.

1.2K 117 20
                                    

Menhan memarkirkan mobilnya asal di depan mekanik dan melihat Ano yang tengah di kejar oleh Jaka yang membawa kunci inggris mengelilingi halaman depan mekanik, yang di selingi teriakan Jaka untuk menyuruh Ano untuk berhenti.

Menhan memarkirkan mobilnya asal di depan mekanik dan melihat Ano yang tengah di kejar oleh Jaka yang membawa kunci inggris mengelilingi halaman depan mekanik, yang di selingi teriakan Jaka untuk menyuruh Ano untuk berhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menhan yang melihat itu tertawa keras sedangkan Agil tersenyum geli melihat atasannya yang terlihat tersiksa.

"Help me, my brother!" Teriak Ano jengkel ketika melihat Menhan yang tengah mentertawakan nya.

"Ayo Jak semangat! Siapa suruh dia ngegrepe mamah mu tadi malem!" Kompor Rafael, Menhan yang mendengar itu menghentikan tawanya memproses apa yang baru saja ia dengar.

'grepe? Ngegrepe? Ano ngegrepe? Martin?' batin Menhan loading.

"WOI ANO LU SEMALAM NGAPAIN AJA ANJING!" Teriak Menhan setelah sadar dari lamunannya.

"Gue gak ngapa-ngapain jing!" Teriak Ano frustasi berusaha menghindar dari pukulan dari Jaka yang semakin membabi buta setelah mendengar komporan Rafael.

'RAFAEL SIALAN!' batin Ano frustasi dengan temannya yang satu itu.

"Yang bener aja lu! Sini ngomong depan gue!" Ucap Menhan, ikut mengejar Ano mengelilingi halaman depan mekanik.

Martin yang melihat Menhan ikut serta dalam acara kejar-kejaran menghela nafas panjang menoleh kearah Rafael yang tengah tertawa tanpa suara.

"Rafael!"

"Iya?" Tanya Rafael sambil menyeka air matanya yang keluar karena tertawa.

"Ini dari kapan mulainya?" Tanya Agil yang berdiri di samping Martin.

"Sedari gue ngirim tu foto ke grup," ucap Rafael terengah-engah setelah tertawa.

"Ponselku tadi dibawa Jaka, tau-tau anaknya udah tantrum duluan ngerengek gak mau punya papah katanya." Ucap Martin masih memperhatikan aksi kejar-kejaran ketiganya.

"Kebetulan pak Ano mampir ke mekanik buat benerin mobil dan ini hasilnya."

Agil mengangguk,

"Si Jaka hebat juga, bisa nyeimbangi pak Ano sama pak Menhan. Gak ada rencana buat di masukin ke polisian?" Tanya Agil yang memperlihatkan Jaka yang semangat mengejar pak Ano, sesekali pukulan Jaka mengenai punggung pak Ano membuat Agil meringis.

"Terserah anaknya sih kalo itu," jawab Martin yang mulai jengah dengan pemandangan di depannya.

"El, lepas." Ucap Martin.

"Lu mau ngapain," tanya Rafael yang sedari tadi memegang i Martin agar tidak ikut campur.

"Udah lepasin, gue kagak macem-macem." Rafael yang mendengar itu melepaskan genggamannya pada tangan Martin.

Martin berjalan ke depan menjegal ketiga yang kebetulan berlari di depannya, membuat mereka jatuh menindih satu sama lain. Di ikuti tawa dari Rafael dan Agil yang melihat adegan tersebut.

Mayor's Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang