—Happy reading—
×××××××××××××××Hari ini Masella akan keluar rumah,dia jenuh hanya berada didalam rumah yang penuh akan manusia yang ganas akan nafsu.
Dengan bekal izin dari mas Ibra,dia keluar mencari udara segar dan melihat sekeliling tetangga yang ada di samping dan depan rumah tante Mila.
Saat berjalan dan menemukan seekor anjing kecil,Masella dikejutkan dengan suara seorang pria.
“Jangan sentuh-sentuh anjing saya!”
Belum juga Masella menyentuh anjing itu,namun pria itu sudah lebih dulu membentaknya.
“Saya belum menyentuhnya...” ujar Masella lirih, melihat pria yang ada didepannya begitu tidak ramah.
“Maaf... Saya bentak kamu,sa-saya takut anjing saya ketakutan. Dia keluar dari rumah saya karna ingin disentuh oleh adik saya.” ternyata pria itu tidak se- tidak ramah itu. Ada alasan dibalik dia berbicara seperti itu.
“Ah...ya,tidak masalah.”
Pria itu mengambil anjingnya, menyodorkan tangannya kehadapan Masella. “Sastra. namamu siapa?”
Masella hanya mengernyitkan dahinya. Tadi begitu tidak ramah diawal,dan sekarang? Malah memperkenal diri?
“Masella.”
Uluran itu diterima dengan ragu. Pria itu tersenyum,sangat manis hingga giginya yang putih semakin terlihat dan kedua lesung pipinya tercetak sempurna.
“Kamu tinggal dimana? Aku belum pernah melihat wajahmu, terlihat cukup asing.”
“Aku tinggal dirumah gerbang cat warna abu di persimpangan jalan. Aku tinggal bersama dengan keluarga tanteku.”
Pria itu terlihat terkejut. Seperti mendapatkan kesempatan untuk mendekati gadis itu, ia langsung kembali berbicara.
“Wahh. Kebetulan sekali,aku tinggal didepan rumah tantemu. Sejak kapan kamu pindah?”
Masella merasa tidak nyaman,tatapan dan pertanyaan pria itu... Ntahlah dia tidak suka.
“Belum lama.”
“A-aku duluan...”
Dengan cepat Masella menjauh,dia tidak nyaman berada didekat pria itu. Menjauh adalah pilihan yang tepat untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan lainnya.
***
Acara mencari angin Masella tidak bisa terlaksana dengan baik. Dia ditelpon oleh om Ares, memerintahkannya untuk pulang sekarang juga.
Berdiri di ruang tamu,Masella bisa melihat om Ares yang sudah terduduk disana,diatas sofa dengan tubuh polos.
“O-om? Ke-kenapa nyuruh Sella pulang?” tanya Masella dengan wajah gugup. Walau dia tau sebenarnya apa alasan dia pulang,bukankah dia harus bertanya dulu?
Om Ares menatap tak suka. Alis dan keningnya mengerut didalam.
“Saya nyuruh kamu pulang untuk memuaskan saya. Mumpung istri saya lagi pergi keluar untuk bertemu dengan tetangga.”
KAMU SEDANG MEMBACA
BUDAK SEX -21+
Random🔞mengandung Cerita dewasa dan kata-kata kasar!! Menjauh sebelum terlambat!!🔞 YANG TIDAK KUAT UNTUK MEMBACA CERITA INI SILAHKAN PERGI!! ISI CERITANYA BANYAKAN ADEGAN SADIS DAN MATURE!! ⛔cerita ini hanya fiktif belaka, tidak ada sangkut pautnya deng...