Tiga Belas; Lagu Yang Tak Ingin Lagi Didengar

662 147 30
                                    

Hanyut di dalam duniakuBinasa seram kelam redupPerlahan menjerit atas yang kuterimaDari orang-orang yang tak pahamHari-hari kujalani harap ada yang bermaknaKembalikanlah senyumku yang pergiSecepat seperti di lahirkan lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanyut di dalam duniaku
Binasa seram kelam redup
Perlahan menjerit atas yang kuterima
Dari orang-orang yang tak paham
Hari-hari kujalani harap ada yang bermakna
Kembalikanlah senyumku yang pergi
Secepat seperti di lahirkan lagi

; Usik—Feby Putri

***

Ayah hanya hidup selama 12 Tahun di dalam ingatanku. Kenangan kami berhenti di hari ulang tahunku yang ke-12. Selebihnya, Ayah berubah wujud menjadi benda mati yang merupa foto, video, dan cerita lama. Sebab, sosoknya tak dapat lagi kutemukan.

Hadiah terakhir yang Ayah berikan padaku adalah hilang selama-lamanya. Namun, bukan Tuhan yang menjemput Ayah, melainkan Ayah pergi sendiri dengan kesadaran penuh dan tekad yang utuh. Padahal, beberapa hari sebelumnya Ayah baru saja berjanji tidak akan pernah meninggalkanku.

Tiadanya kabar dari Ayah selama bertahun-tahun lambat laun membuatku mulai melupakannya. Aku bahkan tidak ingat seperti apa suara Ayah, bagaimana senyumnya, dan renyah tawanya. Semua tentang Ayah memudar, yang tertinggal jelas hanyalah luka yang dia tinggalkan.

Kaulah segalanya untukku
Kaulah curahan hati ini
Tak mungkinku melupakanmu
Tiada lagi yang kuharap hanya kau seorang~

Lagu Kaulah Segalanya milik Ruth Sahanaya yang saat ini sedang dinyanyikan oleh Kenan adalah salah satunya.

Di masa lalu, Ayah sering sekali menyanyikan lagu itu untukku dan Bunda. Ayah bernyanyi seolah tidak akan ada hari esok, yang membuatnya takut waktu akan merenggut nyawanya sebelum dia sempat menyampaikan perasaannya pada kami. Ketulusan Ayah selalu berhasil menyentuh hatiku, membuatku merasa dicintai dan diinginkan.

Tak pernah kusangka saat itu Ayah hanya sedang bersandiwara. Semua keyakinanku tentang Ayah hanyalah ilusi yang kuciptakan sendiri. Ketulusan Ayah adalah rekayasa, angan yang ingin kupercaya dan kubanggakan meskipun tak nyata. Karena...

Jika Ayah benar-benar mencintaiku, dia tidak akan sanggup melukaiku. Jika Ayah sungguh-sungguh menginginkan aku, sikapnya tidak akan berubah setelah kelahiranku seperti pengakuan Bunda. Jika aku segalanya bagi Ayah, dia tidak mungkin tega mengingkari janjinya.

Meski begitu, harus ku akui lagu Kaulah Segalanya sempat menjadi salah satu lagu favoritku yang kuputar ulang hampir setiap hari, hingga akhirnya aku muak dan memilih tak pernah mendengarkannya lagi.

Entah aku yang mulai jenuh atau aku enggan membiarkan diriku kembali terseret ke dalam kenangan lamaku dengan Ayah, sosok yang pertama kali kupercaya, namun juga sosok membuatku betekad tidak akan sudi menjatuhkan kepercayaanku pada laki-laki mana pun seumur hidupku.

***

"Gimana penampilan gue tadi?"

Kenan memandangku dengan tatapan penuh harap, jelas sekali ingin dipuji. Berhubung aku bukan orang yang berbudi luhur, alih-alih mengabulkan keinginan laki-laki itu, aku memilih mematahkan harapannya.

Jatuh Cinta Itu Sia-SiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang