chapter 8

719 72 6
                                    

Sekyung kini tengah menunggu yiheon di dekat mini market. Senyum nya tak pernah hilang menghiasi wajah manis nya.

Hingga

Brukk

Seseorang menabrakkan bahu nya cukup keras hingga sekyung sedikit limbung kebelakang dan bisa sekyung rasakan sebuah tangan menahan tubuh nya dari belakang, saat ia melihat ke belakang, ternyata sudah ada yiheon di belakangnya.  Sekyung mencoba menatap lelaki itu , namun wajah nya tak terlihat cukup jelas karena topi hitam yang ia gunakan menutupi sebagian wajah nya. Tapi sekyung mengenalnya.

Lelaki itu hanya membungkuk kan badan nya dan segera pergi dari hadapan sekyung dan yiheon ..

" Gwaenchana?" Tanya yiheon

" Mm.. " jawab sekyung seraya tersenyum ia kembali lelaki yang sudah cukup jauh dari mereka berdua.

" Kajja" ajak yiheon  dan di angguki sekyung.

Kedua nya kini berjalan beriringan. Sekyung ingin jalan jalan hari ini .. dalam artian berjalan menggunakan kaki nya. Bukan menggunakan mobil yang sering ia gunakan.

Sesekali sekyung menatap kembali kebelakang meskipun ia tahu lelaki itu sudah tidak terlihat lagi.

Dan jelas gerak gerik nya terbaca oleh song yiheon.

" Kau mengenal nya?" Tanya yiheon membuat sekyung sedikit tersentak di buat nya..

" Yaa? Aaa aniiyaa.. ku rasa aku salah orang" ujar sekyung seraya memainkan jempol nya hingga berdarah, yiheon hanya melirik ke arah tangan sekyung yang terlihat gelisah.

Lalu menatap wajah sekyung dalam diam

Sekyung terdiam saat yiheon mengarahkan tangan nya pada sekyung.

" Apa yang kau lakukan?" Tanya sekyung.

" Gigit saja dengan keras hingga berdarah" ujar yiheon membuat sekyung mundur satu langkah menghindari yiheon.

Sekyung hanya menggeleng kan kepala nya dan menunduk

" Jika begitu berhenti lah melukai tangan mu . Tidak akan ada yang bisa melukai mu selama ada aku.. pegang janji ku" ujar yiheon  

" Nee gomawo" ujar sekyung pelan

" Yiheon.. aku ingin pulang" cicit sekyung.

" Kenapa? Kita belum sampai ketempat tujuan kita" ujar yiheon.

" Kepala ku sakit, rasa nya sangat mual"  ujar sekyung . Yiheon hanya mengangguk dan menatap wajah sekyung yang terlihat sangat pucat..

" Baiklah.. apa kau masih kuat berjalan?" Tanya yiheon. Sekyung mencoba melangkah namun ia malah limbung untung saja yiheon bisa menahan tubuh sekyung.

" Kenapa tidak bilang dari awal jika kau sakit? Ya udah ayo naik ke punggung ku" ujar yiheon seraya berjongkok di depan sekyung .

" Tidak aku tidak mau-"

" Naik atau aku tinggal?" Ujar yiheon datar. Dengan cepat sekyung langsung mendekati punggung yiheon dan mengalungkan tangan nya pada bahu dan leher yiheon.

Yiheon pun bangun dari acara jongkok nya dan mengangkat sekyung yang kini tengah dalam gendongan nya.

Tuan Choi selalu melarang sekyung menaiki angkutan umum..

Mau tak mau yiheon harus membawa sekyung pulang dengan berjalan kaki.

Pelukan sekyung di bahu nya semakin erat . Sekyung sangat gelisah namun mencium aroma parfum yiheon yang sangat maskulin dan menenangkan itu membuat sekyung mulai tenang di gendongan yiheon .

" Yiheon" ujar sekyung.

" Hmm? " Gumam yiheon .

"......"

" Ada apa kyungiee?" Tanya yiheon

" Tidak ada ,Aku hanya ingin memanggil mu saja" jawab sekyung .

Yiheon hanya menganggukkan kepala nya.

" Yiheon"

" Yiheon "

" Song yiheon.. " ujar sekyung tanpa henti, yiheon hanya diam dan membenarkan lagi posisi sekyung di gendongan nya..

" Tidur lah jika kepala mu benar benar sakit " ujar yiheon  membuat pelukan sekyung semakin erat.

" Semua akan baik baik saja.. siapapun dia yang kau lihat hari ini lupakan saja . Lupakan semua nya aku akan menjaga mu" ujar yiheon

" Mmmm.. gomawo" ujar sekyung lagi.

Yiheon menghentikan langkah nya membuat sekyung mengangkat wajah nya sedikit.

" Sudah berapa kali kau mengatakan itu hari ini?"tanya yiheon.. sekyung hanya menaruh dagu nya di bahu yiheon .. ia tersenyum.

" Sangat banyak.. karena hanya itu yang mampu aku katakan saat ini" cicit sekyung.

" Katakan lagi saat kau benar benar sudah lepas dari rasa takut mu.. katakan lagi saat aku benar benar bisa melindungi mu.. untuk saat ini simpan lagi rasa terimakasih mu Choi sekyung" ujar yiheon , sekyung hanya menempelkan sebagian wajah nya pada punggung yiheon.

" Hmmm" gumam sekyung.

Yiheon sudah banyak melewati jalan terjal tanpa alas..melewati jalan berduri tanpa alas. Namun melihat sekyung seperti ini rasa nya

Sakit?

Seperti ini kah rasa nya sakit? Sangat menyesakkan..

Hari ini yiheon bisa merasakan rasa sakit itu untuk pertama kali nya.

Ia bisa merasakan bahagia hanya dengan melihat senyuman sekyung.. dan itu juga untuk yang pertama kali nya..

Hidup datar nya sekarang sangat berbeda.. ia seperti memiliki alasan untuk tetap menompang tubuh nya pada dunia yang kejam ini. Dimana dunia nya Semakin kejam saat melihat sekyung terluka.

Banyak hal yang yiheon tidak bisa jelas kan disini.. tapi semua nya terasa menyenangkan.. rasa sakit dan bahagia yang selama ini ia damba kan untuk bisa ia rasakan.. akhir nya terwujud hanya karena seorang lelaki manis macam sekyung.

Maka dari itu yiheon akan menjaga permata nya meskipun dengan nyawanya .

Bisa yiheon rasa kan nafas teratur dari mulut sekyung. Lelaki itu sudah tertidur lelap di gendongan nya.

Namun langkah nya terhenti saat melihat seseorang berdiri di depan nya..

Lelaki itu menatap yiheon dengan tatapan tajam nya.

" Kau sudah tumbuh besar rupa nya" ujar nya seraya tersenyum pada yiheon. Senyuman nya terlihat aneh..namun yiheon hanya membalas dengan  ter senyum manis.. manis untuk seorang psikopat

" Tentu saja pertumbuhan ku melesat  setelah kau berada di dalam penjara.. " jawab yiheon dengan nada datar nya.






Tbc

Bayangin ada musik gitar yang suka ada di drama nya 🥲🥲

Kek nya book ini gak bakal nyampe 20 chapter.. wkwkw

  Dikit aja yaa guyss untuk hari ini terimakasih 😊😊✌️

my Bodyguard Is gangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang