—Happy reading—
×××××××××××××××Masella tidur dengan nyenyak, bagaimana tidak? Kamar itu begitu nyaman dan kasurnya juga begitu empuk untuk ukuran Masella yang hidup didesa yang tidur beralaskan tikar saja dilantai beton.
“enghh...”
Masella merasakan sesuatu menimpa badannya,dan terasa ada sesuatu yang meremas payudaranya.
Namun karna dia pikir itu adalah mimpi,ia tidak terlalu mempedulikannya. Dia tidak terlalu berfikir aneh-aneh,karna tidurnya masih kurang.
Sebuah kesalahan besar karna Masella malah melanjutkan tidurnya tanpa melihat apa yang terjadi pada dirinya.
Dia saat ini berada dibawah kungkungan Gerry, pria itu merasa tertarik pada Masella. Gadis yang terlihat lugu dan polos, dia berfikir mungkin bisa dia perdaya otaknya agar bisa tertunduk dibawah perintahnya.
Gerry melepaskan kancing piyama Masella,merasa beruntung karna gadis polos itu ternyata tidak menggunakan bra saat tidur.
Dada yang padat dan mengkal,begitu ranum dan indah. Pikiran Gerry yang kotor beterbangan saat melihat pucuk payudara itu yang berwarna merah muda.
Begitu menantang untuk dia sedot dengan keras. Lidahnya sudah menjulur siap untuk menjilati pucuk ranum itu.
Mendarat dengan sempurna pada landasan yang tepat,Gerry segera menyedotnya dengan keras dia tidak peduli dengan Masella yang tiba-tiba saja mungkin akan terbangun karna gangguan darinya.
Namun sepertinya gadis itu begitu asik pada mimpinya,hingga tidak bereaksi apapun meskipun sudah disedot dengan kuat dan diremas dengan kasar. Tidak mendesah namun bergerak sedikit terpatah-patah.
Setelah 2 jam berada dikamar Masella,Gerry segera keluar. Dia ingin menikmati gadis itu sedikit demi sedikit,karna tidak akan seru jika dia langsung mencetak gol tanpa membuat persiapan untuk mendapatkan kepuasan saat mencetak gol dan bisa berselebrasi dengan sempurna.
***
Pagi harinya,Masella terbangun dengan rasa nyeri disekitar payudara dan lehernya. Rasanya perih dan kebas.
Segera ia beranjak bangun dari kasur menuju kamar mandi untuk mandi,saat akan mengambil sikat dan odol dia sedikit melirik di kaca. Dan betapa terkejutnya dia mendapati area sekitar leher dan payudaranya memiliki bercak-bercak merah.
Apa yang terjadi padanya? Apakah dia salah makan? Tapi seingatnya dia tidak memiliki alergi.
Lalu apa penyebab dari bercak-bercak merah itu? Apa dia diserang serangga tadi malam? Tapi sepertinya kamar seluas dan mewah ini tidak mungkin ada serangga,jika dia tinggal di desa mungkin akan berfikir seperti itu.
Kayaknya dia memang salah makan,dan mungkin dia harus menutupi bercak-bercak merah itu. Karna dia takut akan semakin menyebar karna terkena angin. Itu mengingatkan dia pada adiknya yang sudah meninggal, adiknya selain memiliki penyakit bawaan sejak lahir, adiknya juga memiliki alergi. Dokter menyarankan agar tidak membiarkan alergi adiknya itu terkena angin. Alergi yang mirip seperti cacar,karna awalnya juga berbekas bercak merah pada awalnya hingga keluar bintik-bintik yang mirip seperti cacar namun sedikit lebih kecil.
Masella akhirnya memutuskan untuk memakai baju dengan leher panjang. Pas sekali karna dia mengalami pilek,akan berguna juga agar dia tidak terlalu kedinginan hingga pileknya makin parah.
Turun kebawah setelah selesai mandi, Masella sudah melihat semua anggota sudab datang kecuali dirinya.
Dia merasa malu karna bangun kesiangan,akibat kasur yang terlalu empuk membuat dia ingin berlama-lama sehingga melewatkan jam bangun pagi saat di desa.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUDAK SEX -21+
Casuale🔞mengandung Cerita dewasa dan kata-kata kasar!! Menjauh sebelum terlambat!!🔞 YANG TIDAK KUAT UNTUK MEMBACA CERITA INI SILAHKAN PERGI!! ISI CERITANYA BANYAKAN ADEGAN SADIS DAN MATURE!! ⛔cerita ini hanya fiktif belaka, tidak ada sangkut pautnya deng...