—Happy reading—
×××××××××××××××Tekad Masellla sudah bulat, sehingga sekarang dia sudah berjalan keluar dari kamar. Jam sudah sore,dan sepertinya dia cukup lama didalam kamar, beruntung makan siang tadi dibawakan oleh bik Dira.
Disaat langkahnya akan membawa kekamar tantenya,ia bertemu dengan bik Dira.
“Bik Dira,tante Mila ada dirumah tidak?” pertanyaan Masella membuat bik Dira menggeleng.
“tidak neng,nyonya Mila lagi arisan. Katanya juga langsung makan malam di rumah temen arisannya, kebiasaan nyonya Mila ya begitu. Kalau arisan pasti akan makan disana, sekiranya pulang mungkin pukul 9 malam.
Masella mendesah kecewa, padahal dia ingin melaporkan aksi kurang ajar dari anak-anak Tante Mila,namun semua itu harus tertunda karna tante Mila sedang sibuk arisan.
Mungkin besok dia bisa mengatakan pada tante Mila,tidak masalah karna masih ada waktu untuk mengatakannya.
“Memangnya neng Sella mau nyari nyonya buat apa? Ada keperluan ya neng?” pertanyaan bik Dira membuat Masella menggeleng,dia tidak harus bercerita pada bik Dira. Ini menyangkut keluarga tante Mila dan dia.
“tidak kok bik,cuma pengen ngobrol-ngobrol sama tante... Ya sudah kalo tante Mila tidak ada,Sella mau bantu bik Dira saja.”
“Em... Maaf banget neng,tapi bik Dira mau pulang kampung bentar lagi. Mendadak bibik dapet kabar kalo ayah bibik meninggal tadi siang,” ucap bik Dira dengan mata berkaca-kaca,Masella paham rasa sakitnya ditinggal oleh orang tua. Maka dia mengangguk.
“tidak masalah bik,bibik bisa pulang ke kampung. Masalah makan malam biar Sella yang urus,lagi pula kan ga terlalu merepotkan juga.” Bik Dira tersenyum teduh,Masella adalah anak yang baik dan perhatian. Segeralah bik Dira mengangguk dan mengucapkan terimakasih kemudian bersiap untuk ke kampung halamannya.
***
Masella hampir selesai memasak,namun sebuah pelukan dari belakang membuat dia tersentak.
Siapa yang berani melakukan hal itu? Apalagi ini adalah tempat terbuka.
Setelah selesai meniriskan masakannya,Masella menoleh dan merasa terganggu akan pelukan dan kecupan kecupan pada pundaknya.
Sudah dari tadi dia tepis,tapi pelakunya masih setia untuk melakukan hal tersebut tanpa rasa malu sedikitpun.
Masella menoleh,dan betapa terkejutnya ia saat melihat Jeremy sudah memeluknya dari belakang dengan mesra.
“Lepaskan! Apa yang kamu lakukan?” Jeremy tidak merasa terganggu dia masih membiarkan tangannya memeluk pinggang sepupunya, pegerakan dan penolakan Masella tidak berujung baik.
Setelah dengan usaha yang keras akhirnya Masella bisa melarikan diri,dia berlari sekencang mungkin agar bisa masuk kedalam kamar.
Degup jantungnya bertalu-talu tak menentu,rasa gugup dan ketakutan hadir padanya.
Tadi pagi ada seseorang yang mengerjainya dibawah meja makan, kemudian mas Ibra, lalu tadi Jeremy memeluknya dengan mesra.
Apa yang terjadi pada mereka semua? Seharusnya semua itu tidak terjadi.
Jika tidak pada tante Mila,maka dia bisa memberitahu pada om Ares.
Segera ia mandi dan bersiap,masih belum berani keluar dari kamar karna melihat jam didinding masih pukul 7.
Dia cukup lama didapur dan menghabiskan waktunya untuk bersembunyi didalam kamar selama beberapa jam.
Masella berfikir,jika dia tidak keluar siapa yang akan menyiapkan makan malam? Kan bik Dira sedang pergi,lalu haruskah dia memberanikan diri keluar? Bagaimana jika Jeremy kembali datang dan melakukan hal yang lebih lagi? Tapi... Ini adalah tugasnya untuk membalas kebaikan tantenya yang sudah mau mengajak dia tinggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUDAK SEX -21+
Random🔞mengandung Cerita dewasa dan kata-kata kasar!! Menjauh sebelum terlambat!!🔞 YANG TIDAK KUAT UNTUK MEMBACA CERITA INI SILAHKAN PERGI!! ISI CERITANYA BANYAKAN ADEGAN SADIS DAN MATURE!! ⛔cerita ini hanya fiktif belaka, tidak ada sangkut pautnya deng...