Pagi-pagi sekali jinan sudah rapih dengan pakaiannya, dia bahkan sudah menyiapkan makanan untuk sang kakak yang belum keluar kamar.
Jinan menatap kearah kamar shani, menyimpan makanannya lalu berjalan menuju kamar tersebut.
Tok Tok
"Ci, udah bangun?" Ucap jinan dari balik pintu.
Ceklek
Pintu terbuka menampilkan shani yang juga telah selesai dengan pakaian santainya.
"Mau kemana, nan?" Tanya shani saat melihat penampilan sang adik yang sudah rapi.
"Mau ke Singapura,ci! Prof minta aku datang, ini juga permintaan aku sih yang baru di acc" jelasnya sambil berjalan kearah meja makan.
Shani ikut di samping jinan, mendengarkan perkataan sang adik lalu mengangguk mengerti.
"Berapa lama?" Tanyanya sambil duduk di kursi.
Posisi mereka saat ini berhadapan,
"1 minggu? Entah sih ci, bisa cepat bisa lama" ujar jinan lalu menuangkan air minum ke gelasnya.
Shani lagi-lagi mengangguk "oh gitu, ya bagus deh itu artinya cici tidak akan khawatir ninggalin kamu" ujar shani yang membuat jinan menatapnya "cici ada jadwal di luar Jakarta selama beberapa hari, jadwal JKT sih"
Kali ini jinan yang mengangguk mengerti, kehidupan mereka memang hanya seperti itu. Saling menanyakan jadwal, lalu selesai.
"Kamu tidak telfonan dengan mama?" Tanya shani yang di gelengi jinan.
"Kenapa ci?" Shani menatap jinan diam sebelum kembali berbicara.
"Dua hari lalu mama nelfon cici, nanyain kamu yang tidak pernah nelfon mama, kalau di telfon juga nggak pernah angkat" ujar shani yang membuat jinan tersenyum cengir.
"Sibuk, ci! Nanti deh jinan telfon mama" ujar jinan yang diangguki shani.
"Sekalian kamu kunjungi mama, kasian mama kesepian itu" ujar shani yang diangguki patuh oleh jinan.
Shani kembali melanjutkan makannya, kali ini tidak ada suara lagi yang terdengar, hanya ada suara sendok dan piring yang saling bertemu.
"Hati-hati! Nanti kabari cici kalau udah mau balik, cici yang akan jemput kamu" ujar shani pada jinan yang kini sudah berada di bandara.
Jinan mengangguk lalu memeluk shani "Kalau ada kesempatan, ayo ketemu mereka barengan" ajak jinan yang di senyumi shani.
"Iya, nanti"
Jinan tersenyum masam, dia tau arti kata nanti dari shani. Nanti menurut shani adalah tidak ada waktu, shani tidak akan datang hanya untuk terluka di Singapura.
Jinan tau bagaimana kerasnya shani menyibukkan diri agar tidak kepikiran lagi dengan negara satu itu.
"Aku pergi ci, bye" ujar jinan sambil melambaikan tangannya kepada shani.
Shani menatap jinan dengan hati yang sakit, jinan yang menjadi adeknya tapi entah bagaimana ceritanya dia yang menjadi penguat untuknya. Jinan bahkan bisa lebih dewasa dari dirinya.
"Cici kuat kok del, hanya saja cici tidak sekuat kamu dan jinan" gumam shani menghapus air matanya lalu pergi meninggalkan bandara.
***
Hari ini member jkt48 memiliki jadwal tour di Surabaya, mereka harus berangkat hari ini agar bisa istirahat dan besok bisa tampil dengan maksimal.
"Nih!" Olla mengulurkan minuman pada flora yang berdiri didepannya sambil memakai maskernya.
Flora melirik olla yang kini menatapnya sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUG ME "Jiwaru Days" ✅️
FanfictionJika memiliki satu permintaan, mungkin dia akan memilih untuk tidak pernah berada ditempat ini. Tempat yang membuat mimpinya menjadi kabur, membuatnya harus melihat kedua saudaranya harus menangis, membuat sang mama yang tidak berhenti membujuknya d...