17

21 4 4
                                    

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Apta mengembuskan napas panjang. Saat ini, dia sedang berada di taman belakang sekolah. Tubuhnya ia sandarkan ke tempat duduk, dan kepalanya ia dongakkan, melihat hamparan awan. Beberapa hari ini, dia sering dijahili—atau mungkin sudah termasuk dibully? Mulai dari baju olahraganya yang hilang dan tiba-tiba ada di gudang belakang sekolah, loker yang jadi tempat sampah, dan banyak lagi. Apta memijat pelipis dahinya, sudah pusing mencari tahu siapa dalang di balik semua ini

" Perasaan gue nggak salah apa-apa deh" pikir Apta Mau cerita ke pacar, mereka sibuk demo ekskul Pikiran-pikirannya terus berkecamuk saat tiba-tiba ia merasakan pipinya membeku kedinginan Cewek berambut pendek itu tersenyum lalu duduk di sebelahnya sambil memberi minuman kaleng

"Awas, jangan kebanyakan ngelamun, ntar kesambet loh" kata Naya

Apta yang sedang minum menggeleng "Bukan ngelamun, tapi tepatnya lagi berdiskusi sama otak"

Naya tertawa kecil lalu ikut menyandarkan tubuhnya "Gimana rasanya pacaran sama si kembar?" tanyanya sambil mengusap-ngusap kaleng minuman yang dibawanya

"Enak nggak enak sih," jawab Apta, pandangannya masih mengarah ke depan.

"Enaknya apa? Nggak enaknya apa?"

Apta tersenyum kecil "Mereka manja banget kalau di rumah. Apalagi kalau gue mau pulang, bisa-bisa dipeluk sampai nggak bisa napas," katanya sambil terkekeh mengingat kelakuan pacarnya yang seperti anak kecil yang tidak mau ditinggal

"Nggak enaknya pas mereka lagi rebutan Yaa... walaupun nggak sampai berantem sih, tapi tetap aja gue jadi harus ngebujuk keduanya biar akur" tambahnya sambil menghela napas panjang lagi

Naya tertawa pelan. "Emang mereka dari dulu sikapnya nggak pernah berubah. Gue udah lama banget temenan sama mereka, bukan dari kecil lagi malah dari orok," katanya sambil menegak minuman kalengnya sampai habis. "Dan dulu juga gue pernah suka sama Arga, tapi sebentar karena keburu gue sekolah di luar negeri"

Kami masih terus menatap ke arah depan, dengan keduanya diam sejenak menikmati angin yang terus berhembus.

"Terus sampai sekarang masih suka?" tanyaku, menoleh ke arah Naya

Naya tertawa. "Ya nggak lah, masa suka sama pacar orang Lagipula gue udah punya inceran" katanya sambil tersenyum dan menaik-turunkan alisnya. Aku yang melihatnya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala

Setelah percakapan itu, kami sibuk dengan pikiran masing-masing. Sampai akhirnya aku berkata, "Nay, kalau ada orang yang nggak suka sama lu terus si orang sampai ngejailin tapi udah termasuk tingkat bully dan di situ lu nggak tahu kesalahan lu apa, terus lu gimana?"

Naya yang diberi pertanyaan seperti itu menoleh dengan raut ekspresi menyipitkan mata. "Lu dibully sama siapa?"

apta menggulung bibirku ke dalam. "Nggak tahu, tapi akhir-akhir ini sering banget kejadian loker gue dipenuhi sampah terus baju olahraga gue ilang, taunya pas dicari ada di dalam gudang, mana dijadiin keset lagi" keluhku

Naya mengangguk paham. "Kayaknya ada yang nggak suka deh sama lu."

"Siapa ya? Perasaan gue nggak ngelakuin apa-apa deh tapi kok bisa ada yang nggak suka," keluhku yang sudah mulai frustasi mencari letak kesalahannya

"Terus lu udah ngomong ke kembar?" tanya Naya serius.

"Gue nggak enak, mereka berdua lagi sibuk ngurus demo ekskul, gue nggak mau ganggu," jawab apta ekpresi yang dari tadi biasa saja menjadi sendu

Naya mengangguk paham. Ia membawa jarinya mengetuk dagu, ikut memikirkan jalan solusi. Setelah beberapa saat, ia menjentikkan jarinya. "Gue punya temen anak broadcasting yang kebetulan pegang kunci bagian keamanan"

apta mengernyit "Loh kok bisa sih pegang kunci keamanan? Bukannya nggak boleh dipegang sembarang orang ya?"

Naya tersenyum, menaikkan sudut bibirnya "Dia punya orang dalam"

"Oh," sahutku Pantas saja punya akses ke mana saja "Terus ngapain ke ruang keamanan?"

Naya menjentikkan dahiku. "Ya kita lihat CCTV siapa orang yang memenuhi loker lu sama sampah"

naya berajak dari tempat duduk nya menghadap apta sambil menepuk kedua bahu apta dengan semangat membara. "Oke fiks, pulang sekolah nanti gw nyamper kekelas lu kita harus liat cctv biar tau siapa dalang di balik ini" ucap naya penuh percaya diri akan rencana nya yang entah berhasil atau tidak





















*akhirnya update juga udah hampir seminggu ga update🙃

GARDEN'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang