu sekalian nemenin makan," senyum Apta mengembang mendengar kekehan Arga

"Iyaa, kesini aja sekalian aku kenalin kamu ke anggota biar pada tau kamu itu pacar aku," gombal Arga di telepon

"Ihh dasar gombal, pasti belajar dari Arka kan," ucap Apta sebal, berbeda dengan raut wajahnya yang senang digombali

"Udah ah, aku mau makan dulu. Semangat ya latihannya," ucap Apta semangat, membuat Arga salah tingkah dan makin semangat latihan

Di saat Apta sedang menelepon, Glen mendengus malas mendengar temannya yang sedang bucin. Walaupun cuma bertelepon, ia merasa seperti menjadi nyamuk

Setelah Apta selesai makan, ia buru-buru bersiap kembali ke kelas untuk mengambil bekal yang ia buat dengan susah payah. Meski masih dibantu oleh Bi Ayu, Apta merasa bangga karena berhasil membuat dua kotak bekal, satu untuk Arka dan satu lagi untuk Arga. Ia tidak ingin pilih kasih, jadi ia memastikan keduanya mendapatkan perhatian yang sama. Di sepanjang perjalanan, Apta bersiul, merasa suasana hatinya sangat baik, terutama setelah mengetahui bahwa Arga akan memperkenalkannya kepada anggota timnya sebagai pacar

Cuaca hari itu sangat cerah, cocok dengan suasana hati Apta yang sedang berbunga-bunga. Memang, akhir-akhir ini cuaca selalu cerah karena sudah memasuki musim panas. Sesampainya di lapangan basket, Apta melihat sekeliling. Rupanya, anak-anak basket sedang beristirahat di bawah pohon rindang di mana tersedia bangku panjang







*akhir nya update jugaaa dari kemarin aku mau up lupa lupa muluu 🤧 kaya ny sekarang bakal double update deh  sebagai permintaa maaf 😉, eeh tapi ga janji deh

GARDEN'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang