.

1.5K 141 52
                                    

(kanpol dua Minggu kemudian)

Agil berlari menuju ke kamar mandi, meninggalkan airuma yang sedang berdiskusi dengannya. Melihat Agil berlari Airuma segera bangkit dan menyusul Agil ke kamar mandi.

"Gil, you good?" Airuma segera memijat tengkuk agil untuk membantunya memuntahkan isi perut nya.

Agil hanya mengangguk menyeka mulutnya, lalu di bantu berjalan ke wastafel oleh Airuma untuk berkumur.

Mulut nya terasa pahit dan perut nya terasa seperti di kocok, beberapa hari ini Agil merasa gampang lelah dan mual membuatnya kurang fokus dalam bekerja.

"Lu gapapa?" Tanya Airuma memastikan.

"Gapapa cuma pusing sama mual, yuk balik mungkin pak Zilla udah balik." Agil menarik tangan Airuma untuk kembali ke ruangannya.

"Lu yakin lu baik-baik aja, wajah lu udah kayak mayat bro" ucap Airuma memandangi wajah Agil, bibir yang biasa merona sekarang pucat pasi.

"Baik gue,"

"Nanti ada rapat petinggi kan?" Tanya Agil, membuka lemari arsip nya untuk mengambil berkas laporan misinya beberapa hari ini dengan para bawahannya.

"Iya, kita bakal diskusi in tentang hilangnya orang-orang akhir-akhir ini." Airuma menghela nafas mengingat laporan orang hilang semakin bertambah.

"Udah ada petunjuk?"

Airuma menggeleng kan kepala, ia pusing sendiri memikirkan kasus ini.

"Kita tunggu pak Zilla, katanya dia nemuin sesuatu" ucap Airuma memeriksa ponsel nya.

Agil hanya mengangguk, beberapa menit kemudian mereka mendengar suara helikopter yang mendarat di helipad di atap kantor kepolisian, menandakan Zilla sudah kembali dari penyelidikannya.

Zilla memasuki ruang Agil membawa beberapa berkas dan beberapa kantong plastik berisi suatu.

"Gimana ada hasil?" Tanya Airuma mendekati Zilla yang tengah menaruh bawaannya di meja Agil.

Sedangkan Agil mengamati barang yang Zilla bawa, yang paling menarik perhatian adalah kantong plastik berisi botol kaca kecil berisi cairan dan benda seperti kelenjar atau semacam daging.

"Ini kelenjar aroma yang di ambil dari tubuh orang-orang yang hilang," Zilla angkat bicara lebih dulu saat melihat dua omega kesayangan nya terlihat bingung. Zilla bisa melihat Airuma dan Agil meringis mendengar ucapannya.

"Lebih tepatnya kelenjar aroma omega" lanjut Zilla membuat kedua reflek memegang tengkuk masing-masing.

"Gimana-gimana?" Tanya Agil memastikan ia dan Airuma saling melempar pandangan penasaran dan ngeri.

"Setelah di selidiki, orang-orang yang hilang memiliki gender omega tidak ada yang alpha atau pun beta" Zilla membuka berkas yang ia bawa, menunjukkan data dari orang-orang yang hilang. Data itu menunjukkan semua nya memiliki gender omega.

Agil mengambil berkas di tangan Zilla untuk membacanya lebih lanjut.

"Jadi ini" tunjuk Airuma pada barang-barang yang di bawa Zilla, Zilla hanya mengangguk mengerti apa yang akan di tanyakan Airuma.

Airuma merasa mual ia langsung berlari menuju kamar mandi untuk memuntahkan makanan siangnya. Sedangkan Agil sudah memijat pelipisnya merasa pusing dan mual tapi ia menahannya.

"Bisa jelasin rinciannya?" Tanya Airuma setelah kembali dari kamar mandi dengan wajah pucat.

Zilla mengarahkan Agil dan Airuma untuk duduk di sofa agar lebih nyaman.

"Ada laporan penyelundupan barang ilegal di pelabuhan saat aku lagi ngelakuin penyelidikan di TKP saat korban terakhir terlihat. Tim aku di suruh bantu grebek mereka, pas kami Dateng udah pada open fire jadi kita bantu. kami menang udah jelas sih kalo soal ini," ucap Zilla membanggakan aksinya dan tim nya, sedangkan Agil dan Airuma menatap nya males.

Mayor's Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang