Seminggu berlalu setelah kecelakaan kecil yang menimpa si bungsu, yang sekarang kondisinya sudah kembali sehat, dan hari ini pun mereka bertiga belas menjalani hari seperti biasanya sebagai dokter, juga jangan lupa dengan agenda sarapan pagi bersama mereka karna hal itu kalau tidak ada halangan untuk di lakukan pasti akan di lakukan karna itu sudah seperti sebuah kebiasaan yang jika tidak dilakukan seperti ada yang kurang dalam menjalani hari tersebut. Setelah menjalani hari di rumah sakit mereka bertiga belas punya rencana untuk ngumpul atau nongkrong di warkop gitu. Nah rencananya mereka mau nongkrong di warkop tuh sepulangnya mereka dari rumah sakit lalu bertemu di warkop biasanya mereka ngumpul gak jauh kok tempatnya dari rumah sakit tempat mereka kerja.
Jam pun sudah menunjukkan jam pulang mereka yaitu sekitar pukul 4 an mereka bertiga belas akan pulang ke rumah masing-masing dulu baru nantinya sekitar sesudah maghrib mereka akan berkumpul di warkopnya untuk nongkrong. Setelah pulang ke rumah masing-masing dan waktu maghrib pun telah terlewati mereka satu persatu mulai mendatangi warkop yang mereka tuju, urutan orang yang pertama datang adalah Vernon datang paling pertama lalu di susul Wisnu dan semuanya akhirnya sudah tiba, mereka pun mulai memesan makanan juga minuman yang mereka inginkan hampir semua dari mereka memesan 'Internet' (indomie telor kornet) yang memang cocok sekali untuk cuaca Bandung di malam hari yang cukup dingin, setelah memesan merrka pun menunggu pesanan mereka dengan memulai obrolan.
"Gak ada yang mau gosip, ngelawak, atau curhat gitu ni sekarang" ucap Mahesa bertanya dengan semangatnya
"Bang Hesa kita tuh hampir setiap hari keetemu, juga ngumpul kayanya mulai abis aja ni bahan obrolan kita" jawab Davin sambil terlihat seperti berpikir mengetuk-ngetuk kepalanya dengan telunjuk
"Tenang aja selama ada Sean disini stok cerita, lawakan, atau sesi curhat pasti ada" ucap Sean sambil berdiri juga terlihat percaya diri menyombongkan dirinya kepada yang lain
"Apa iya begitu dek Sean" ucap Manafi dengan sedikit nada mengejek karna sebal melihat ekspresi Sean saat menyombongkan dirinya seperti itu
"Oh tentu bang Manaf, yang terhormat" ucap Sean dengan tidak kalah mengejek juga pada Manaf
"Emang boleh se nyolot itu mukanya, biasa aja kali dek" ucap Manaf sambil menepuk-nepuk kening Sean yang berkerut karna kesal
"Ngeselin ya lo bang" ucap Sean yang akhirnya terlihat kembali duduk karna terlalu kesal pada Manaf yang mengejek dirinya terus
"Tahan Sean jangan sampe ada kerutan di wajah lo karna bang Manaf tengil itu" ucap Sean menepuk-nepuk seluruh wajahnya sambil melihat kameranya di ponsel
"Udeh Manaf nanti itu si Sean ngambek ke lo baru tau rasa deh lo didiemin si Sean nantinya" ucap Gema melerai ke usilan Manaf pada Sean sebelum tambah melebar lagi dan terjadi peperangan setelahnya
"Tumben ni Mahesa, Devian, Sean gak ngelawak kaya lenong seperti biasanya" tanya Johan yang penasaran kenapa ketiga adeknya tersebut tidak seperti biasanya yang melawak juga berisik dimanapun dan kapan pun itu
"Cape gue bang tadi banyak banget pasien, salah gue juga si karna nyeletuk bilang sepi pas lagi nyantai setelah meriksa pasien tadi" ucap Devian dengan wajah lesu karna kelelahan setelah memeriksa banyak pasien di banding sebelum-sebelumnya
"Ya lagian lo ada-ada aja si udah tau kata 'sepi' di rumah sakit tuh udah kaya kata terlarang yang gak boleh disebut, eh ini lo malah nyebut dengan santainya, rasain deh akibatnya sendiri" ucap Rangga yang tidak habis pikir pada temannya yang satu ini
"Ya namanya juga mulut gue tuh suka ceplas ceplos, kan lo juga tau mulut gue tuh kaya gak ada filternya kalau ngomong" ucap Devian dengan wajah menerima bahwa karna bibirnya yang nyeletuk sepi bisa berakibat seperti ini pada dirinya
"Kalau Devian kecapean Sean, Mahes kenapa diem bae ni" tanya Johan yang masih saja penasaran
"Gue masih kesel sama bang Manaf tuh" ucap Sean dengan wajah yang kesal tapi malah membuat dirinya lucu sekali di mata para abangnya
"Gue minta maaf deh sama lo, udah jangan ngambek makin lucu lo kalau ngambek gitu rasanya pengen gue katongin aja terus bawa pulang kalau lo selucu itu" ucap Manaf meminta maaf juga gemas pada Sean
"Udah-udah jangan pada berantem, kalau lo kenapa hes kok diem aja" masih tanya Johan yang masih penasaran
"Gue kalau gak ada partner lenong gak akan betingkah gue bang" ucap Mahesa dengan wajah lesunya menjawab pertanyaan Johan
"Ya siapa dong ini yang mau nge lenong kalau trio lenongnya pada lesu begini" ucap Johan yang masih saja kekeuh pengen ada yang nge lenong
"Yeuh tenang aja ini abis makan juga gue balik lagi bisa nge lenong lagi" ucap Devian memberi tahu
"Oke deh kalau begitu di tungguan ku kita-kita" ucap Manafi dengan sedikit campuran kata sunda dalam kalimatnya
Sekitar setengah jam menunggu akhirnya pesanan mereka pun sudah jadi dan di hidangkan, saat makanan tiba dan mereka menyantapnya suasana mendadak sunyi, mereka tuh bakal diem kalau ada makanan. Setelah makanan mereka sudah habis mereka mulai mengobrol lagi saking serunya obrolan mereka tak terasa sekarang sudah pukul setengah 10 malam, mereka pun memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing takut tambah keburu malam karna mereka besok masih harus masuk kerja pagi.
Kebahagiaan 13 orang ini hanya dengan mengobrolkan bagaimana hari mereka juga sekedar mengobrol hal-hal yang tidak penting sekalipun mampu membuat mereka bahagia.
Ngobrolin yang penting ❎️
Yang penting ngobrol ✅️Agak pendek hehe sorry ya.
Jangan lupa votement bye-bye.
KAMU SEDANG MEMBACA
13 Berlian
Teen FictionSuka dan duka mereka lalui bersama, 13 orang pemuda dengan latar belakang berbeda yang disatukan oleh takdir. Hingga bisa saling melengkapi kelebihan dan kekurangan satu sama lain sebagai seorang sahabat Sampul cerita dan gambar setiap member pada...