.

1.4K 144 23
                                    

Saat mereka sampai di city hall, mereka mendapati Marcel yang tengah berdiri berbincang dengan beberapa polisi. Marcel yang melihat kedatangan mereka mulai pamit pada rekan nya untuk mengantar mereka ke dalam.

"Udah di tunggu di ruang rapat." Kata Marcel memimpin jalan menuju ruang rapat.

Rion bersiul mendengar perkataan Marcel, seberapa tinggi pangkat kekasih Agil sampai bisa menggunakan fasilitas city hall dengan seenaknya.

Mereka memasuki ruang rapat, mendapati para petinggi kota di dalamnya. Rion bisa melihat pak Ano komisaris kepolisian,pak Martin pemilik mekanik dan pak Rafael pemilik Lux bar. Dan ada satu orang lagi yang membelakangi mereka, menatap ke arah luar jendela.

"Apa nih," bisik krow pada Garin, yang juga menatap sekeliling bingung.
Garin menatap balik krow.

"Nih kalo kita buat masalah mati nih kita." Balas Garin, krow yang mendengar itu menelan ludah gugup.

"Silahkan duduk."

Rion mendudukkan dirinya, di susul yang lain kecuali Makoto dan Riji yang sigap berdiri di belakang Rion.

Rion menatap punggung orang yang masih menatap ke luar jendela, sebelum orang itu berbalik membalas tatapan Rion. Yang lain hanya melongo menatap Menhan yang sedang beradu tatap dengan Rion.

Menhan mendudukkan kan dirinya bersebrangan dengan Rion yang masih menatap ke arahnya. Rion memutuskan pandangan nya lalu menatap ke arah Marcel yang ada di sampingnya.

"Eh, gue mau ketemu sama pacarnya Agil anjir bukan sama walikota!" Bisik Rion agak ngegas.

Marcel mengerutkan alisnya, menatap Rion bingung.

"kan pak Menhan pacar nya pak Agil," balas Marcel seadanya.

"HAH?" Mereka menatap Marcel kaget, bagaimana bisa Agil yang kelakuannya seperti anomali, mendapatkan kesempatan menjadi kekasih seorang walikota.

Rion berdehem untuk menyadarkan yang lain sebelum kembali menatap ke arah Menhan.

"Anda Rion Kenzo betul?" Tanya Menhan memastikan.

"Saya Rion Kenzo senang bertemu dengan anda."

Menhan mengangguk, menatap satu persatu orang dalam ruangan tersebut sebelum kembali menatap ke arah Rion.

"Apa tujuan anda menemui saya?"

"Begini pak, saya tidak mau banyak basa-basi. Kita memiliki tujuan yang sama disini, saya ingin mengajak anda bekerjasama dalam pencarian ini. Agil juga bagian dari keluarga kami dan omega saya, yang tengah di culik sekarang sedang mengandung anak saya." Ucap Rion geram, kemarahan kembali melonjak di dalam dirinya.

Menhan menggeram mendengar omega yang di culik bersama Agil sama-sama sedang mengandung.

"Sial!" Desis Ano menendang tembok yang berada di belakangnya.

Martin menghela nafas pusing, bagaimana keadaan bisa semakin menjadi buruk, sedang kan Rafael sendiri sudah memijat pelipisnya.

"Agil juga tengah mengandung." Celetuk Menhan, membuat Rion melotot tajam.

Mengetahui kedua omega itu tengah mengandung membuat mereka semakin gerem, gelombang amarah mulai membanjiri mereka seperti tsunami.

"Saya terima ajakan anda," ucap Menhan mulai berdiri menghampiri Rion, di ikuti yang lain mulai mundur memberikan para pemimpin itu ruang.

"Kalian dari Bad side pasti punya banyak relasi dan kenalan," menhan mengambil koper di tangan Ano, menaruhnya di depan Rion. Mereka di buat terkejut dengan jumlah uang di dalamnya.

Mayor's Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang