—Happy reading—
×××××××××××××××Masella menatap sepupu serta pamannya dengan mata berkaca-kaca. Bibirnya sudah bengkak karna lumatan dari mas Ibra ketika tadi di meja makan.
Rasa ingin menangis begitu kuat dirasakan oleh Masella. Tubuhnya sudah bergetar dan berkeringat karna saking takutnya .
Mas Ibra melepaskan baju kaosnya, begitu pula dengan yang lainnya. Rasa takut kian menyeruak karna kelima pria itu mengelilingi dirinya.
Baju kaosnya sudah di sikap keatas oleh Samuel, begitu pula dengan Gerry yang melepaskan ikatan rambutnya.
Masella sudah menangis dengan keras,dia dilecehkan dan bukan hanya satu dua orang yang melakukan itu, melainkan lima orang yang merupakan sepupu serta pamannya.
“Ahh...sa-sakit... lep-pass..inhh...”
Masella mendesah karna remasan dari Jeremy dan samuel dari samping,meremas payudaranya dengan begitu kasar. Telapak tangan mereka yang besar tiga begitu bisa menampung payudaranya.
Payudaranya termasuk payudara yang berukuran lebih besar dari sewajarnya. Mungkin itu efek hormonnya,sehingga saat kelas 4 SD payudaranya sudah mulai tumbuh seperti anak kelas 1 SMP.
Dia juga mendapatkan menstruasi pertamanya di kelas 4 SD. Dan saat dari itu payudaranya menjadi semakin mencolok kian tahun.
“Besar sekali, apakah sudah pernah ada yang meremasnya selain kami?” suara Samuel yang serak membuat Masella menggeleng,dia tidak pernah dekat dengan laki-laki. Jangankan untuk pacaran,punya teman dekat laki-laki saja tidak.
Kocokan dari mas Ibra semakin brutal, pinggul Masella juga semakin bergetar dan meliuk-liuk seperti ular.
Kecupan-kecupan di leher yang diakibatkan oleh Gerry memberikan efek yang kian membara,rasa perih itu malah bercampur rasa nikmat.
Dan pelepasan kembali Masella dapatkan. Remasan di payudaranya sedikit mengendorkan, Masella pikir akan selesai,namun dugaannya salah.
Jeremy dan Samuel malah menyodorkan mulut mereka untuk menyedot payudaranya.
Rasanya geli bercampur nikmat,rasa aneh yang baru pertama kali Masella rasakan dari seumur hidupnya, sampai kini dia berusia 17 tahun.
Jeratan dari para sepupunya membuat Masella tidak bisa berkutik,semakin dia memberontak maka semakin brutal mereka menyerang Masella.
Sedangkan om Ares hanya menonton sambil merekamnya. Pria itu kemudian datang pada Masella yang sudah tergeletak tak berdaya diatas kasur yang sudah di kukung oleh 4 putranya.
“Jangan berani-berani sekali kamu mengatakan apa yang terjadi hari ini pada tantemu. Karna buruk akibatnya! Video dimeja makan dan disini akan saya sebar luaskan,jika kamu menurut maka rekaman ini tidak akan jatuh kemana-mana.” Masella menggeleng lemah.
Nafasnya yang memburu kian menyeruakkan air matanya yang sekarang sudah menetes kian banyak.
“Me-mengapa? Mengapa kalian tega berbuat seperti ini kepada saya?”
Mas Ibra bangkit,dia menarik tubuh Masella lalu membuat gadis itu bersimpuh dilantai.
Menjambak rambutnya dengan kasar hingga beberapa helai rambut itu terlepas dari kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUDAK SEX -21+
De Todo🔞mengandung Cerita dewasa dan kata-kata kasar!! Menjauh sebelum terlambat!!🔞 YANG TIDAK KUAT UNTUK MEMBACA CERITA INI SILAHKAN PERGI!! ISI CERITANYA BANYAKAN ADEGAN SADIS DAN MATURE!! ⛔cerita ini hanya fiktif belaka, tidak ada sangkut pautnya deng...