"Permisi pak, bapak tahu alamat rumah ini?" Tanya Minho kepada Bapak bapak yang berada di pinggir jalan.
Minho kini sedang mencari alamat rumah Jisung, yang sudah Jisung beri kepadanya.
Minho rela bangun pagi hari ini. Bukan karena apa, karena rumah Jisung dan dia lumayan jauh.
Kini mobil Royce berwarna abu abu itu, terparkir di pinggir jalan.
"Ooh, mas tinggal lurus aja, terus belok kiri mas, kalo ketemu rumah warna biru, itu rumah nya." Kata bapak itu panjang lebar.
Minho langsung mencatat itu, di pikirannya.
Ditengah mengingat ingat petunjuk sang bapak. Tiba tiba, bapak itu bertanya."Kenapa nyariin tuh rumah mas?"
Minho yang ditanya pun langsung menjawab dengan sopan.
"Oh iya pak, saya mau ketemu pasien saya." Jawab Minho, sambil mengeluarkan senyuman tampannya.
"Pasien? Oh anaknya yang tuli itu ya?"
"Iya pak"
"Oh yowes pak, beruntung hari ini gaada induknya. Kalau ada induknya habis mas dihari ini"
Minho? ia rada bingung dengan apa yang diucapkan bapak itu. Hanya saja, ia tidak mau terlihat tidak sopan, ia hanya mengeluarkan tawa bisnisnya kepada bapak itu, dan berpura pura mengerti dengan candaan bapak itu.
"Yaudah pak, saya duluan ya, Terimakasih banyak" Pamit Minho dengan sopan.
"Yaa, tiati ya" Jawab bapak itu.
Kini, mobil abu abu itu pun mulai menyala lagi, dan menuju ke arah rumah biru atau rumah Han Jisung.
Setelah lumayan lama Minho mencari rumah Jisung, akhirnya ia sampai juga ditujuannya.
Minho mematikan mesin mobilnya, dan segera keluar dari mobil itu. Lalu ia menuju rumah itu, kini ia sudah berada di depan pintu rumah Jisung. Terlihat rumah Han Jisung yang terlihat asri, disamping rumahnya terdapat taman bunga yang terlihat asri. Rumahnya yang cukup nyaman dan bersih, terlihat bahwa keluarga Jisung sangat rapih. Baginya, mungkin menginap disini akan menjadi tempat ia untuk beristirahat.
Kini Minho hendak ingin mengetuk pintu yang terbuat dari kayu itu lalu teringat.
"Duh, gimana cara manggil Jisung ya..." Gumam Minho bingung.
Minho lalu dengan cepat mengeluarkan Handphone nya. Ia lalu menekan bar yang berisi nama Hyunjin itu.
"Hallo Jin, bagi nomor Jisung ke gue dong, cepet" Lalu ia menutup telfon itu dan langsung membuka isi chat nya dengan Hyunjin.
Tak menunggu lama, akhirnya ia dapat notifikasi bahwa Hyunjin memberikan nomor Jisung. Minho menggigit bibir bawahnya. Kini ia harus menelfon atau memberi pesan kepada Jisung.
Pertama, ia memberi pesan terlebih dahulu kepada Jisung, ia ingin melihat apakah nomor ini masih aktif. Dan benar saja, pesannya terkirim. Dan tanpa menunggu lama pesannya terbaca.
Jiji
Jisung, ini Minho|
Aku udah didepan rumahmu yaaa |
|oke dok, sebentar yaa.
Melihat isi chat dengan Jisung, Minho tersenyum, sungguh dari typingan nya saja sudah imut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DEAF PATIENT [MINSUNG]
Romance"Kekurangan mu yang membuatmu semakin sempurna" Minsung area, homophobic? skip.