3.

1.4K 144 2
                                    

"Terimakasih ci udah ngasih tumpangan ke flora" ujar flora yang duduk di bangku belakang.

Shani hanya mengangguk sambil melirik flora yang duduk di belakang, adel sejak tadi sudah menyandarkan kepalanya ke kursi entah kenapa dia cukup ngantuk sekarang.

"Del, besok makan yuk di luar" ajak flora mencoba mencairkan suasana yang sedikit suram.

Merasa adel tidak menjawab, shani pun melirik kearah adel yang terlihat seperti tertidur.

"Del?" Panggil flora sekali lagi.

"Flo, adelnya tidur kayaknya" ujar shani yang membuat flora diam.

Flora mengangguk mengerti sambil sesekali melirik adel yang tetap saja diam, sepanjang jalan shani tidak berhenti melirik adel yang masih saja diam seperti tidur.

"Flo?" Panggil shani yang membuat flora menatap kearah kapten jkt48 itu.

"Iya ci?"

"Kamu dan adel dekat banget yah, kok bisa tahan berteman dengan adek cici yang kayak bocil gini" ujar shani yang membuat flora tertawa.

"Adel sebenarnya tidak sebocil itu ci, adel itu perhatian bahkan saat flora hanya diam, adel tau kalau flora sedang ada beban pikiran" ujar flora yang membuat shani mendengarkan curhat sahabat adeknya itu "adel selalu ngalah sama aku ci, aku bahkan sempat mikir yang tua di sini siapa?" Ujarnya sambil tertawa.

Shanj tersenyum lagi-lagi melirik adel yang nyaman banget tidurnya.

"Maafin adel yah kalau adel suka bikin rusuh" ujar shani yang membuat flora tertawa mengangguk.

"Kami bahkan bersyukur adel ada di gen kami ci, adel punya warna tersendiri di pertemanan kami, dan flora pikir jika adel tidak ada, mungkin JMT tidak seasik sekarang" flora melirik adel di depan "itu kenapa kami selalu nyariin adel kalau adelnya tidak ada kabar"

Shani mengangguk mengerti, pertemanan mereka sangat tulus, tapi bagaimana respon mereka jika tau adel ingin keluar dari JKT? Shani tersenyum sendu membayangkannya.

"Ci, boleh nggak cici janji sama flora?" Shani melirik flora lewat cermin didepannya.

"Kenapa flo?"

Flora tersenyum "flora minta sama cici untuk ngasih tau kabar adel kalau adelnya tidak ada kabar yah! Flora takut adel berubah, ci!"

Shani terdiam sambil menatap kedepan, dia tidak bisa janjiin itu tapi bagaimana mengatakannya.

"Ci?"

Shani tersenyum "adel tidak akan berubah, flo! Adel bilang kalau hidupnya ada sama kamu, tidak mungkin kan dia akan berubah kalau hidupnya ajah dia percayakan sama kamu" flora terdiam.

Seharusnya flora senang karena adel tidak pernah mengingkari kata-katanya, tapi kenapa rasanya ada yang aneh? Flora tidak tau, dia hanya tersenyum mendengar ucapan shani padanya.

Mobil pun berhenti di apartemen Flora, flora melirik kearah adel yang bahkan belum bangun saat mobil berhenti, selelah itu kah? Flora mencoba memaklumi lalu turun dari mobil.

"Terimakasih ci" ujarnya yang diangguki senyum oleh shani.

Mobil pun menjauh membuat flora ikut melangkah masuk kedalam gedung apartemennya.

"Dek, kamu beruntung punya sahabat yang tulus" ujar shani sambil melirik adel yang masih saja dengan posisi yang sama, shani tersenyum lalu menepikan mobilnya.

Shani mencoba memperbaiki posisi tidur adel biar lebih nyaman, tapi alangkah kagetnya dia saat melihat adel sudah penuh dengan darah yang menetes.

"Del, del?" Panggil shani tapi tidak ada jawaban dari adel.

HUG ME "Jiwaru Days" ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang