BS•13

84.3K 606 64
                                    

—Happy reading—
×××××××××××××××

Masella memutuskan ia akan segera pindah dari rumah itu,namun sebelum itu dia harus memiliki pekerjaan.

Dia harus bisa hidup mandiri tanpa bantuan dari keluarga tante Mila,dia harus melakukan sesuatu untuk bisa menjauh dari keluarga itu.

Dimeja makan,Masella duduk diatas pangkuan mas Ibra. Bukan hanya sekedar dipangku biasa.

Penis mas Ibra sudah tertancap didalam sana, memenuhi vagina Masella dipagi hari.

Masella bergerak patah-patah dibawah sana,tante Mila dan yang lain hanya makan dengan fokus.

Menyantap makanan dengan khidmat, Masella harus menyampaikan keinginannya sekarang juga.

“Tante .... Se-sella ada permintaan...” Tante Mila menoleh, melihat keponakannya yang sedang dipangku oleh mas Ibra.

Tidak terbesit didalam pikiran tante Mila jika setiap harinya Masella selalu dipangku dengan keadaan vagina yang tersumpal oleh penis.

“Permintaan apa? Bicara saja,jika tante bisa maka permintaan kamu akan tante berikan.”

Masella tampak ragu, benarkah sekarang waktu yang tepat untuk dia berbicara? Bagaimana jika tante Mila tidak terima?

Tapi sampai kapan dia akan disini menjadi beban bagi Tante Mila? Apakah dia harus menunggu sampai lubangnya menjadi longgar dan rahasianya terbongkar pada tante Mila?

“Se-sella mau nyari kerja tante .... Se-sella mau mandiri.” Tante Mila menunjukkan wajah yang agak ragu,dia tau Masella dulunya adalah gadis yang mandiri meskipun dia harus putus sekolah akibat adiknya yang mengidap penyakit serius sejak kecil.

“Apa kamu yakin? Tante khawatir kamu susah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Tante harap kamu pertimbangkan kembali keputusan kamu.” Masella menunduk sedih,dia ingin bebas dari rumah ini sesegera mungkin.

“Sella mau nyari kerja,sella mau mandiri dan bisa pindah dari rumah ini...AKH!”

Belum selesai Masella berbicara, sodokan kuat dari Mas Ibra membuat dia berteriak karna penis itu bergerak maju.

“Ada apa Sella? Kenapa berteriak seperti itu?” Masella hanya menggeleng, menanggapi respon tante Mila yang terlihat khawatir karna dia berteriak dengan keras.

“ti-tidak apa-apa... Sella tidak sengaja gigi pipi Sella tadi,” ujar Masella agar bisa menyakinkan tante Mila supaya tidak curiga.

“Harus hati-hati, bagaimana jika nanti jadi sariawan... Tante minta agar kamu bisa mempertimbangkan keputusan kamu Sella,tante khawatir jika kamu hidup sendirian.”

“Sella bisa jadi asisten Ibra,ma. Sella bisa bantu-bantu Ibra di kantor. Kebetulan asisten Ibra cuti hamil dan melahirkan.” tante Mila berbinar,menatap anak sulungnya dengan bahagia.

“Ya! Benar,mengapa Sella tidak bekerja pada Ibra saja? Nanti Sella masih bisa tinggal di rumah tante,dan kamu bisa bekerja.” Sella nampak terkejut dengan ide dari Mas Ibra.

Menjadi asisten? Bukankah itu sama saja membuat dia menjadi semakin dekat dengan mas Ibra?! Dan waktu mereka bersama akan semakin banyak.

BUDAK SEX -21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang