.

1.8K 161 16
                                    

Setelah memarkirkan mobilnya di basement apartemen Agil, Menhan keluar lebih dulu mengambil barang belanjaan Agil.

"Udah semuanya? Ayo masuk" ucap Agil menggandeng lengan Menhan menuju kamar apartemennya.

Setelah sampai Agil berjalan masuk lebih untuk menyalakan lampu ruangan nya. Memperlihatkan isi apartemennya yang rapi.

"Ini mau di taruh mana?"

"Taruh aja di sofa, aku mau mandi dulu." Kata Agil meninggalkan ruang tamu menuju kamar nya. Menhan menaruh belanjaan Agil, lalu mengikuti Agil ke kamarnya.

Menhan melihat lampu kamar mandi menyala menandakan Agil ada di dalam, jadi dia memilih merebahkan tubuhnya di kasur Agil dan memejamkan matanya.

Klek (suara pintu di buka)

Agil berjalan keluar kamar mandi  dengan pakaian tidurnya, melihat Menhan yang merebahkan tubuhnya di kasurnya dengan nyaman. Masih menggunakan pakaian kantornya. Lalu memutuskan untuk membangunkan nya.

"Sayang, ganti baju dulu sana. Sini aku bantu bukain dasinya."

Menhan yang mendengar penuturan Agil mulai beranjak dari posisi berbaringnya untuk duduk di tepi kasur, sambil memijat pangkal hidungnya.

Agil yang melihat itu berjalan mendekati menhan, berdiri di depan kekasihnya itu. Membantu memijat kepala Menhan.

"Lagi pusing ya, kamu ganti baju dulu sana biar gak gerah. Aku mau masak dulu ya." Ucap Agil sambil mengelus surai putih itu lembut.

"Setelah makan baru kita istirahat." Lanjut Agil menarik Menhan untuk berdiri, mambantu melepas jas dan dasi yang Menhan pakai.

Sedangkan Menhan hanya memperhatikan Agil yang mulai melepas dasinya. Tangan kekarnya ia bawa untuk merengkuh pinggang ramping Agil, menarik tubuh itu lebih dekat dengan nya.

Agil mengangkat pandangannya, melihat Menhan yang menunduk menatap nya teduh. Tangannya ia bawa untuk menangkup wajah tegas dengan gurat lelah milik Menhan, mengusap nya lembut. Pandangan nya ia bawa pada bibir sang dominan sebelum ia dekat kan bibir manisnya untuk mengecup singkat bibir menhan.

Menhan di buat tersenyum dengan tingkah manis Agil, menunduk singkat untuk membalas kecupan Agil.

"Makasih sayang"

"Sama-sama" ucap Agil sambil tersenyum manis, membuat Menhan mempererat rengkuhannya di pinggang Agil.

"Lepas dulu, aku mau siapin baju buat kamu" ucap Agil mulai melepaskan diri dari rengkuhan menhan. Berjalan ke arah lemarinya.

Agil membuka lemarinya yang berisi bajunya dan baju Menhan, karena Menhan lebih sering pulang ke apartemen Agil daripada ke mansion milik nya.

"Udah mandi sana, aku mau masak dulu. Kamu mau makan apa?"

"Pasta kayak nya enak buat malam ini" ucap Menhan, mulai berjalan ke kamar mandi.

Agil hanya mengangguk, berjalan ke luar kamar nya menuju dapur mulai mencari bahan-bahan untuk membuat pasta.

Beberapa menit ia mengerjakan tugas nya untuk memasak tiba-tiba ada tangan yang melingkar i pinggang nya. Membuatnya hampir memukul orang di belakangnya.

"Mau di bantu?" Tanya Menhan basa basi, karena jujur ia tidak bisa memasak.

"Gak usah, kamu duduk aja di meja makan ini udah mau selesai kok."

Menhan menggelengkan kepala, mulai mengecupi tengkuk agil dekat dengan kelenjar aromanya. Agil yang melihat Menhan mulai tidak terkontrol karena aroma memukul kepalanya, bukan nya jera Menhan malah terkekeh mulai menghirup rakus feromon Agil.

Mayor's Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang